4 Penyebab Perut Bayi Bunyi dan Cara Mencegahnya



Perut bayi yang bunyi adalah hal yang umum terjadi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika disertai dengan beberapa gejala lain, itu bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk peka terhadap gejala ini dan tahu cara mengatasi dan mencegahnya.

Penyebab perut bayi yang bunyi bisa bermacam-macam, dan sebagian besar adalah hal yang normal. Salah satu penyebab umum adalah gerakan usus yang normal. Saat bayi mencerna makanan, ususnya melakukan gerakan peristaltik yang membuat bunyi krucuk-krucuk. Namun, karena dinding usus bayi lebih tipis, suaranya terdengar lebih nyaring dibandingkan dengan orang dewasa. Jadi, jika perut bayi bunyi karena gerakan usus yang normal, tidak perlu khawatir.

Selain itu, perut bayi juga bisa bunyi karena bayi menelan udara saat menyusu. Hal ini bisa terjadi karena posisi menyusu yang kurang benar atau belum presisi. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memastikan bahwa bibir bayi menyentuh lingkaran gelap pada payudara dan bukan hanya putingnya saja.

Selain itu, perut bayi juga bisa bunyi karena lapar atau terlalu kenyang. Saat bayi merasa lapar, perutnya akan mengeluarkan bunyi karena kontraksi perut dan gerakan udara di sekitarnya. Namun, jika bayi terlalu kenyang karena ASI yang melimpah atau makanan yang terlalu banyak, perutnya bisa menghasilkan gas yang membuat bunyi. Hal ini terjadi karena enzim pencernaan bayi masih terbatas dan sebagian susu atau makanan tidak bisa dicerna oleh lambungnya.

Untuk mencegah perut bayi bunyi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, pastikan posisi bayi saat menyusu baik dan tepat. Hal ini penting agar bayi dapat menyusu dengan nyaman dan tidak menelan udara yang berlebihan. Selain itu, bayi juga sebaiknya selalu disendawakan setelah menyusu untuk mengeluarkan udara yang tertelan.

Baca Juga:  Kenali Psikologi Anak Untuk Hadapi si Pemarah

Jika bayi sudah mulai menerima makanan pendamping ASI (MPASI), hindari memberikan makanan yang mengandung gas berlebihan seperti kubis, kembang kol, tomat, produk kedelai, dan jeruk. Selain itu, menghangatkan perut bayi dengan mengusapkan minyak yang aman juga dapat membantu mencegah perut bayi bunyi.

Namun, jika perut bayi bunyi terus-menerus dan disertai dengan gejala-gejala seperti bayi yang rewel atau menangis tanpa alasan yang jelas, perut bayi yang kembung, muntah berwarna hijau, buang air besar dengan kotoran berlendir, atau bayi tampak sakit dan tidak nyaman dengan perutnya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diatasi.

Dalam menjaga kesehatan bayi, selain peka terhadap gejala perut bayi bunyi, penting juga untuk memberikan asupan nutrisi yang baik. Jika ibu menyusui, asupan nutrisi ibu sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Oleh karena itu, ibu perlu mendapatkan asupan energi tambahan sebanyak 500 kalori per hari dan asupan protein serta nutrisi penting lainnya. Selain itu, ibu juga bisa mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung DHA, asam amino esensial, dan nutrisi penting lainnya.

Namun, jika ibu atau bayi tidak dapat memberikan ASI, ibu perlu memilih susu formula yang mengandung protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA. Protein adalah komponen penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Dalam menjaga kesehatan bayi, selain mencegah dan mengatasi perut bayi yang bunyi, penting juga untuk memperhatikan tumbuh kembang bayi secara menyeluruh. Bayi perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, tidur yang cukup, dan stimulasi yang baik untuk perkembangan motorik dan kognitifnya. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti jadwal imunisasi dan berkonsultasi dengan dokter anak secara teratur.

Baca Juga:  Penasaran Bagaimana Cara Membuat Martabak Manis? Simak Di Sini!

Dalam menjaga kesehatan bayi, orang tua juga perlu memperhatikan kebersihan dan keamanan lingkungan bayi. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, membersihkan peralatan bayi dengan baik, dan menjaga agar bayi tidak terpapar dengan benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi atau cedera.

Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting dalam menjaga kesehatan bayi. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat dan mengambil tindakan yang diperlukan jika ada gejala yang mencurigakan, orang tua dapat membantu bayi tumbuh sehat dan berkembang dengan baik.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com