Waktu Terbaik Minum Susu di Malam Hari [+Tips Kesehatan Gigi]
Benarkah malam hari merupakan waktu terbaik minum susu? Apa dampaknya pada kesehatan gigi si Kecil? Lihat infonya di sini!
Salah satu hal yang cukup merepotkan orangtua yang memiliki balita adalah terbangun karena si Kecil minta minum susu di malam hari dan biasanya menggunakan botol. Meski merepotkan, namun Bunda tidak punya pilihan karena minum susu adalah satu-satunya pengantar si Kecil bisa terlelap. Pertimbangannya, memberikan susu jauh lebih cepat dibandingkan harus membujuk dan menenangkan si Kecil yang merengek bukan?
Ada juga beberapa orangtua yang beralasan takut si Kecil kelaparan di malam hari, apalagi jika di siang hari si Kecil susah makan. Maka minum susu di malam hari menjadi jalan pintas. Kebiasaan-kebiasaan ini tidak disadari orangtua justru akan menimbulkan berbagai masalah di kemudian hari. Salah satunya adalah, semakin susu dimanfaatkan sebagai pengantar tidur di malam hari, maka si Kecil justru mudah terbangun untuk minta minum susu lagi. Si Kecil jadi terbiasa 2-3 kali terbangun dan minta minum susu dalam semalam. Selain itu, anak yang terlalu banyak minum susu di malam hari dapat menjadi susah makan di siang hari.
Normalnya, si Kecil memang terbangun beberapa kali di malam hari. Mereka bisa tidur kembali setelah dibantu oleh Bunda, bisa dengan menyusui atau diberikan susu. Jika setiap saat terbangun si Kecil langsung diberikan susu, maka hal ini dapat mengajari mereka bahwa mereka hanya bisa tidur setelah minum susu.
Karena alasan-alasan tersebut, Bunda harus berani untuk tidak membiarkan si Kecil terlalu sering minum susu tengah malam, apalagi menggunakan botol. Ketika si Kecil diajarkan untuk berhenti minum susu dari botol, sebenarnya ada banyak keuntungan untuk si Kecil.
Minum susu di malam hari dan kesehatan gigi
Memasuki usia satu tahun, biasanya si Kecil sudah memiliki delapan gigi depan dan empat gigi geraham.
Penyebab gigi keropos pada anak salah satunya adalah kebiasaan minum susu dengan botol di malam hari. Mengapa? Minum susu dengan botol menjelang tidur cenderung menyebabkan adanya aliran susu yang terus menerus ke mulut, sehingga gigi terendam susu. Susu mengandung gula susu (laktosa) dan bisa merusak gigi apabila tidak diikuti dengan menyikat/membersihkan gigi. Jika sehabis minum susu, si Kecil langsung pulas tertidur dan tidak menyikat gigi terlebih dahulu, sisa-sisa gula susu dapat menempel di gigi dan menyebabkan kerusakan gigi.
Untuk melindungi gigi si Kecil, sebaiknya kurangi dan hindari si Kecil minum susu di malam hari. Waktu terbaik minum susu malam hari adalah beberapa saat menjelang tidur sebelum si Kecil mengantuk. Setelah minum susu, ajak si kecil untuk menyikat giginya untuk membersihkan sisa susu yang mungkin menempel di gigi. Dan ketika si Kecil terbangun tengah malam, Cukup berikan air mineral. Sebab jika kemudian giginya berlubang dan nyeri atau kemungkinan timbul infeksi, maka si Kecil pun bisa rewel sepanjang hari.
Tips cegah kerusakan gigi saat si Kecil minum susu
Jangan pernah menidurkan si Kecil dengan terbiasa memberikan susu dalam botol atau minuman manis menempel di mulutnya.
Buatlah jadwal minum susu. Jangan biasakan memberikan minum susu sewaktu-waktu, misalnya di saat si Kecil tengah bermain, sehingga kemungkinan gigi terpapar dengan gula susu lebih kecil.
Setelah sikat gigi di malam hari, jangan lagi memberikan minuman manis atau minum susu lagi. Kalau terpaksa si Kecil minum susu lagi setelah sikat gigi, maka sikat gigi sebaiknya diulang kembali.
Ajarkan si Kecil menyukai minum air putih saat haus, tidak harus susu atau minuman manis.
Minum susu dengan botol sebaiknya dihentikan ketika si Kecil memasuki usia satu tahun.
Harus bisa dibiasakan minum susu dengan gelas saat si Kecil sudah siap.
Selain menyebabkan kerusakan gigi, minum susu dengan botol di malam hari juga berpotensi menyebabkan masalah di pencernaan, seperti kembung. Rasa tidak nyaman di saluran pencernaan anak biasanya disebabkan masuknya udara terlalu banyak ke saluran pencernaan, saat si Kecil minum susu dengan botol. Udara yang masuk ke seluran pencernaan, entah itu lambung, usus kecil maupun usus besar, berasal dari udara yang tertelan atau dari makanan yang tidak tercerna dengan baik.
Minum susu dengan botol juga menjadi pintu masuk bagi udara menuju lambung dan saluran pencernaan. Anak yang terlalu lama menghisap botol–biasanya susu sudah habis dot tetap dihisap—akan menyebabkan ia mudah kembung karena terlalu banyak udara yang masuk ke lambung.
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com