Perkembangan Bayi 10 Bulan, Tahap Sosial dan Komunikasi

Perkembangan Sosial dan Emosional

Pada usia 10 bulan, perkembangan sosial dan emosional bayi sangatlah penting. Pada tahap ini, bayi mulai menunjukkan kemampuan untuk meniru apa pun yang dilihatnya, baik itu kata-kata maupun perbuatan. Ini adalah kesempatan yang baik bagi orang tua untuk memberikan stimulasi yang tepat guna meningkatkan kemampuan sosial dan emosional bayi.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan wajah Bunda untuk menunjukkan berbagai macam ekspresi, seperti gembira, sedih, atau marah. Bayi akan belajar mengenali dan merespons ekspresi wajah tersebut. Selain itu, bicaralah dengan kata-kata yang dilebih-lebihkan sebagai cara terbaik untuk merangsang indera bayi.

Pada usia 10 bulan, bayi juga mulai mengenal orang-orang di sekitarnya. Ia akan lebih akrab dengan orang-orang yang sering ia temui dan lebih cenderung menempel pada orang favoritnya, terutama ibunya. Namun, terhadap orang yang belum dikenal, bayi akan lebih waspada. Hal ini merupakan bagian dari perkembangan sosialnya.

Meskipun masih bayi, bayi pada usia 10 bulan juga bisa mengalami stres. Perubahan yang terjadi di sekitarnya dapat menjadi pemicu stres bagi bayi. Bayi akan menunjukkan perilaku aneh seperti menarik rambut, membenturkan kepala, menggertakkan gigi, atau berguling-guling sebagai cara untuk mengatasi rasa stres tersebut. Penting bagi orang tua untuk memberikan perhatian yang lebih pada bayi agar ia merasa aman dan terlindungi.

Tak hanya itu, bayi pada usia 10 bulan juga mulai mengalami rasa takut. Mereka akan merasa takut saat mendengar suara yang terlalu keras, seperti suara benda besar yang jatuh di dekatnya atau suara petir yang menggelegar. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan perhatian yang lebih pada bayi untuk membuatnya merasa aman dan terlindungi.

Baca Juga:  Cara Mudah Melatih Ekspresi Bayi Usia 12 Bulan

Perkembangan Komunikasi (Bahasa & Bicara)

Pada usia 10 bulan, kemampuan bahasa dan bicara bayi mulai berkembang pesat. Otak bayi pada tahap ini sudah berkembang sehingga mereka mulai dapat memahami banyak kata dan ingin meniru mengucapkannya, meskipun yang keluar hanyalah suara-suaranya seperti ‘mamam’, ‘bababa’, atau ‘dadada’.

Semakin sering bayi mendengar kata-kata tertentu, semakin cepat pula ia memahaminya dan menjadikannya sebagai kosakata utama. Orang tua dapat mengajarkan kata-kata yang mudah dan sering dilihat atau dialami oleh bayi, seperti ‘mama’, ‘papa’, ‘pup’, ‘bobok’, atau ‘mam’. Ucapkan kata-kata tersebut secara perlahan dan dengan intonasi yang jelas agar lebih mudah dipahami oleh bayi.

Berikan Stimulasi yang Tepat

Untuk membantu perkembangan bayi 10 bulan secara optimal, diperlukan stimulasi yang sesuai. Berikut adalah beberapa aktivitas yang dapat dilakukan bersama bayi:

1. Bermain petak umpet: Pada tahap ini, bayi sedang belajar tentang konsep bahwa sebuah benda akan tetap ada meskipun tidak terlihat. Orang tua dapat mengajak bayi bermain petak umpet dengan menyembunyikan mainan atau benda favoritnya. Bantu bayi untuk mencari benda-benda tersebut.

2. Sering ajak berkomunikasi: Melibatkan bayi dalam percakapan dengan anggota keluarga lainnya dapat mendorongnya untuk cepat belajar berbicara. Saat bayi berceloteh, orang tua harus menanggapinya dengan kata-kata yang sebenarnya, bukan dengan bahasa bayi. Tujuannya adalah agar bayi cepat mempelajari bahasa dan cara berkomunikasi yang benar.

3. Dengarkan musik: Memperdengarkan musik dapat melatih indera pendengaran bayi sekaligus mengasah koordinasi dan keterampilan motoriknya. Ajak bayi untuk menggoyangkan tubuhnya dan berjoget sesuai irama musik. Ini akan memberikan kesenangan tersendiri bagi bayi dan merangsang perkembangan kemampuan motoriknya.

4. Bermain boneka: Melatih komunikasi bayi juga dapat dilakukan dengan bermain boneka atau sarung tangan boneka. Peganglah boneka dan bicaralah dengan suara lucu seolah-olah boneka tersebut yang berbicara. Bayi pasti akan tertarik dengan hal tersebut dan ini dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasinya.

Baca Juga:  Jaga kemampuan oromotor bayi dengan nutrisi tepat

5. Bermain bersama teman sebaya: Playdate tidak hanya menjadi ajang berkumpul bagi ibu-ibu, tetapi juga dapat menjadi cara yang efektif untuk melatih kemampuan sosial bayi. Saat bermain bersama teman sebaya, bayi akan belajar cara berbagi, bersikap, dan berkomunikasi. Dengan sering bertemu dengan teman sebaya, bayi akan terbiasa untuk bersosialisasi dan tidak menjadi anak yang egois, pemalu, dan takut kepada orang lain saat ia sudah tumbuh lebih besar.

Nah, itulah beberapa tahapan perkembangan bayi pada usia 10 bulan dari segi sosial dan komunikasi. Penting bagi orang tua untuk memberikan stimulasi yang tepat dan memperhatikan nutrisi yang lengkap untuk mendukung perkembangan bayi. Jika Bunda tidak dapat memberikan ASI, Bunda dapat memilih susu pendamping ASI yang mengandung 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang lengkap dan DHA 4x lebih tinggi, sesuai dengan anjuran dokter.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com