Cermat Memilih Obat (Anti) Nyamuk yang Aman

Cermat Memilih Obat (Anti) Nyamuk yang Aman

Pertama-tama, perlu Bunda ketahui bahwa yang dimaksud dengan obat (anti) nyamuk atau penangkis nyamuk (mosquito repellent), tidak bisa mematikan nyamuk. Hanya mencegah dari gigitan nyamuk selama rentang waktu tertentu. Lamanya daya efektif tersebut tergantung pada sifat alami bahan-bahan dasar yang dipakai dan kelembaban cuaca saat itu.

Penangkis nyamuk yang tersedia di pasaran pada dasarnya terdiri dari tiga macam bahan dasar, yakni: terbuat dari kimia, seperti DEET (diethyltoluamide) dan diethylbenzamide; terbuat dari tanaman herbal, seperti sereh, peppermint, atau eukaliptus; terbuat dari tanaman, seperti marigold, catnip, dan lain-lain.

Jenis penangkis nyamuk tersebut tersedia dalam berbagai bentuk, seperti krim, losion, semprotan (aerosol), cairan, obat nyamuk bakar bentuk spiral, dan lempengan kecil (mat). Tersedia pula dalam bentuk elektrik dengan gelombang ultrasonik dan elektromagnetik yang akan menolak nyamuk maupun serangga lain.

Jenis penangkis nyamuk yang akan Bunda pilih hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Tabel dibawah ini bisa menjadi panduan bagi Bunda dalam menentukan pilihan jenis penangkis nyamuk yang akan digunakan.

Jenis penangkis nyamuk Sifat positif Sifat negatif
Krim, losion, olesan, stik roll-on Efektif dalam rumah Jika dioleskan pada kulit bayi mungkin dapat menyebabkan iritasi kulit
Cairan vapouriser Efektif dalam rumah Mengeluarkan uap saat dipanaskan
Semprotan (aerosol) Efektif dalam rumah maupun luar rumah dalam jarak tertentu Uap berbahaya yang keluar dari semprotan mungkin bisa terhirup
Obat nyamuk bakar (spiral) Efektif dalam rumah maupun luar rumah dalam jarak tertentu Akan mengeluarkan asap selama dibakar
Lempengan kecil (mat) Efektif dalam rumah Mengeluarkan uap saat dipanaskan
Minyak esensial, seperti minyak sereh Efektif saat langsung digunakan Dapat menyebabkan reaksi alergi dan daya efektifnya tidak tahan lama

Baca Juga:  Catat, Ini 7 Cara Mengatasi Karang Gigi pada Anak

Bila Bunda ingin menggunakan krim dan losion penangkis nyamuk pada bayi, sebaiknya produk tersebut hanya digunakan pada bayi yang berusia di atas enam bulan. Kandungan kimia di dalamnya bisa berbahaya bagi bayi di bawah enam bulan, karena bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi yang masih sensitif. Pada bayi yang masih di bawah umur enam bulan, lebih baik gunakan kelambu saat tidur. Kalau di rumah hanya punya penangkis nyamuk yang bukan alami, usapkan krim atau losion kimia tersebut hanya pada pakaian bayi atau di tempat tidurnya. Pastikan Bunda tidak mengusapkannya pada daerah-daerah yang bisa disentuh si Kecil karena dikhawatirkan akan masuk ke dalam mulutnya. Tentu saja langkah-langkah pencegahan yang dikampanyekan pemerintah, seperti 3M dan sejenisnya, tetap perlu dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan nyamuk di lingkungan sekitar rumah. Dengan demikian, penanganan masalah nyamuk yang menyeluruh dapat membantu menurunkan risiko penyakit yang dibawa oleh nyamuk.

Selain memilih jenis penangkis nyamuk yang aman, Bunda juga perlu memperhatikan beberapa hal lain dalam menggunakan obat (anti) nyamuk. Berikut ini adalah tips dalam menggunakan obat (anti) nyamuk yang aman:

1. Baca label dengan teliti
Sebelum menggunakan obat (anti) nyamuk, pastikan untuk membaca label dengan teliti. Perhatikan komposisi, cara penggunaan, dan peringatan yang tertera pada kemasan. Jika ada instruksi khusus, ikuti dengan benar.

2. Gunakan sesuai petunjuk
Pastikan Bunda menggunakan obat (anti) nyamuk sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan atau menggunakan obat (anti) nyamuk dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang dianjurkan.

3. Hindari kontak dengan mata dan mulut
Obat (anti) nyamuk biasanya mengandung bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi jika terkena mata atau masuk ke dalam mulut. Oleh karena itu, hindari kontak obat (anti) nyamuk dengan mata dan mulut. Jika terkena mata, segera bilas dengan air bersih. Jika tertelan, segera hubungi dokter.

Baca Juga:  WingStop, Sayap Bermacam Rasa

4. Simpan dengan aman
Simpan obat (anti) nyamuk di tempat yang aman, terhindar dari jangkauan anak-anak. Jauhkan dari sumber panas atau api yang dapat menyebabkan obat (anti) nyamuk terbakar.

5. Jangan menggunakan pada kulit yang terluka atau iritasi
Jika kulit Bunda sedang dalam kondisi luka atau iritasi, sebaiknya jangan menggunakan obat (anti) nyamuk pada area tersebut. Ini dapat memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

6. Jaga kebersihan
Selain menggunakan obat (anti) nyamuk, Bunda juga perlu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Pastikan untuk membersihkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Gunakan kelambu saat tidur dan pasang jaring nyamuk di jendela dan pintu.

7. Konsultasikan dengan dokter
Jika Bunda memiliki alergi atau masalah kesehatan lain yang perlu diperhatikan, sebaiknya konsultasikan penggunaan obat (anti) nyamuk dengan dokter. Dokter akan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi Bunda.

Dengan mengikuti tips di atas, Bunda dapat memilih dan menggunakan obat (anti) nyamuk dengan aman. Ingatlah bahwa obat (anti) nyamuk hanya mencegah gigitan nyamuk, bukan mematikan nyamuk. Oleh karena itu, selain menggunakan obat (anti) nyamuk, Bunda juga perlu menjaga kebersihan lingkungan dan mengambil langkah-langkah pencegahan lain untuk mengurangi risiko penyakit yang dibawa oleh nyamuk.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Bunda dalam memilih obat (anti) nyamuk yang aman. Tetaplah waspada dan jaga kesehatan keluarga dengan baik.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com