Menghilangkan Bau Ompol

Menghilangkan Bau Ompol pada Bayi

Bayi mengompol merupakan hal yang wajar karena setiap orang perlu buang air kecil untuk membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Urin, atau air seni, terbentuk dari pemecahan protein dalam tubuh, yang menghasilkan amonia, urea, garam mineral, dan zat warna empedu.

Bau urin merupakan hasil dari volume dan endapan berbagai bahan kimia yang diekskresikan oleh ginjal. Biasanya, urin yang encer hanya memiliki sedikit bau. Namun, jika endapannya tinggi, bau urin dapat menjadi lebih kuat daripada bau amonia. Bau ompol pada bayi seringkali cukup mengganggu.

Menurut sebuah survei yang dilakukan terhadap 300 anak berusia 1-36 bulan di Amerika, 57 persen dari mereka mengalami bau yang kuat pada urin mereka karena mengalami radang pada saluran kemih. Hanya 32 persen dari mereka yang mengompol tanpa bau meskipun juga mengalami radang. Bau ompol berasal dari bakteri dalam usus yang masuk ke saluran kemih dan berkembang biak di sana, menyebabkan radang.

Radang pada saluran kemih tidak hanya menyebabkan bau yang kuat, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan warna urin menjadi merah muda akibat adanya darah. Jika bayi Anda mengalami hal tersebut, segera periksakan ke dokter karena dapat berkembang menjadi radang ginjal. Jika itu terjadi, bayi Anda dapat mengalami berbagai komplikasi, termasuk kerusakan ginjal permanen dan keracunan darah. Tanda-tanda radang ginjal meliputi demam, mual, sakit perut hebat, dan muntah.

Sejak diperkenalkannya popok sekali pakai yang banyak digunakan, bekas ompol pada kasur tidak lagi menjadi masalah besar. Jika ternyata ada bekas ompol, biasanya hanya meninggalkan sedikit noda yang dapat hilang dengan menjemur kasur di bawah sinar matahari.

Baca Juga:  10 Rekomendasi Sekolah Montessori di Tangerang Selatan

Namun, jika Anda memilih untuk tidak menggunakan popok sekali pakai untuk bayi Anda, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan bau ompol, antara lain:

1. Menggunakan cuka (vinegar)
Campurkan baking soda dan air, lalu gosokkan atau tuangkan pada bagian yang berbau. Kemudian, tuangkan cuka putih di atasnya. Letakkan beberapa kain bersih di atasnya untuk mengeringkan. Ulangi proses ini hingga dua kali (jangan terlalu berlebihan agar tidak merusak kasur atau alas lain). Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kain kering lainnya. Jika memungkinkan, jemur kasur agar lebih cepat kering. Bau cuka mungkin akan bertahan selama dua hari, namun setelah itu bau amis akan hilang.

2. Menggunakan obat kumur (mouthwash)
Prosesnya hampir sama dengan menggunakan cuka. Larutkan obat kumur dengan air dan bersihkan bagian yang terkena ompol dengan larutan tersebut. Letakkan beberapa kain bersih di atasnya untuk mengeringkan. Bau obat kumur akan bertahan selama dua hari sebelum akhirnya tidak tercium lagi bau ompol.

3. Menggunakan tepung jagung (maizena)
Taburkan tepung jagung pada bagian yang terkena ompol, lalu gunakan air untuk membersihkannya. Bau ompol akan hilang setelah proses ini.

4. Menggunakan alkohol 70%
Tuangkan alkohol ke tempat ompol, serap dengan kain bersih. Kemudian, jemur di bawah sinar matahari.

Jika diperlukan, Anda juga dapat menggunakan kasur atau alas yang tahan air agar tidak rusak atau berbau jika terkena ompol bayi.

Dengan menggunakan salah satu cara di atas, Anda dapat menghilangkan bau ompol pada bayi Anda. Namun, perlu diingat bahwa kebersihan yang baik dan penggantian popok secara teratur juga sangat penting untuk mencegah terjadinya bau ompol yang tidak diinginkan. Selain itu, pastikan juga untuk memeriksakan bayi Anda ke dokter jika mengalami gejala lain seperti demam atau sakit perut yang hebat.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com