Bu, Ini 7 Jenis Ruam Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Bu, Ini 7 Jenis Ruam Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Ruam merupakan kondisi yang umum terjadi dialami oleh bayi. Cari tahu jenis ruam pada bayi beserta penyebab, gejala, dan cara mengatasinya di sini!

Ruam pada bayi dapat menjadi masalah yang membuat bayi tidak nyaman dan membuat orang tua khawatir. Meskipun bukan kondisi kesehatan yang serius, ruam pada bayi juga bisa mengindikasikan penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengetahui jenis ruam pada bayi dan cara mengatasinya untuk memberikan perawatan yang tepat.

Ada banyak faktor yang menyebabkan ruam pada bayi. Beberapa jenis ruam pada bayi umumnya meliputi ruam popok, eksim (dermatitis atopik), hives, ruam susu, impetigo, miliaria, dan jerawat bayi. Setiap jenis ruam memiliki penyebab, gejala, dan cara mengatasinya yang berbeda. Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai setiap jenis ruam pada bayi:

1. Ruam Popok
Ruam popok merupakan jenis ruam yang umum terjadi pada bayi. Ruam popok terjadi karena adanya gesekan antara popok dengan kulit bayi. Ruam popok juga dapat terjadi akibat penggunaan popok yang terlalu ketat, infeksi bakteri, atau adanya penyakit kulit yang dialami bayi. Gejala ruam popok meliputi kemerahan, iritasi, dan rasa gatal pada area popok. Untuk mengatasi ruam popok, ibu dapat memberikan obat salep yang direkomendasikan oleh dokter.

2. Eksim (dermatitis atopik)
Eksim adalah jenis ruam pada bayi yang disebabkan oleh kondisi kulit yang sensitif. Jika bayi memiliki kulit sensitif, maka ia akan rentan mengalami eksim. Pemicu eksim pada bayi bervariasi tergantung seberapa sensitif kulit bayi tersebut. Eksim dapat menyebabkan kulit bayi terlihat merah dan terasa gatal. Untuk mengatasi ruam eksim, ibu dapat membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

3. Hives
Hives adalah jenis ruam pada bayi yang ditandai dengan munculnya tonjolan pada permukaan tubuh yang terasa gatal. Ruam hives biasanya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, benda-benda, atau gigitan serangga. Ruam ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, jika ruam tidak hilang dalam waktu 3 hari atau disertai pembengkakan, sebaiknya ibu membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Baca Juga:  Lakukan 4 Hal Ini Saat si Kecil Digigit Hewan Peliharaan

4. Ruam Susu
Banyak orang mengira bahwa ruam susu pada bayi disebabkan oleh ASI. Padahal, ruam susu pada bayi tidak ada hubungannya dengan kandungan ASI. Ruam susu pada bayi sering kali muncul di bagian pipi yang terkena cipratan ASI. Namun, ruam ini juga dapat menyebar ke bagian lain tubuh bayi yang tidak terkena ASI jika tidak segera ditangani. Untuk mengatasi ruam susu, ibu dapat membersihkan area yang terkena ruam dengan air hangat dan sabun lembut, kemudian mengeringkannya dengan lembut.

5. Impetigo
Impetigo adalah jenis ruam pada bayi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Ruam impetigo ditandai dengan munculnya lepuhan kecil yang berisi nanah, terutama di area wajah, tangan, dan kaki. Ruam impetigo bersifat menular, sehingga ibu perlu menjaga kebersihan bayi dan menghindari kontak dengan bayi yang sedang mengalami impetigo. Untuk mengatasi ruam impetigo, ibu dapat membersihkan area yang terkena ruam dengan air hangat dan sabun antiseptik, kemudian mengoleskan salep antibiotik yang direkomendasikan oleh dokter.

6. Miliaria
Miliaria adalah jenis ruam pada bayi yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar keringat. Ruam miliaria biasanya muncul di area kulit yang berkeringat, seperti leher, dada, dan ketiak. Ruam ini dapat menyebabkan kulit bayi terasa gatal dan perih. Biasanya, miliaria akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, ibu dapat mengoleskan krim hidrokortison untuk membantu meredakan rasa gatal pada ruam miliaria.

7. Jerawat Bayi
Beberapa bayi mengalami jerawat di pipi dan hidungnya dalam tiga bulan pertama kehidupannya. Jerawat bayi umumnya hilang tanpa pengobatan apa pun dalam beberapa bulan. Namun, jika ibu ingin lebih cepat menghilangkan jerawat bayi, ibu dapat mencoba memberikan cream untuk ruam pipi bayi yang disebabkan oleh timbulnya jerawat. Sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengoleskan krim tersebut.

Baca Juga:  Kenali Ciri Anak Introvert dan Cara Menghadapinya

Setiap jenis ruam pada bayi memiliki penyebab dan cara mengatasinya yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengetahui penyebab ruam pada bayi agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ruam pada bayi antara lain kontak terlalu lama dengan urine dan feses di popok, gesekan yang terlalu sering, iritasi terhadap produk baru, perubahan pola makan, tipe kulit yang sensitif, infeksi bakteri atau jamur, dan biang keringat di lipatan kulit.

Gejala ruam pada bayi dapat bervariasi tergantung pada jenis ruamnya, tetapi beberapa gejala umum meliputi kulit kemerahan atau bengkak, rasa gatal atau nyeri, ruam berbentuk bintik-bintik atau lepuhan, dan ruam yang melebar ke bagian lain tubuh. Jika si Kecil mengalami ruam yang justru bertambah parah setelah beberapa hari atau disertai gejala lain seperti demam, ruam berdarah, atau keluar cairan dari ruam tersebut, sebaiknya ibu membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Untuk mengatasi ruam pada bayi, ibu dapat melakukan beberapa langkah perawatan berikut ini:
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah mengganti popok.
2. Ganti popok sesering mungkin setelah si Kecil buang air kecil atau besar.
3. Pastikan popok tidak terlalu ketat agar udara dapat mengalir dengan baik.
4. Bersihkan area yang terkena ruam dengan air hangat dan sabun lembut.
5. Hindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia keras yang dapat mengiritasi kulit bayi.
6. Keringkan area yang terkena ruam dengan lembut dan hindari menggosoknya.
7. Oleskan krim atau salep yang direkomendasikan oleh dokter.
8. Biarkan area yang terkena ruam terkena udara segar.
9. Berikan si Kecil baju yang tidak terlalu tebal untuk menghindarinya dari keringat yang bisa memperparah gejala ruam.
10. Pastikan ruangan di mana si Kecil berada memiliki suhu yang nyaman.

Baca Juga:  (Terpaksa) Sectio Caesaria

Jika ibu sudah melakukan perawatan dengan benar tetapi ruam pada bayi tetap tidak kunjung sembuh, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, penting bagi ibu untuk menjaga asupan nutrisi yang baik agar produksi dan kualitas ASI tetap optimal. Bunda dapat mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung nutrisi penting seperti DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE), dan 9 nutrisi penting lainnya untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu serta mendukung produksi ASI.

Jika ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, ibu dapat memberikan susu formula yang sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. Pastikan susu formula yang diberikan mengandung nutrisi penting seperti 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA untuk mendukung tumbuh kembang bayi.

Selain itu, ibu juga dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan si Kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang dikembangkan berdasarkan grafik pertumbuhan WHO. Dengan memantau pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, ibu dapat mengetahui apakah si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan usianya.

Dalam menjaga kesehatan dan kebahagiaan si Kecil, peran ibu sangatlah penting. Dengan mengetahui jenis ruam pada bayi dan cara mengatasinya, ibu dapat memberikan perawatan yang tepat dan menjaga kesehatan si Kecil dengan baik. Tetaplah selalu menjaga kebersihan dan kesehatan si Kecil, serta konsultasikan dengan dokter jika diperlukan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi ibu dan si Kecil.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com