Mengatasi si Kecil yang Suka Berakting Berlebihan

Mengatasi Si Kecil yang Suka Berakting Berlebihan

Halo, Bu! Apakah Anda pernah mengalami si Kecil yang suka berakting berlebihan? Ternyata, akting bukan hanya ada di panggung atau film saja, tetapi juga bisa dilakukan oleh si Kecil. Di tahap batita ini, seringkali kita menemukan sifat si Kecil yang suka berakting berlebihan. Misalnya, si Kecil yang mendadak berteriak dan menangis secara dramatis bak aktor dan aktris layar kaca. Padahal, alasan di balik emosinya mungkin sebenarnya sederhana.

Menangani si Kecil yang suka berakting memang tidaklah mudah, tetapi sebagai orang tua, kita harus bisa menghadapinya dengan bijaksana dan sabar. Mari kita bahas beberapa sikap akting berlebihan yang sering ditunjukkan oleh si Kecil dan cara mengatasinya.

1. Berbohong

Pada tahap usia batita, si Kecil mungkin masih belum sepenuhnya memahami konsep kebohongan. Mereka biasanya memiliki dua jenis kebohongan, yaitu kebohongan untuk melindungi diri sendiri dan kebohongan berkhayal. Kebohongan pertama terjadi ketika si Kecil tak mengakui kesalahannya, misalnya tidak mengaku mencoret dinding karena takut dimarahi. Sementara itu, kebohongan berkhayal terjadi ketika si Kecil berkhayal tentang hal-hal yang tidak nyata, misalnya berkhayal mendapatkan robot raksasa di hari ulang tahunnya.

Bagaimana cara menghadapi kebohongan si Kecil? Anda dapat mencoba mengubah sikap bohongnya dengan memberikan pengertian. Misalnya, jika si Kecil berbohong bahwa Ayahnya membolehkan dia nonton TV, Anda bisa menjawab, “Bunda tahu kamu ingin Ayah membolehkan kamu nonton TV. Tapi Bunda juga tahu bahwa Ayah tidak bilang begitu. Jadi, kita harus menunggu besok untuk nonton TV lagi.” Dengan cara ini, si Kecil akan menyadari bahwa kebohongan tidak akan memberinya keuntungan.

2. Merengek

Saat si Kecil bosan atau lapar, mereka seringkali mengungkapkan keinginan mereka dengan merengek. Mereka akan berteriak dan menangis secara berlebihan untuk mendapatkan perhatian kita. Ini karena mereka menyadari bahwa sikap tersebut dapat membuat perhatian kita langsung tertuju pada mereka. Oleh karena itu, mereka menggunakan suara yang tinggi saat sedang kesal atau ingin sesuatu, dan langsung tenang saat mereka mendapatkan perhatian dari kita.

Baca Juga:  Kenali Gejala dan Pertolongan Pertama Tangani Bayi Demam

Bagaimana cara menghadapi rengekan si Kecil? Meskipun suaranya mungkin membuat Anda ingin memasang penutup telinga, sangat penting bagi Anda untuk tetap tenang. Katakan padanya bahwa Anda tidak mengerti apa yang dia mau ketika dia merengek. Jadi, jika dia ingin sesuatu, dia harus menggunakan suara yang lebih pelan dan jelas untuk mengungkapkannya. Dengan cara ini, Anda membantu si Kecil belajar mengomunikasikan keinginannya dengan tepat.

3. Meniru Adegan TV

Pada tahap usia batita, si Kecil seperti spons yang menyerap apa pun yang mereka lihat, termasuk tayangan TV yang kita tonton. Mereka sering meniru adegan atau dialog dari acara TV favorit mereka. Misalnya, si Kecil tiba-tiba berteriak, “Bos Romlah!” yang merupakan dialog dari serial TV yang sering mereka tonton.

Bagaimana cara menghadapi kebiasaan meniru adegan TV si Kecil? Cara yang paling mudah adalah dengan lebih selektif dalam memilih acara TV yang mereka tonton, termasuk acara kartun. Pastikan acara yang mereka tonton sesuai dengan nilai-nilai yang ingin Anda tanamkan. Selain itu, selalu dampingi si Kecil saat menonton TV dan jelaskan hal-hal yang tidak baik untuk ditirunya. Dengan cara ini, Anda membantu si Kecil memahami batasan antara dunia nyata dan dunia fiksi.

Menghadapi si Kecil yang suka berakting memang tidak mudah, tetapi dengan kesabaran dan pengertian, Anda dapat membantu mereka mengatasi sikap ini. Selain itu, jangan lupa untuk terus menggali potensi si Kecil. Siapa tahu, dia memiliki bakat berakting yang luar biasa di depan layar!

Dalam menghadapi si Kecil yang suka berakting, penting bagi kita sebagai orang tua untuk tetap tenang dan mengajarkan mereka cara mengungkapkan emosi dengan tepat. Dengan memberikan contoh yang baik dan memberikan pengertian yang baik, kita dapat membantu si Kecil mengembangkan keterampilan sosial dan mengatasi sikap berlebihan yang tidak diinginkan.

Baca Juga:  Pentingnya Fungsi Vitamin A untuk Anak, Ibu Wajib Tahu!

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan lingkungan di sekitar si Kecil. Apakah ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi sikap beraktingnya? Misalnya, apakah dia sering menonton acara TV atau film yang mengandung adegan berlebihan? Jika iya, Anda dapat membatasi waktu menonton TV atau memilih acara yang lebih sesuai dengan usia dan nilai-nilai yang ingin Anda tanamkan.

Selain itu, penting juga untuk memberikan perhatian yang cukup kepada si Kecil. Mungkin sikap beraktingnya adalah cara dia untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Dengan memberikan perhatian yang cukup dan positif, kita dapat membantu si Kecil merasa lebih diperhatikan dan mengurangi kebutuhan akan berakting berlebihan.

Dalam menghadapi si Kecil yang suka berakting, juga penting untuk memberikan batasan yang jelas. Misalnya, Anda dapat mengajarkan si Kecil bahwa ada waktu dan tempat yang sesuai untuk berakting, misalnya saat bermain peran atau di panggung sekolah. Dengan memberikan batasan yang jelas, kita dapat membantu si Kecil memahami bahwa berakting berlebihan tidak selalu diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu, penting juga untuk memberikan contoh yang baik dalam menghadapi emosi. Jika kita sebagai orang tua sering marah atau menangis dengan berlebihan, si Kecil juga cenderung meniru sikap tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengendalikan emosi kita sendiri dan memberikan contoh yang baik dalam menghadapi emosi.

Dalam menghadapi si Kecil yang suka berakting, penting juga untuk memberikan pujian dan penghargaan ketika si Kecil menunjukkan sikap yang lebih baik. Misalnya, jika si Kecil dapat mengungkapkan keinginannya dengan tenang dan jelas, berikan pujian dan penghargaan atas usahanya. Dengan memberikan pujian dan penghargaan, kita dapat memperkuat sikap yang positif dan mengurangi sikap berakting yang tidak diinginkan.

Baca Juga:  Serunya Belajar Masak Menjelang Berbuka

Terakhir, tetaplah sabar dan konsisten dalam mendidik si Kecil. Mengubah sikap tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi dengan kesabaran dan konsistensi, kita dapat membantu si Kecil mengatasi sikap berakting berlebihan. Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini bisa berbeda-beda untuk setiap anak.

Dalam menghadapi si Kecil yang suka berakting, penting bagi kita sebagai orang tua untuk tetap tenang, memberikan contoh yang baik, memberikan batasan yang jelas, memberikan pujian dan penghargaan, serta tetap sabar dan konsisten. Dengan cara ini, kita dapat membantu si Kecil mengembangkan keterampilan sosial yang baik dan mengatasi sikap berlebihan yang tidak diinginkan.

Semoga tips dan saran ini dapat membantu Anda dalam menghadapi si Kecil yang suka berakting berlebihan. Ingatlah bahwa setiap anak adalah anugerah yang harus kita hargai dan bimbing dengan penuh kasih sayang. Selamat mengasah bakat si Kecil dan selamat menikmati momen berharga bersama keluarga!

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com