Ingin Si Kecil Main Air dengan Aman? Begini Caranya!

Ingin Si Kecil Main Air dengan Aman? Begini Caranya!

Semua anak sangat senang saat main air dan berenang. Namun risiko tenggelam membuat banyak orang tua khawatir. Ikuti tips bermain air dengan air berikut ini!

Jangan Menyepelekan Tempat Dangkal

Ketika berada di kolam dangkal atau bathtub kamar mandi, seringkali kita merasa ini tempat bermain air yang cukup aman ya, Bu. Sayangnya, tempat sedangkal apapun dapat berisiko membuat si Kecil tenggelam. Apalagi, di masa tumbuh kembang si Kecil usia 1 tahun seperti sekarang, rasa penasarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, biasakan untuk terus memberikan pengawasan saat si Kecil bermain air bahkan di bath tub sekalipun, misalnya dengan tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat supaya si Kecil sedang berada di dalamnya. Berikan juga pengarahan kepada setiap penghuni rumah maupun orang yang menjaga si Kecil untuk menghindari kolam dangkal yang ada disekitarnya tanpa pengawasan orang dewasa ya, Bu.

Temani Ia Berenang

Meski si Kecil sudah diajari berenang sejak umur 1 tahun, bukan berarti kolam renang sepenuhnya aman baginya yang kini sudah berusia 2 tahun, Bu. Setiap orang, bahkan orang dewasa yang ahli berenang sekalipun, memiliki risiko tenggelam di kolam renang. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti kram atau terbentur dasar dan dinding kolam renang. Oleh sebab itu, tetap temani ia ketika berenang agar kita sigap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula, main air dan berenang bersama si Kecil akan lebih menyenangkan daripada membiarkannya berenang sendirian, bukan?

Selalu Awasi Si Kecil

Tak hanya aspek kesehatan balita, keselamatannya juga penting, Bu. Oleh karena itu, bagi saya, setiap anak perlu didampingi ketika bermain air. Meski hanya beberapa menit, jangan biarkan si Kecil bermain air sendirian ya, Bu. Risiko terpeleset atau tercebur sangatlah tinggi, mengingat ia belum awas pada bahaya yang ada di sekitarnya.

Jika kita tak berenang atau bermain air bersamanya, tetap pusatkan perhatian saat mengawasinya. Bila perlu, singkirkan terlebih dulu barang-barang yang dapat mengganggu perhatian, seperti majalah atau smartphone.

Pasangkan Pelampung

Memasangkan pelampung adalah satu upaya pencegahan agar si Kecil tidak tenggelam saat main air. Ada berbagai jenis pelampung yang bisa Bunda pilih, yakni pelampung lengan, rompi, dan pinggang. Pilihlah pelampung dengan ukuran yang pas dengan ukuran tubuh si Kecil dan membuatnya tetap mengambang dengan nyaman. Meskipun sudah memakai pelampung, tapi tetap dampingi si Kecil ya, Bu, karena pengawasan dari Bunda tetaplah yang utama.

Jauhkan dari Peralatan Elektronik

Biasanya, jika si Kecil bermain air di sekitar rumah, seperti di kamar mandi atau halaman, saya akan menjauhkannya dari berbagai barang elektronik dan soket listrik. Sebab, kemungkinan tersetrum sangat tinggi jika bagian tubuhnya yang basah menyentuh benda yang menyimpan aliran listrik.

Supaya terhindar dari risiko tersebut, Bunda wajib menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil ya, Bu. Selain itu, saya juga memberikan pengertian padanya untuk tidak mendekati berbagai barang elektronik ketika badannya dalam keadaan basah, seperti sehabis mandi atau bermain air.

Hindari Berlarian dan Berloncatan di Tempat Basah

Saat si Kecil keluar dari bathtub atau kolam, arahkan ia untuk berjalan secara perlahan. Larang ia untuk berlarian atau berloncatan di tempat basah, karena berisiko tinggi membuatnya terpeleset dan terbentur. Jika terjadi secara keras maka dapat berakibat fatal, seperti mengalami gegar otak, cedera tulang ekor, bahkan lumpuh. Bila perlu, gandeng tangannya untuk berjalan perlahan bersama dan mencegahnya berlarian atau berloncatan.

Segera Keringkan Setelah Selesai

Setelah main air, suhu tubuh si Kecil akan turun. Badannya pun harus segera dikeringkan untuk menghindari ia kedinginan dan terserang pilek. Oleskan juga minyak telon pada dada, perut, dan punggung si Kecil supaya ia tetap hangat. Namun jangan lupa untuk memandikan dan membersihkan badannya terlebih dulu ya, Bu, agar badannya bersih dan ia tidak terserang penyakit kulit.

Bagi saya, mencegah dan meminimalisir risiko lebih baik untuk keamanan si Kecil. Jadi, ini bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu diperhatikan ya, Bu. Jangan biarkan ketakutan kita pada keamanannya menghalangi perkembangan si Kecil. Bagaimanapun juga, main air merupakan salah satu kegiatan favorit hampir setiap anak. Jadi, ayo maksimalkan perhatian kita agar si Kecil aman bermain di air. Selamat menjaga si Kecil, Bu.

Laman Tanya Pakar hadir bagi Bunda yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Bunda secara langsung. Pastikan Bunda sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Anak kecil mana, sih, yang tidak suka main air? Bermain air seperti berenang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Nah, ngomong-ngomong tentang berenang, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 30% anak berusia 1-4 tahun meninggal karena tenggelam. Untuk mencegah kejadian tersebut menimpa si Kecil, sebaiknya baca dulu tips bermain air dengan aman berikut ini, Bu:

Jangan Menyepelekan Tempat Dangkal

Ketika berada di kolam dangkal atau bathtub kamar mandi, seringkali kita merasa ini tempat bermain air yang cukup aman ya, Bu. Sayangnya, tempat sedangkal apapun dapat berisiko membuat si Kecil tenggelam. Apalagi, di masa tumbuh kembang si Kecil usia 1 tahun seperti sekarang, rasa penasarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, biasakan untuk terus memberikan pengawasan saat si Kecil bermain air bahkan di bath tub sekalipun, misalnya dengan tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat supaya si Kecil sedang berada di dalamnya. Berikan juga pengarahan kepada setiap penghuni rumah maupun orang yang menjaga si Kecil untuk menghindari kolam dangkal yang ada disekitarnya tanpa pengawasan orang dewasa ya, Bu.

Temani Ia Berenang

Meski si Kecil sudah diajari berenang sejak umur 1 tahun, bukan berarti kolam renang sepenuhnya aman baginya yang kini sudah berusia 2 tahun, Bu. Setiap orang, bahkan orang dewasa yang ahli berenang sekalipun, memiliki risiko tenggelam di kolam renang. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti kram atau terbentur dasar dan dinding kolam renang. Oleh sebab itu, tetap temani ia ketika berenang agar kita sigap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula, main air dan berenang bersama si Kecil akan lebih menyenangkan daripada membiarkannya berenang sendirian, bukan?

Selalu Awasi Si Kecil

Tak hanya aspek kesehatan balita, keselamatannya juga penting, Bu. Oleh karena itu, bagi saya, setiap anak perlu didampingi ketika bermain air. Meski hanya beberapa menit, jangan biarkan si Kecil bermain air sendirian ya, Bu. Risiko terpeleset atau tercebur sangatlah tinggi, mengingat ia belum awas pada bahaya yang ada di sekitarnya.

Jika kita tak berenang atau bermain air bersamanya, tetap pusatkan perhatian saat mengawasinya. Bila perlu, singkirkan terlebih dulu barang-barang yang dapat mengganggu perhatian, seperti majalah atau smartphone.

Pasangkan Pelampung

Memasangkan pelampung adalah satu upaya pencegahan agar si Kecil tidak tenggelam saat main air. Ada berbagai jenis pelampung yang bisa Bunda pilih, yakni pelampung lengan, rompi, dan pinggang. Pilihlah pelampung dengan ukuran yang pas dengan ukuran tubuh si Kecil dan membuatnya tetap mengambang dengan nyaman. Meskipun sudah memakai pelampung, tapi tetap dampingi si Kecil ya, Bu, karena pengawasan dari Bunda tetaplah yang utama.

Jauhkan dari Peralatan Elektronik

Biasanya, jika si Kecil bermain air di sekitar rumah, seperti di kamar mandi atau halaman, saya akan menjauhkannya dari berbagai barang elektronik dan soket listrik. Sebab, kemungkinan tersetrum sangat tinggi jika bagian tubuhnya yang basah menyentuh benda yang menyimpan aliran listrik.

Supaya terhindar dari risiko tersebut, Bunda wajib menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil ya, Bu. Selain itu, saya juga memberikan pengertian padanya untuk tidak mendekati berbagai barang elektronik ketika badannya dalam keadaan basah, seperti sehabis mandi atau bermain air.

Hindari Berlarian dan Berloncatan di Tempat Basah

Saat si Kecil keluar dari bathtub atau kolam, arahkan ia untuk berjalan secara perlahan. Larang ia untuk berlarian atau berloncatan di tempat basah, karena berisiko tinggi membuatnya terpeleset dan terbentur. Jika terjadi secara keras maka dapat berakibat fatal, seperti mengalami gegar otak, cedera tulang ekor, bahkan lumpuh. Bila perlu, gandeng tangannya untuk berjalan perlahan bersama dan mencegahnya berlarian atau berloncatan.

Segera Keringkan Setelah Selesai

Setelah main air, suhu tubuh si Kecil akan turun. Badannya pun harus segera dikeringkan untuk menghindari ia kedinginan dan terserang pilek. Oleskan juga minyak telon pada dada, perut, dan punggung si Kecil supaya ia tetap hangat. Namun jangan lupa untuk memandikan dan membersihkan badannya terlebih dulu ya, Bu, agar badannya bersih dan ia tidak terserang penyakit kulit.

Bagi saya, mencegah dan meminimalisir risiko lebih baik untuk keamanan si Kecil. Jadi, ini bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu diperhatikan ya, Bu. Jangan biarkan ketakutan kita pada keamanannya menghalangi perkembangan si Kecil. Bagaimanapun juga, main air merupakan salah satu kegiatan favorit hampir setiap anak. Jadi, ayo maksimalkan perhatian kita agar si Kecil aman bermain di air. Selamat menjaga si Kecil, Bu.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Anak kecil mana, sih, yang tidak suka main air? Bermain air seperti berenang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Nah, ngomong-ngomong tentang berenang, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 30% anak berusia 1-4 tahun meninggal karena tenggelam. Untuk mencegah kejadian tersebut menimpa si Kecil, sebaiknya baca dulu tips bermain air dengan aman berikut ini, Bu:

Baca Juga:  5 Gangguan Area Kelamin Anak Ini Perlu Diwaspadai

Jangan Menyepelekan Tempat Dangkal

Ketika berada di kolam dangkal atau bathtub kamar mandi, seringkali kita merasa ini tempat bermain air yang cukup aman ya, Bu. Sayangnya, tempat sedangkal apapun dapat berisiko membuat si Kecil tenggelam. Apalagi, di masa tumbuh kembang si Kecil usia 1 tahun seperti sekarang, rasa penasarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, biasakan untuk terus memberikan pengawasan saat si Kecil bermain air bahkan di bath tub sekalipun, misalnya dengan tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat supaya si Kecil sedang berada di dalamnya. Berikan juga pengarahan kepada setiap penghuni rumah maupun orang yang menjaga si Kecil untuk menghindari kolam dangkal yang ada disekitarnya tanpa pengawasan orang dewasa ya, Bu.

Temani Ia Berenang

Meski si Kecil sudah diajari berenang sejak umur 1 tahun, bukan berarti kolam renang sepenuhnya aman baginya yang kini sudah berusia 2 tahun, Bu. Setiap orang, bahkan orang dewasa yang ahli berenang sekalipun, memiliki risiko tenggelam di kolam renang. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti kram atau terbentur dasar dan dinding kolam renang. Oleh sebab itu, tetap temani ia ketika berenang agar kita sigap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula, main air dan berenang bersama si Kecil akan lebih menyenangkan daripada membiarkannya berenang sendirian, bukan?

Selalu Awasi Si Kecil

Tak hanya aspek kesehatan balita, keselamatannya juga penting, Bu. Oleh karena itu, bagi saya, setiap anak perlu didampingi ketika bermain air. Meski hanya beberapa menit, jangan biarkan si Kecil bermain air sendirian ya, Bu. Risiko terpeleset atau tercebur sangatlah tinggi, mengingat ia belum awas pada bahaya yang ada di sekitarnya.

Jika kita tak berenang atau bermain air bersamanya, tetap pusatkan perhatian saat mengawasinya. Bila perlu, singkirkan terlebih dulu barang-barang yang dapat mengganggu perhatian, seperti majalah atau smartphone.

Pasangkan Pelampung

Memasangkan pelampung adalah satu upaya pencegahan agar si Kecil tidak tenggelam saat main air. Ada berbagai jenis pelampung yang bisa Bunda pilih, yakni pelampung lengan, rompi, dan pinggang. Pilihlah pelampung dengan ukuran yang pas dengan ukuran tubuh si Kecil dan membuatnya tetap mengambang dengan nyaman. Meskipun sudah memakai pelampung, tapi tetap dampingi si Kecil ya, Bu, karena pengawasan dari Bunda tetaplah yang utama.

Jauhkan dari Peralatan Elektronik

Biasanya, jika si Kecil bermain air di sekitar rumah, seperti di kamar mandi atau halaman, saya akan menjauhkannya dari berbagai barang elektronik dan soket listrik. Sebab, kemungkinan tersetrum sangat tinggi jika bagian tubuhnya yang basah menyentuh benda yang menyimpan aliran listrik.

Supaya terhindar dari risiko tersebut, Bunda wajib menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil ya, Bu. Selain itu, saya juga memberikan pengertian padanya untuk tidak mendekati berbagai barang elektronik ketika badannya dalam keadaan basah, seperti sehabis mandi atau bermain air.

Hindari Berlarian dan Berloncatan di Tempat Basah

Saat si Kecil keluar dari bathtub atau kolam, arahkan ia untuk berjalan secara perlahan. Larang ia untuk berlarian atau berloncatan di tempat basah, karena berisiko tinggi membuatnya terpeleset dan terbentur. Jika terjadi secara keras maka dapat berakibat fatal, seperti mengalami gegar otak, cedera tulang ekor, bahkan lumpuh. Bila perlu, gandeng tangannya untuk berjalan perlahan bersama dan mencegahnya berlarian atau berloncatan.

Segera Keringkan Setelah Selesai

Setelah main air, suhu tubuh si Kecil akan turun. Badannya pun harus segera dikeringkan untuk menghindari ia kedinginan dan terserang pilek. Oleskan juga minyak telon pada dada, perut, dan punggung si Kecil supaya ia tetap hangat. Namun jangan lupa untuk memandikan dan membersihkan badannya terlebih dulu ya, Bu, agar badannya bersih dan ia tidak terserang penyakit kulit.

Bagi saya, mencegah dan meminimalisir risiko lebih baik untuk keamanan si Kecil. Jadi, ini bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu diperhatikan ya, Bu. Jangan biarkan ketakutan kita pada keamanannya menghalangi perkembangan si Kecil. Bagaimanapun juga, main air merupakan salah satu kegiatan favorit hampir setiap anak. Jadi, ayo maksimalkan perhatian kita agar si Kecil aman bermain di air. Selamat menjaga si Kecil, Bu.

Laman Tanya Pakar hadir bagi Bunda yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Bunda secara langsung. Pastikan Bunda sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Anak kecil mana, sih, yang tidak suka main air? Bermain air seperti berenang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Nah, ngomong-ngomong tentang berenang, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 30% anak berusia 1-4 tahun meninggal karena tenggelam. Untuk mencegah kejadian tersebut menimpa si Kecil, sebaiknya baca dulu tips bermain air dengan aman berikut ini, Bu:

Jangan Menyepelekan Tempat Dangkal

Ketika berada di kolam dangkal atau bathtub kamar mandi, seringkali kita merasa ini tempat bermain air yang cukup aman ya, Bu. Sayangnya, tempat sedangkal apapun dapat berisiko membuat si Kecil tenggelam. Apalagi, di masa tumbuh kembang si Kecil usia 1 tahun seperti sekarang, rasa penasarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, biasakan untuk terus memberikan pengawasan saat si Kecil bermain air bahkan di bath tub sekalipun, misalnya dengan tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat supaya si Kecil sedang berada di dalamnya. Berikan juga pengarahan kepada setiap penghuni rumah maupun orang yang menjaga si Kecil untuk menghindari kolam dangkal yang ada disekitarnya tanpa pengawasan orang dewasa ya, Bu.

Temani Ia Berenang

Meski si Kecil sudah diajari berenang sejak umur 1 tahun, bukan berarti kolam renang sepenuhnya aman baginya yang kini sudah berusia 2 tahun, Bu. Setiap orang, bahkan orang dewasa yang ahli berenang sekalipun, memiliki risiko tenggelam di kolam renang. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti kram atau terbentur dasar dan dinding kolam renang. Oleh sebab itu, tetap temani ia ketika berenang agar kita sigap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula, main air dan berenang bersama si Kecil akan lebih menyenangkan daripada membiarkannya berenang sendirian, bukan?

Selalu Awasi Si Kecil

Tak hanya aspek kesehatan balita, keselamatannya juga penting, Bu. Oleh karena itu, bagi saya, setiap anak perlu didampingi ketika bermain air. Meski hanya beberapa menit, jangan biarkan si Kecil bermain air sendirian ya, Bu. Risiko terpeleset atau tercebur sangatlah tinggi, mengingat ia belum awas pada bahaya yang ada di sekitarnya.

Jika kita tak berenang atau bermain air bersamanya, tetap pusatkan perhatian saat mengawasinya. Bila perlu, singkirkan terlebih dulu barang-barang yang dapat mengganggu perhatian, seperti majalah atau smartphone.

Pasangkan Pelampung

Memasangkan pelampung adalah satu upaya pencegahan agar si Kecil tidak tenggelam saat main air. Ada berbagai jenis pelampung yang bisa Bunda pilih, yakni pelampung lengan, rompi, dan pinggang. Pilihlah pelampung dengan ukuran yang pas dengan ukuran tubuh si Kecil dan membuatnya tetap mengambang dengan nyaman. Meskipun sudah memakai pelampung, tapi tetap dampingi si Kecil ya, Bu, karena pengawasan dari Bunda tetaplah yang utama.

Jauhkan dari Peralatan Elektronik

Biasanya, jika si Kecil bermain air di sekitar rumah, seperti di kamar mandi atau halaman, saya akan menjauhkannya dari berbagai barang elektronik dan soket listrik. Sebab, kemungkinan tersetrum sangat tinggi jika bagian tubuhnya yang basah menyentuh benda yang menyimpan aliran listrik.

Supaya terhindar dari risiko tersebut, Bunda wajib menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil ya, Bu. Selain itu, saya juga memberikan pengertian padanya untuk tidak mendekati berbagai barang elektronik ketika badannya dalam keadaan basah, seperti sehabis mandi atau bermain air.

Hindari Berlarian dan Berloncatan di Tempat Basah

Saat si Kecil keluar dari bathtub atau kolam, arahkan ia untuk berjalan secara perlahan. Larang ia untuk berlarian atau berloncatan di tempat basah, karena berisiko tinggi membuatnya terpeleset dan terbentur. Jika terjadi secara keras maka dapat berakibat fatal, seperti mengalami gegar otak, cedera tulang ekor, bahkan lumpuh. Bila perlu, gandeng tangannya untuk berjalan perlahan bersama dan mencegahnya berlarian atau berloncatan.

Segera Keringkan Setelah Selesai

Setelah main air, suhu tubuh si Kecil akan turun. Badannya pun harus segera dikeringkan untuk menghindari ia kedinginan dan terserang pilek. Oleskan juga minyak telon pada dada, perut, dan punggung si Kecil supaya ia tetap hangat. Namun jangan lupa untuk memandikan dan membersihkan badannya terlebih dulu ya, Bu, agar badannya bersih dan ia tidak terserang penyakit kulit.

Bagi saya, mencegah dan meminimalisir risiko lebih baik untuk keamanan si Kecil. Jadi, ini bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu diperhatikan ya, Bu. Jangan biarkan ketakutan kita pada keamanannya menghalangi perkembangan si Kecil. Bagaimanapun juga, main air merupakan salah satu kegiatan favorit hampir setiap anak. Jadi, ayo maksimalkan perhatian kita agar si Kecil aman bermain di air. Selamat menjaga si Kecil, Bu.

Laman Tanya Pakar hadir bagi Bunda yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Bunda secara langsung. Pastikan Bunda sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Anak kecil mana, sih, yang tidak suka main air? Bermain air seperti berenang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Nah, ngomong-ngomong tentang berenang, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 30% anak berusia 1-4 tahun meninggal karena tenggelam. Untuk mencegah kejadian tersebut menimpa si Kecil, sebaiknya baca dulu tips bermain air dengan aman berikut ini, Bu:

Baca Juga:  Sarapan Sehat dengan Variasi Puding Havermut

Jangan Menyepelekan Tempat Dangkal

Ketika berada di kolam dangkal atau bathtub kamar mandi, seringkali kita merasa ini tempat bermain air yang cukup aman ya, Bu. Sayangnya, tempat sedangkal apapun dapat berisiko membuat si Kecil tenggelam. Apalagi, di masa tumbuh kembang si Kecil usia 1 tahun seperti sekarang, rasa penasarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, biasakan untuk terus memberikan pengawasan saat si Kecil bermain air bahkan di bath tub sekalipun, misalnya dengan tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat supaya si Kecil sedang berada di dalamnya. Berikan juga pengarahan kepada setiap penghuni rumah maupun orang yang menjaga si Kecil untuk menghindari kolam dangkal yang ada disekitarnya tanpa pengawasan orang dewasa ya, Bu.

Temani Ia Berenang

Meski si Kecil sudah diajari berenang sejak umur 1 tahun, bukan berarti kolam renang sepenuhnya aman baginya yang kini sudah berusia 2 tahun, Bu. Setiap orang, bahkan orang dewasa yang ahli berenang sekalipun, memiliki risiko tenggelam di kolam renang. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti kram atau terbentur dasar dan dinding kolam renang. Oleh sebab itu, tetap temani ia ketika berenang agar kita sigap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula, main air dan berenang bersama si Kecil akan lebih menyenangkan daripada membiarkannya berenang sendirian, bukan?

Selalu Awasi Si Kecil

Tak hanya aspek kesehatan balita, keselamatannya juga penting, Bu. Oleh karena itu, bagi saya, setiap anak perlu didampingi ketika bermain air. Meski hanya beberapa menit, jangan biarkan si Kecil bermain air sendirian ya, Bu. Risiko terpeleset atau tercebur sangatlah tinggi, mengingat ia belum awas pada bahaya yang ada di sekitarnya.

Jika kita tak berenang atau bermain air bersamanya, tetap pusatkan perhatian saat mengawasinya. Bila perlu, singkirkan terlebih dulu barang-barang yang dapat mengganggu perhatian, seperti majalah atau smartphone.

Pasangkan Pelampung

Memasangkan pelampung adalah satu upaya pencegahan agar si Kecil tidak tenggelam saat main air. Ada berbagai jenis pelampung yang bisa Bunda pilih, yakni pelampung lengan, rompi, dan pinggang. Pilihlah pelampung dengan ukuran yang pas dengan ukuran tubuh si Kecil dan membuatnya tetap mengambang dengan nyaman. Meskipun sudah memakai pelampung, tapi tetap dampingi si Kecil ya, Bu, karena pengawasan dari Bunda tetaplah yang utama.

Jauhkan dari Peralatan Elektronik

Biasanya, jika si Kecil bermain air di sekitar rumah, seperti di kamar mandi atau halaman, saya akan menjauhkannya dari berbagai barang elektronik dan soket listrik. Sebab, kemungkinan tersetrum sangat tinggi jika bagian tubuhnya yang basah menyentuh benda yang menyimpan aliran listrik.

Supaya terhindar dari risiko tersebut, Bunda wajib menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil ya, Bu. Selain itu, saya juga memberikan pengertian padanya untuk tidak mendekati berbagai barang elektronik ketika badannya dalam keadaan basah, seperti sehabis mandi atau bermain air.

Hindari Berlarian dan Berloncatan di Tempat Basah

Saat si Kecil keluar dari bathtub atau kolam, arahkan ia untuk berjalan secara perlahan. Larang ia untuk berlarian atau berloncatan di tempat basah, karena berisiko tinggi membuatnya terpeleset dan terbentur. Jika terjadi secara keras maka dapat berakibat fatal, seperti mengalami gegar otak, cedera tulang ekor, bahkan lumpuh. Bila perlu, gandeng tangannya untuk berjalan perlahan bersama dan mencegahnya berlarian atau berloncatan.

Segera Keringkan Setelah Selesai

Setelah main air, suhu tubuh si Kecil akan turun. Badannya pun harus segera dikeringkan untuk menghindari ia kedinginan dan terserang pilek. Oleskan juga minyak telon pada dada, perut, dan punggung si Kecil supaya ia tetap hangat. Namun jangan lupa untuk memandikan dan membersihkan badannya terlebih dulu ya, Bu, agar badannya bersih dan ia tidak terserang penyakit kulit.

Bagi saya, mencegah dan meminimalisir risiko lebih baik untuk keamanan si Kecil. Jadi, ini bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu diperhatikan ya, Bu. Jangan biarkan ketakutan kita pada keamanannya menghalangi perkembangan si Kecil. Bagaimanapun juga, main air merupakan salah satu kegiatan favorit hampir setiap anak. Jadi, ayo maksimalkan perhatian kita agar si Kecil aman bermain di air. Selamat menjaga si Kecil, Bu.

Laman Tanya Pakar hadir bagi Bunda yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Bunda secara langsung. Pastikan Bunda sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Anak kecil mana, sih, yang tidak suka main air? Bermain air seperti berenang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Nah, ngomong-ngomong tentang berenang, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 30% anak berusia 1-4 tahun meninggal karena tenggelam. Untuk mencegah kejadian tersebut menimpa si Kecil, sebaiknya baca dulu tips bermain air dengan aman berikut ini, Bu:

Jangan Menyepelekan Tempat Dangkal

Ketika berada di kolam dangkal atau bathtub kamar mandi, seringkali kita merasa ini tempat bermain air yang cukup aman ya, Bu. Sayangnya, tempat sedangkal apapun dapat berisiko membuat si Kecil tenggelam. Apalagi, di masa tumbuh kembang si Kecil usia 1 tahun seperti sekarang, rasa penasarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, biasakan untuk terus memberikan pengawasan saat si Kecil bermain air bahkan di bath tub sekalipun, misalnya dengan tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat supaya si Kecil sedang berada di dalamnya. Berikan juga pengarahan kepada setiap penghuni rumah maupun orang yang menjaga si Kecil untuk menghindari kolam dangkal yang ada disekitarnya tanpa pengawasan orang dewasa ya, Bu.

Temani Ia Berenang

Meski si Kecil sudah diajari berenang sejak umur 1 tahun, bukan berarti kolam renang sepenuhnya aman baginya yang kini sudah berusia 2 tahun, Bu. Setiap orang, bahkan orang dewasa yang ahli berenang sekalipun, memiliki risiko tenggelam di kolam renang. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti kram atau terbentur dasar dan dinding kolam renang. Oleh sebab itu, tetap temani ia ketika berenang agar kita sigap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula, main air dan berenang bersama si Kecil akan lebih menyenangkan daripada membiarkannya berenang sendirian, bukan?

Selalu Awasi Si Kecil

Tak hanya aspek kesehatan balita, keselamatannya juga penting, Bu. Oleh karena itu, bagi saya, setiap anak perlu didampingi ketika bermain air. Meski hanya beberapa menit, jangan biarkan si Kecil bermain air sendirian ya, Bu. Risiko terpeleset atau tercebur sangatlah tinggi, mengingat ia belum awas pada bahaya yang ada di sekitarnya.

Jika kita tak berenang atau bermain air bersamanya, tetap pusatkan perhatian saat mengawasinya. Bila perlu, singkirkan terlebih dulu barang-barang yang dapat mengganggu perhatian, seperti majalah atau smartphone.

Pasangkan Pelampung

Memasangkan pelampung adalah satu upaya pencegahan agar si Kecil tidak tenggelam saat main air. Ada berbagai jenis pelampung yang bisa Bunda pilih, yakni pelampung lengan, rompi, dan pinggang. Pilihlah pelampung dengan ukuran yang pas dengan ukuran tubuh si Kecil dan membuatnya tetap mengambang dengan nyaman. Meskipun sudah memakai pelampung, tapi tetap dampingi si Kecil ya, Bu, karena pengawasan dari Bunda tetaplah yang utama.

Jauhkan dari Peralatan Elektronik

Biasanya, jika si Kecil bermain air di sekitar rumah, seperti di kamar mandi atau halaman, saya akan menjauhkannya dari berbagai barang elektronik dan soket listrik. Sebab, kemungkinan tersetrum sangat tinggi jika bagian tubuhnya yang basah menyentuh benda yang menyimpan aliran listrik.

Supaya terhindar dari risiko tersebut, Bunda wajib menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil ya, Bu. Selain itu, saya juga memberikan pengertian padanya untuk tidak mendekati berbagai barang elektronik ketika badannya dalam keadaan basah, seperti sehabis mandi atau bermain air.

Hindari Berlarian dan Berloncatan di Tempat Basah

Saat si Kecil keluar dari bathtub atau kolam, arahkan ia untuk berjalan secara perlahan. Larang ia untuk berlarian atau berloncatan di tempat basah, karena berisiko tinggi membuatnya terpeleset dan terbentur. Jika terjadi secara keras maka dapat berakibat fatal, seperti mengalami gegar otak, cedera tulang ekor, bahkan lumpuh. Bila perlu, gandeng tangannya untuk berjalan perlahan bersama dan mencegahnya berlarian atau berloncatan.

Segera Keringkan Setelah Selesai

Setelah main air, suhu tubuh si Kecil akan turun. Badannya pun harus segera dikeringkan untuk menghindari ia kedinginan dan terserang pilek. Oleskan juga minyak telon pada dada, perut, dan punggung si Kecil supaya ia tetap hangat. Namun jangan lupa untuk memandikan dan membersihkan badannya terlebih dulu ya, Bu, agar badannya bersih dan ia tidak terserang penyakit kulit.

Bagi saya, mencegah dan meminimalisir risiko lebih baik untuk keamanan si Kecil. Jadi, ini bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu diperhatikan ya, Bu. Jangan biarkan ketakutan kita pada keamanannya menghalangi perkembangan si Kecil. Bagaimanapun juga, main air merupakan salah satu kegiatan favorit hampir setiap anak. Jadi, ayo maksimalkan perhatian kita agar si Kecil aman bermain di air. Selamat menjaga si Kecil, Bu.

Laman Tanya Pakar hadir bagi Bunda yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Bunda secara langsung. Pastikan Bunda sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut.

Baca Juga:  CHAMPS Emulsion, Minyak Ikan Tanpa Enek

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Anak kecil mana, sih, yang tidak suka main air? Bermain air seperti berenang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Nah, ngomong-ngomong tentang berenang, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 30% anak berusia 1-4 tahun meninggal karena tenggelam. Untuk mencegah kejadian tersebut menimpa si Kecil, sebaiknya baca dulu tips bermain air dengan aman berikut ini, Bu:

Jangan Menyepelekan Tempat Dangkal

Ketika berada di kolam dangkal atau bathtub kamar mandi, seringkali kita merasa ini tempat bermain air yang cukup aman ya, Bu. Sayangnya, tempat sedangkal apapun dapat berisiko membuat si Kecil tenggelam. Apalagi, di masa tumbuh kembang si Kecil usia 1 tahun seperti sekarang, rasa penasarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, biasakan untuk terus memberikan pengawasan saat si Kecil bermain air bahkan di bath tub sekalipun, misalnya dengan tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat supaya si Kecil sedang berada di dalamnya. Berikan juga pengarahan kepada setiap penghuni rumah maupun orang yang menjaga si Kecil untuk menghindari kolam dangkal yang ada disekitarnya tanpa pengawasan orang dewasa ya, Bu.

Temani Ia Berenang

Meski si Kecil sudah diajari berenang sejak umur 1 tahun, bukan berarti kolam renang sepenuhnya aman baginya yang kini sudah berusia 2 tahun, Bu. Setiap orang, bahkan orang dewasa yang ahli berenang sekalipun, memiliki risiko tenggelam di kolam renang. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti kram atau terbentur dasar dan dinding kolam renang. Oleh sebab itu, tetap temani ia ketika berenang agar kita sigap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula, main air dan berenang bersama si Kecil akan lebih menyenangkan daripada membiarkannya berenang sendirian, bukan?

Selalu Awasi Si Kecil

Tak hanya aspek kesehatan balita, keselamatannya juga penting, Bu. Oleh karena itu, bagi saya, setiap anak perlu didampingi ketika bermain air. Meski hanya beberapa menit, jangan biarkan si Kecil bermain air sendirian ya, Bu. Risiko terpeleset atau tercebur sangatlah tinggi, mengingat ia belum awas pada bahaya yang ada di sekitarnya.

Jika kita tak berenang atau bermain air bersamanya, tetap pusatkan perhatian saat mengawasinya. Bila perlu, singkirkan terlebih dulu barang-barang yang dapat mengganggu perhatian, seperti majalah atau smartphone.

Pasangkan Pelampung

Memasangkan pelampung adalah satu upaya pencegahan agar si Kecil tidak tenggelam saat main air. Ada berbagai jenis pelampung yang bisa Bunda pilih, yakni pelampung lengan, rompi, dan pinggang. Pilihlah pelampung dengan ukuran yang pas dengan ukuran tubuh si Kecil dan membuatnya tetap mengambang dengan nyaman. Meskipun sudah memakai pelampung, tapi tetap dampingi si Kecil ya, Bu, karena pengawasan dari Bunda tetaplah yang utama.

Jauhkan dari Peralatan Elektronik

Biasanya, jika si Kecil bermain air di sekitar rumah, seperti di kamar mandi atau halaman, saya akan menjauhkannya dari berbagai barang elektronik dan soket listrik. Sebab, kemungkinan tersetrum sangat tinggi jika bagian tubuhnya yang basah menyentuh benda yang menyimpan aliran listrik.

Supaya terhindar dari risiko tersebut, Bunda wajib menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil ya, Bu. Selain itu, saya juga memberikan pengertian padanya untuk tidak mendekati berbagai barang elektronik ketika badannya dalam keadaan basah, seperti sehabis mandi atau bermain air.

Hindari Berlarian dan Berloncatan di Tempat Basah

Saat si Kecil keluar dari bathtub atau kolam, arahkan ia untuk berjalan secara perlahan. Larang ia untuk berlarian atau berloncatan di tempat basah, karena berisiko tinggi membuatnya terpeleset dan terbentur. Jika terjadi secara keras maka dapat berakibat fatal, seperti mengalami gegar otak, cedera tulang ekor, bahkan lumpuh. Bila perlu, gandeng tangannya untuk berjalan perlahan bersama dan mencegahnya berlarian atau berloncatan.

Segera Keringkan Setelah Selesai

Setelah main air, suhu tubuh si Kecil akan turun. Badannya pun harus segera dikeringkan untuk menghindari ia kedinginan dan terserang pilek. Oleskan juga minyak telon pada dada, perut, dan punggung si Kecil supaya ia tetap hangat. Namun jangan lupa untuk memandikan dan membersihkan badannya terlebih dulu ya, Bu, agar badannya bersih dan ia tidak terserang penyakit kulit.

Bagi saya, mencegah dan meminimalisir risiko lebih baik untuk keamanan si Kecil. Jadi, ini bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu diperhatikan ya, Bu. Jangan biarkan ketakutan kita pada keamanannya menghalangi perkembangan si Kecil. Bagaimanapun juga, main air merupakan salah satu kegiatan favorit hampir setiap anak. Jadi, ayo maksimalkan perhatian kita agar si Kecil aman bermain di air. Selamat menjaga si Kecil, Bu.

Laman Tanya Pakar hadir bagi Bunda yang ingin berkonsultasi seputar anak. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Bunda secara langsung. Pastikan Bunda sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Anak kecil mana, sih, yang tidak suka main air? Bermain air seperti berenang tidak hanya menyenangkan tapi juga bermanfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Nah, ngomong-ngomong tentang berenang, Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 30% anak berusia 1-4 tahun meninggal karena tenggelam. Untuk mencegah kejadian tersebut menimpa si Kecil, sebaiknya baca dulu tips bermain air dengan aman berikut ini, Bu:

Jangan Menyepelekan Tempat Dangkal

Ketika berada di kolam dangkal atau bathtub kamar mandi, seringkali kita merasa ini tempat bermain air yang cukup aman ya, Bu. Sayangnya, tempat sedangkal apapun dapat berisiko membuat si Kecil tenggelam. Apalagi, di masa tumbuh kembang si Kecil usia 1 tahun seperti sekarang, rasa penasarannya cukup tinggi.

Oleh karena itu, biasakan untuk terus memberikan pengawasan saat si Kecil bermain air bahkan di bath tub sekalipun, misalnya dengan tidak menutup pintu kamar mandi dengan rapat supaya si Kecil sedang berada di dalamnya. Berikan juga pengarahan kepada setiap penghuni rumah maupun orang yang menjaga si Kecil untuk menghindari kolam dangkal yang ada disekitarnya tanpa pengawasan orang dewasa ya, Bu.

Temani Ia Berenang

Meski si Kecil sudah diajari berenang sejak umur 1 tahun, bukan berarti kolam renang sepenuhnya aman baginya yang kini sudah berusia 2 tahun, Bu. Setiap orang, bahkan orang dewasa yang ahli berenang sekalipun, memiliki risiko tenggelam di kolam renang. Ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti kram atau terbentur dasar dan dinding kolam renang. Oleh sebab itu, tetap temani ia ketika berenang agar kita sigap jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lagipula, main air dan berenang bersama si Kecil akan lebih menyenangkan daripada membiarkannya berenang sendirian, bukan?

Selalu Awasi Si Kecil

Tak hanya aspek kesehatan balita, keselamatannya juga penting, Bu. Oleh karena itu, bagi saya, setiap anak perlu didampingi ketika bermain air. Meski hanya beberapa menit, jangan biarkan si Kecil bermain air sendirian ya, Bu. Risiko terpeleset atau tercebur sangatlah tinggi, mengingat ia belum awas pada bahaya yang ada di sekitarnya.

Jika kita tak berenang atau bermain air bersamanya, tetap pusatkan perhatian saat mengawasinya. Bila perlu, singkirkan terlebih dulu barang-barang yang dapat mengganggu perhatian, seperti majalah atau smartphone.

Pasangkan Pelampung

Memasangkan pelampung adalah satu upaya pencegahan agar si Kecil tidak tenggelam saat main air. Ada berbagai jenis pelampung yang bisa Bunda pilih, yakni pelampung lengan, rompi, dan pinggang. Pilihlah pelampung dengan ukuran yang pas dengan ukuran tubuh si Kecil dan membuatnya tetap mengambang dengan nyaman. Meskipun sudah memakai pelampung, tapi tetap dampingi si Kecil ya, Bu, karena pengawasan dari Bunda tetaplah yang utama.

Jauhkan dari Peralatan Elektronik

Biasanya, jika si Kecil bermain air di sekitar rumah, seperti di kamar mandi atau halaman, saya akan menjauhkannya dari berbagai barang elektronik dan soket listrik. Sebab, kemungkinan tersetrum sangat tinggi jika bagian tubuhnya yang basah menyentuh benda yang menyimpan aliran listrik.

Supaya terhindar dari risiko tersebut, Bunda wajib menjauhkan benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil ya, Bu. Selain itu, saya juga memberikan pengertian padanya untuk tidak mendekati berbagai barang elektronik ketika badannya dalam keadaan basah, seperti sehabis mandi atau bermain air.

Hindari Berlarian dan Berloncatan di Tempat Basah

Saat si Kecil keluar dari bathtub atau kolam, arahkan ia untuk berjalan secara perlahan. Larang ia untuk berlarian atau berloncatan di tempat basah, karena berisiko tinggi membuatnya terpeleset dan terbentur. Jika terjadi secara keras maka dapat berakibat fatal, seperti mengalami gegar otak, cedera tulang ekor, bahkan lumpuh. Bila perlu, gandeng tangannya untuk berjalan perlahan bersama dan mencegahnya berlarian atau berloncatan.

Segera Keringkan Setelah Selesai

Setelah main air, suhu tubuh si Kecil akan turun. Badannya pun harus segera dikeringkan untuk menghindari ia kedinginan dan terserang pilek. Oleskan juga minyak telon pada dada, perut, dan punggung si Kecil supaya ia tetap hangat. Namun jangan lupa untuk memandikan dan membersihkan badannya terlebih dulu ya, Bu, agar badannya bersih dan ia tidak terserang penyakit kulit.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com