Bisakah Bayi Tidur Terus Secara Berlebihan?
Bayi tidur terus itu wajar. Tapi jika jumlah waktu mengkhawatirkan, mungkin ada suatu hal yang menjadi penyebabnya. Cari tahu di sini ya, Bu!
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi baru lahir butuh jam tidur selama 16-20 jam dengan 1-4 jam periode tidur yang diikuti dengan 1-2 jam periode terbangun. Di fase ini jumlah tidur pada siang hari sama dengan jumlah tidur pada malam hari. Waktu ini akan makin berkurang seiring bertambahnya usia (biasanya di usia 4 bulan) dan aktivitas bayi. Ketika memasuki usia balita, anak akan menghabiskan waktu tidur selama 8 hingga 12 jam per hari. Oleh sebab itu, Bunda harus waspada saat bayi tidur melebihi waktu tersebut tapi terlihat kelelahan sepanjang hari.
Penyebab Bayi Tidur Terus
Bayi tidur terus bisa dikarenakan oleh beberapa penyebab berikut ini:
Sakit
Penyebab bayi tidur terus yang pertama bisa jadi karena sedang sakit. Bayi yang sedang terserang penyakit, seperti flu atau demam, tentunya akan merasa lesu dan ingin sering beristirahat. Inilah sebabnya mengapa bayi terlihat ingin berbaring dan memejamkan mata terus. Jika bayi memang sedang sakit, maka biarkan ia tidur lebih lama sebagai upaya melawan penyakit yang sedang menyerangnya.
Mengalami percepatan pertumbuhan
Pada usia tertentu, bayi akan mengalami percepatan pertumbuhan (growth spurt). Fase ini bisa terjadi saat bayi berusia 10 hari hingga usianya menginjak di 3-6 minggu. Tanda bila si Kecil mengalami growth spurt biasanya ditunjukkan dengan bayi yang tidur terus dan lebih lama dari biasanya. Selain itu dibarengi dengan kondisi si Kecil yang lapar terus menerus sehingga butuh terus menyusu dan tampak lebih rewel dari biasanya.
Tumbuh gigi
Gejala umum saat bayi sedang tumbuh gigi adalah rewel, susah menyusu, dan sulit tidur. Namun kondisi tersebut juga akan membuatnya merasa kurang sehat, sehingga ia pun membutuhkan waktu tidur yang lebih lama.
Kelelahan
Beraktivitas terlalu berat atau habis bepergian jelas akan menguras tenaga bayi hingga ia pun merasa kelelahan dan tidur terus lebih lama. Dengan tidur ia sedang berusaha untuk mengisi ulang energinya agar dapat beraktivitas lagi.
Sleep apnea
Penyebab bayi tidur terus yang ini patut untuk Bunda perhatikan. Sleep apnea adalah sebuah kondisi dimana seseorang berhenti bernafas dalam tidurnya selama lebih dari 20 detik. Semua bayi bisa mengalami gangguan tidur ini, tapi bayi yang terlahir prematur lebih memiliki risiko tinggi mengalaminya. Sleep apnea akan membuat bayi terlihat lelah terus dan tidur lebih lama.
Apa Efek Bayi Tidur Terus dan Berlebihan?
Tentunya Bu, apapun yang berlebihan tidak baik, termasuk pada pola tidur bayi. Dari beberapa penelitian yang ada, bayi tidur terus dan terlalu lama bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu, seperti diabetes dan obesitas. Selain itu, bayi tidur terus juga rentan terkena sakit kepala. Ini disebabkan adanya gangguan terhadap jaringan otak dan serotonin, Bu. Perkembangan otak dan motorik bayi pun bisa ikut terhambat, karena ia kurang mendapatkan stimulasi yang ia butuhkan.
Baca Juga: Bayi Tidur Terus, Adakah Efeknya bagi Kesehatan?
Cara Mencegah Bayi Tidur Terus
Ada baiknya Bunda mulai melakukan sejumlah hal berikut bila bayi tidur terus sepanjang hari.
Kenali jadwal tidur bayi
Cobalah untuk mengenali pola tidur bayi terlebih dulu, Bu. Ketika ia tidur bukan di waktu biasa, mungkin saja ada penyebabnya. Bisa jadi karena kesehatannya sedang terganggu, seperti mengalami demam atau flu. Mungkin juga bayi sedang kelelahan setelah berjam-jam bermain. Oleh sebab itu, jika ia terlalu banyak menghabiskan energi karena bermain, Bunda tak perlu langsung berpikir bayi kelebihan tidur saat ia beristirahat lebih lama dari biasanya. Biarkan terlebih dulu bayi untuk beristirahat untuk memulihkan tenaganya.
Ajak beraktivitas yang menyenangkan
Bunda bisa mengajak bayi bermain selama 1-2 jam sehingga ia bersemangat dan melupakan tidurnya. Namun, Bunda juga harus membatasi kegiatannya supaya bayi tidak kelelahan, ya. Berikan kegiatan yang tidak terlalu menguras tenaga bayi, seperti membaca buku, bermain flash card, bermain boneka, atau bermain tangkap bola.
Berani membangunkan
Bila Bunda merasa bayi tidur terus dan lebih lama dari biasanya, ada baiknya ia dibangunkan secara perlahan tanpa membuatnya kaget. Misalnya, Bunda bisa mencium kening atau pipinya supaya ia merespon dan terbangun.
Berikan ASI secara rutin
Agar kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil lebih optimal, pastikan si kecil punya jam tidur yang cukup dan Bunda memberikan ASI secara rutin. Bicara mengenai ASI, Bunda perlu memastikan asupan nutrisi terpenuhi dengan optimal. Namun jika ASI dirasa tidak cukup, Bunda bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu.
Pastikan Bunda bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya Bu!
Konsultasi kepada dokter
Bila kebiasaan ini berlangsung rutin, Bunda bisa meminta bantuan tenaga medis untuk memeriksa kondisi bayi lebih lanjut. Siapa tahu dokter juga bisa membantu Bunda mengatur pola tidurnya.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa bayi tidur terus dan terlalu lama dapat berdampak bagi kesehatan. Semoga informasi soal bayi tidur terus secara berlebihan bisa membantu Bunda. Jangan sampai kondisi bayi tidur terus ini menjadi masalah yang malah menghambat perkembangan bayi ya, Bu. Pastikan juga Bunda rutin memberikannya ASI yang berkualitas ya, Bu!
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Bunda harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Bunda juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Bunda selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Namun jika Bunda atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Bunda bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Bunda memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com