Tips Penting Mengatasi Si Kecil Setelah Terbentur
Pada usia 2-3 tahun, si Kecil sedang sangat aktif bermain dan bergerak. Jika ia tidak berhati-hati, terkadang si Kecil dapat mengalami kecelakaan ringan seperti tergelincir atau terjatuh. Hal ini tidak mengkhawatirkan selama tidak terjadi benturan dengan benda keras. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda menyediakan ruang bermain khusus bagi si Kecil dengan alas yang empuk. Namun, apabila si Kecil mengalami benturan dengan lantai atau benda keras lainnya, Bunda tidak perlu panic. Berikut ini merupakan tips untuk mengatasinya yang bisa Bunda coba. Yuk, simak ulasan lengkapnya.
Berikan minum air putih
Saat si Kecil mengalami benturan, respon umum yang terjadi adalah menangis atau mengaduh kesakitan. Hal pertama yang harus Bunda lakukan adalah menenangkan si Kecil. Redakan tangis si Kecil terlebih dahulu kemudian berikan minum air putih. Tunggu beberapa saat sampai kondisi si Kecil menjadi lebih tenang. Jika si Kecil masih menangis dan berteriak, Bunda akan kesulitan mengecek kondisi benturan pada tubuh si Kecil.
Kenali jenis benturan untuk penanganan yang tepat
Tips kedua yang bisa ibu lakukan ketika si Kecil terbentur adalah memberinya penanganan yang tepat. Agar bisa melakukan hal tersebut, Bunda diharapkan memastikan terlebih dahulu jenis benturan seperti apa yang dialami si Kecil. Biasanya ketika si Kecil terbentur ia akan mengalami luka atau lecet, memar, atau lecet.
Apabila si Kecil mendapat lecet setelah terbentur maka Bunda dapat mengatasinya dengan menggunakan antiseptic dan plester. Bunda juga dapat mengompres dengan kain dingin apabila si Kecil mengalami benjol. Untuk si Kecil yang mengalami memar, berikan salep untuk mengatasinya. Dengan begitu, Bunda tidak akan salah memberi penanganan pada si Kecil yang terbentur.
Berikan obat jika si Kecil kesakitan
Pada usia 2-3 tahun, si kecil biasanya kesulitan menjelaskan seperti apa rasa sakit yang ia alami setelah terjadinya benturan. Oleh karena itu, Bunda bisa memberi obat pereda rasa sakit untuk si Kecil setelah ia mengalami benturan. Hal ini akan sangat membantu si Kecil terbebas dari rasa sakitnya. Bunda sebaiknya memastikan dosis yang tepat untuk si Kecil ketika memberikan obat, ya.
Pastikan si Kecil istirahat setelahnya
Setelah Bunda memberikan obat pereda nyeri dan pertolongan pertama, mintalah si Kecil untuk beristirahat. Jika ia rewel dan tidak ingin istirahat, Bunda harus membantunya untuk tidur. Beristirahat dengan tidur dapat membantu si Kecil lebih tenang serta membuat obat bekerja lebih baik. Pastikan si Kecil beristirahat dengan nyaman, ya.
Awasi si Kecil selama sehari penuh
Setelah terjadi benturan, Bunda sebaiknya terus mengawasi si Kecil selama 1×24 jam. Perhatikan gerak gerik si Kecil setelah ia mengalami benturan terutama saat bangun tidur. Apabila si kecil mpu berjalan, berbicara, bermain, makan, dan berperilaku seperti sebelumnya ketika bangun tidur maka tidak ada masalah berarti. Perhatikan apabila ia tidak bergerak seperti biasa, misalnya berjalan pincang. Bisa jadi terdapat masalah otot keseleo ketika si Kecil mengalami benturan.
Waspadai apabila si Kecil mengalami muntah dan demam
Kondisi susulan yang mungkin dialami si Kecil setelah terbentur bisa bervariasi. Bunda harus waspada terutama jika si Kecil mengalami sakit kepala, muntah, demam, sulit dibangunkan, bicara tidak jelas, atau sulit berjalan. Gejala muntah dan demam merupakan indikasi paling awal bahwa si Kecil bisa jadi mengalami gegar otak ringan karena benturan pada kepala.
Bawa ke dokter saat keadaan semakin memburuk
Bunda dapat mengupayakan berbagai cara untuk memberi pertolongan pertama pada si Kecil yang mengalami benturan. Akan tetapi, apabila kondisinya semakin memburuk dalam kurun waktu 1×24 jam, Bunda diharapkan segera membawa si Kecil ke dokter atau rumah sakit. Lebih cepat si Kecil mendapat penanganan medis oleh tenaga ahli maka semakin baik untuk tubuhnya.
Dalam mengatasi si Kecil setelah terbentur, Bunda perlu tetap tenang dan tidak panik. Ingatlah bahwa kecelakaan kecil seperti ini sering terjadi pada anak-anak yang sedang aktif bermain dan bergerak. Dengan memberikan penanganan yang tepat dan memperhatikan kondisi si Kecil, Bunda dapat membantu si Kecil pulih dengan cepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius. Selain itu, Bunda juga perlu memperhatikan tanda-tanda bahaya seperti muntah dan demam yang bisa menjadi indikasi gegar otak. Jika mengalami kondisi semakin memburuk, segera bawa si Kecil ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai.
Selain itu, Bunda juga dapat melakukan pencegahan agar si Kecil tidak terbentur lagi di masa mendatang. Berikan pengawasan yang lebih ketat saat si Kecil sedang bermain dan bergerak. Pastikan juga ruang bermainnya aman dan bebas dari benda-benda berbahaya. Selalu ingatkan si Kecil untuk berhati-hati saat bermain agar tidak terjatuh atau tergelincir. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan ini, Bunda dapat membantu mencegah terjadinya kecelakaan yang lebih serius pada si Kecil.
Dalam mengatasi si Kecil setelah terbentur, peran Bunda sebagai orang tua sangatlah penting. Bunda perlu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada si Kecil, serta memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisinya. Dengan begitu, si Kecil akan merasa nyaman dan pulih dengan cepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Bunda merasa perlu atau memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi si Kecil setelah terbentur.
Dalam kesimpulan, mengatasi si Kecil setelah terbentur membutuhkan ketenangan dan penanganan yang tepat. Bunda perlu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada si Kecil, serta melakukan langkah-langkah pencegahan agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Dengan begitu, si Kecil dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa ada gangguan dari kecelakaan atau cedera.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com