Tidak terbayang betapa sakitnya jika vagina bisa sampai robek. Apa bahaya yang bisa terjadi dan bisakah diperbaiki? Selalu hati-hati ya, Bunda!
Baru-baru ini sebuah kasus kekerasan dalam rumah tangga di mana suami melukai vagina sang istri sampai robek. Aksi tercela suami ini dilakukannya lantaran sang istri menolak diajak berhubungan intim. Ah, sungguh miris mendengarnya.
Diketahui dari Kapolsek sekitar bahwa robekan yang dialami mencapai 10 cm dan dilarikan ke rumah sakit karena terus mengalami pendarahan.
Kenapa vagina bisa robek?
Dokter spesialis kandungan Boy Abidin mengatakan robekan dalam kasus ini lebih merujuk pada area bibir vagina atau labia. Terlepas dari kasus di atas, dokter Boy juga menjelaskan daerah bibir vagina itu sifatnya tipis, bisa robek. Kondisi robek ini karena ototnya tidak siap, tegang, dan kaku.
Sebenarnya, bibir vagina memiliki sifat elastis. Namun, elastisitas akan didapatkan jika memang sudah disiapkan. Misalnya ketika akan melakukan hubungan intim, maka perlu ada foreplay sehingga otot vagina rileks dan ada lubrikasi, sehingga penetrasi bisa lebih nyaman.
Tanpa otot yang rileks dan lubrikasi, bibir vagina akan sempit dan kaku, sehingga apabila dipaksa ada penetrasi atau aktivitas memasukkan sesuatu, vagina bisa mengalami kerobekan. Robeknya vagina ini bisa mengarah ke atas, bawah, atau samping yang sangat kecil kemungkinannya.
Jika robekan kena ke pembuluh darah besar atau ke arah vagina, pembuluh darah aktif, maka bisa terjadi pendarahan. Dan kalau tidak segera diberhentikan maka akan menyebabkan atau menimbulkan kematian.
Jika robek ke daerah anus, akan ada kerusakan atau gangguan saat buang air besar. Kemudian, jika robek ke atas atau ke area kandung kemih, makan kontrol kencing yang akan terganggu.
Apakah bibir vagina robek bisa diperbaiki?
Menurut penjelasan dokter Boy, bibir vagina yang robek bisa diperbaiki. Namun, perlu dilakukan penanganan medis yang tepat dan segera. Tergantung pada tingkat keparahan robekan, dokter akan menentukan tindakan yang perlu dilakukan.
Dalam kasus yang lebih ringan, dokter mungkin hanya akan memberikan perawatan dan obat untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi. Namun, jika robekan lebih parah, mungkin diperlukan tindakan operasi untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Operasi untuk memperbaiki bibir vagina yang robek biasanya dilakukan dengan menggunakan teknik jahitan yang presisi. Dokter akan membersihkan area yang terluka dan kemudian menjahitnya kembali dengan hati-hati. Proses ini biasanya dilakukan di bawah anestesi lokal atau umum, tergantung pada tingkat keparahan robekan.
Setelah operasi, perawatan pasca-operasi sangat penting untuk memastikan pemulihan yang optimal. Pasien biasanya akan diberikan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Dokter juga akan memberikan instruksi tentang perawatan luka dan pantangan-pantangan yang perlu diikuti selama masa pemulihan.
Penting untuk diingat bahwa pemulihan setelah operasi robekan vagina bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan. Selama masa pemulihan, pasien perlu menghindari aktivitas yang dapat memperburuk kondisi, seperti berhubungan intim atau melakukan olahraga yang berat.
Selain tindakan medis, dukungan emosional dan psikologis juga penting bagi pasien yang mengalami robekan vagina. Peristiwa seperti ini dapat meninggalkan trauma dan mempengaruhi kesejahteraan mental pasien. Dalam beberapa kasus, konseling atau terapi psikologis mungkin diperlukan untuk membantu pasien mengatasi dampak emosional dari pengalaman tersebut.
Prevensi adalah langkah terbaik
Tentu saja, tindakan terbaik adalah mencegah terjadinya robekan vagina. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah robekan vagina antara lain:
1. Komunikasi yang baik dengan pasangan seksual. Penting untuk berbicara terbuka dan jujur tentang preferensi dan batasan masing-masing dalam hubungan intim.
2. Foreplay yang memadai. Foreplay yang cukup akan membantu otot vagina rileks dan meningkatkan lubrikasi alami. Hal ini akan membuat penetrasi menjadi lebih nyaman dan mengurangi risiko robekan vagina.
3. Penggunaan pelumas. Jika diperlukan, penggunaan pelumas dapat membantu mengurangi gesekan dan memperlancar penetrasi. Pilihlah pelumas yang aman dan sesuai dengan tubuh Anda.
4. Berkomunikasi selama hubungan intim. Jika ada ketidaknyamanan atau rasa sakit selama penetrasi, penting untuk berkomunikasi dengan pasangan Anda dan menghentikan aktivitas yang tidak nyaman.
5. Menghindari aktivitas yang kasar atau terlalu keras. Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan trauma pada vagina, seperti penetrasi yang kasar atau terlalu keras.
6. Menjaga kebersihan dan kesehatan vagina. Rutin membersihkan area vagina dengan air dan sabun yang lembut, mengganti pakaian dalam yang bersih dan kering, serta menghindari penggunaan produk pembersih vagina yang berpotensi mengiritasi.
7. Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan penting untuk memantau kesehatan vagina dan mencegah masalah yang lebih serius.
Perlu diingat bahwa setiap tubuh berbeda, dan apa yang bekerja untuk satu orang mungkin tidak berlaku untuk orang lain. Pemahaman terhadap tubuh Anda sendiri dan komunikasi yang baik dengan pasangan seksual adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan keamanan vagina.
Kesimpulan
Robekan vagina adalah kondisi yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Namun, dengan penanganan medis yang tepat dan tindakan pencegahan yang baik, robekan vagina bisa diperbaiki dan dicegah.
Penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan vagina, berkomunikasi dengan pasangan seksual, dan mengikuti instruksi dokter untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan vagina Anda.
Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan, seperti pendarahan yang berkepanjangan atau nyeri yang parah. Dokter adalah sumber informasi terbaik untuk membantu Anda memahami dan mengatasi masalah kesehatan vagina.
Ingatlah bahwa kesehatan dan kesejahteraan Anda adalah prioritas utama. Jaga vagina Anda dengan baik, dan hindari tindakan yang dapat membahayakan kesehatan dan integritasnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat meningkatkan pemahaman Anda tentang pentingnya menjaga kesehatan vagina. Hatilah, Bunda!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com