12 Makanan yang Dilarang untuk Bunda Hamil, Catat!
Bunda hamil perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi karena tidak semua makanan aman untuk kesehatan ibu dan janin. Beberapa makanan dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius dan mempengaruhi tumbuh kembang janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui makanan yang dilarang agar dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan janin.
Makanan dan minuman beralkohol adalah salah satu jenis makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Alkohol dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin. Mengonsumsi alkohol selama kehamilan dapat meningkatkan risiko gangguan tumbuh kembang janin, kelahiran prematur, serta gangguan pada sistem pendengaran dan penglihatan janin. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menghindari konsumsi alkohol selama kehamilan.
Selain itu, makanan laut mentah seperti sushi dan sashimi juga termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Makanan laut mentah tersebut dapat mengandung bakteri dan parasit seperti Salmonella, Vibrio, Clostridium, atau Listeria. Bakteri dan parasit ini dapat menyebabkan infeksi dan penyakit bawaan makanan yang berisiko bagi ibu hamil dan janin. Namun, ada beberapa jenis sushi yang masih aman dikonsumsi selama kehamilan, seperti sushi yang dibuat dengan ikan rendah merkuri dan tingkat kematangan yang tepat.
Selanjutnya, ibu hamil juga perlu berhati-hati dalam memilih jenis ikan yang dikonsumsi. Ikan yang tinggi merkuri seperti hiu, todak, king mackerel, dan tuna termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Merkuri adalah zat beracun yang dapat membahayakan perkembangan sistem saraf janin. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi ikan rendah merkuri seperti salmon, teri, kembung, sarden, nila, lele, dan mas.
Selain itu, daging mentah dan setengah matang juga termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Daging yang belum matang sepenuhnya dapat mengandung bakteri dan kuman berbahaya seperti Listeria. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit yang membahayakan ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi daging sapi atau ayam yang sudah dimasak dengan matang sempurna.
Susu mentah juga termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Susu segar atau susu mentah dapat mengandung bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan risiko berbahaya bagi kesehatan janin. Sebaiknya ibu hamil mengonsumsi susu pasteurisasi yang telah melalui proses pemanasan untuk membunuh kuman tanpa merusak kandungan nutrisi di dalamnya.
Selanjutnya, telur mentah atau setengah matang juga sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Telur mentah dapat mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan infeksi pada ibu hamil. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti muntah, demam, diare, dan kram perut. Pada kasus yang lebih parah, infeksi bakteri Salmonella dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Jeroan juga termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil jika dikonsumsi secara berlebihan. Meskipun jeroan mengandung nutrisi, tetapi sebaiknya ibu hamil hanya mengonsumsi jeroan dalam jumlah yang terbatas. Konsumsi jeroan yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar zat besi yang berlebihan dalam tubuh ibu hamil. Kadar zat besi yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan janin.
Konsumsi kafein yang berlebihan juga sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman berenergi, sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah pada janin.
Makanan cepat saji atau junk food juga termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil jika dikonsumsi secara berlebihan. Makanan cepat saji mengandung bahan-bahan tidak sehat seperti lemak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan pembesaran ukuran janin. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindari konsumsi makanan cepat saji dan memilih makanan yang lebih sehat.
Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya tidak mengonsumsi obat tanpa anjuran dokter. Konsumsi obat yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen tambahan selama kehamilan.
Terakhir, ibu hamil juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi makanan herbal. Beberapa herbal dapat meningkatkan risiko pendarahan pada ibu hamil jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan herbal.
Dalam menjaga kesehatan selama kehamilan, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang dilarang dan memilih makanan yang bergizi. Makanan bergizi yang aman dikonsumsi selama kehamilan antara lain susu, daging matang, ikan rendah merkuri, sayuran, buah-buahan, telur matang, dan air putih yang cukup. Dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, ibu hamil dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan janin yang sedang dikandung.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com