Drama di media sosial antara Selena Gomez, Hailey, dan Justin Bieber telah menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen selama beberapa waktu terakhir. Meskipun sebenarnya hanya drama yang dibuat-buat oleh netizen, tetapi ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kasus ini, terutama dalam hal mendidik anak-anak kita ketika mereka memilih untuk mengidolakan seseorang.
Latar belakang singkatnya, drama ini dimulai ketika Selena memposting sesuatu tentang alisnya di media sosial. Tak lama setelah postingannya tersebar di Tiktok, Kylie Jenner juga mengunggah selfie yang menunjukkan alisnya dan kata-kata yang menurut fans Selena terlihat seperti sindiran terhadap postingan Selena sebelumnya. Kemudian, Kylie juga membagikan tangkapan layar dari panggilan FaceTime antara dirinya dan Hailey, yang sedang merapikan alisnya. Kejadian ini kemudian diikuti dengan Hailey yang membatasi kolom komentar di akun Instagramnya. Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik drama ini.
Meskipun tidak ada tanda-tanda bahwa pihak tertentu menggunakan drama ini sebagai kampanye pemasaran mereka, namun jika kita melihat jumlah views dari hashtag #teamselena vs #teamhailey di Tiktok, jumlahnya bisa mencapai puluhan juta. Selena sendiri telah mendapatkan 15 juta pengikut baru di Instagram sejak kasus ini mulai ramai, bahkan berhasil menggeser Kylie Jenner yang sebelumnya dikenal sebagai orang dengan pengikut terbanyak di Instagram. Pelajaran yang dapat diambil dari sini adalah kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik drama ini. Bayangkan saja, kita telah menghabiskan energi untuk membela salah satu pihak, mencela pihak lain, yang pada akhirnya ternyata para artis yang kita ributkan justru bekerja sama. Tentu saja hal ini akan membuat kita merasa malu.
Hal ini juga menjadi peringatan bagi orang tua, terutama bagi mereka yang memiliki idola atau aktif dalam sebuah fandom. Ketika ada berita mengejutkan tentang artis yang kita dukung, kita sering kali terbawa emosi. Kita menjadi sangat membela idola kita bahkan sampai berisik dan mengeluarkan suara yang keras untuk membela mereka. Hal ini juga terjadi dalam kasus Selena vs Hailey, di mana keduanya pernah berfoto bersama di acara Academy Museum tahun lalu. Namun, keduanya tidak pernah menunjukkan ketidaksukaan satu sama lain, bahkan dalam kasus “alis” terbaru ini, keduanya tetap diam dan tidak memberikan tanggapan apa pun.
Pada akhirnya, kita diingatkan bahwa menjadi seorang penggemar berarti kita harus mendukung idola kita. Salah satu cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak menyebarkan kebencian, yang pada dasarnya berasal dari prasangka buruk. Selena dikabarkan telah mengingatkan penggemarnya berkali-kali, baik melalui siaran langsung di akun media sosialnya maupun melalui komentar. “Tolong, berperilakulah baik dan perhatikan kesehatan mental orang lain,” ucapnya, mengingat Selena sendiri memiliki riwayat mengalami tekanan mental. Padahal, tujuan awal dari postingannya bukanlah untuk memulai perang, tetapi justru para penggemarnya yang terus meniupkan api sampai akhirnya Selena sendiri terpengaruh oleh tindakan penggemarnya. Bahkan, dia sempat mengumumkan bahwa dia ingin berhenti menggunakan media sosial. Ketika idola kita memutuskan untuk pergi, siapa yang paling rugi?
Kembali lagi kepada para orang tua, kita harus memberikan pemahaman kepada anak-anak kita tentang pentingnya mendukung idola mereka tanpa harus menyebarkan kebencian atau menjelek-jelekkan orang lain. Mereka harus diajarkan untuk menjadi penggemar yang suportif dan menjaga kesehatan mental orang lain. Jangan biarkan anak-anak kita terbawa emosi karena drama di media sosial. Sebagai orang tua, kita harus memberikan teladan yang baik dengan tidak terlibat dalam drama yang tidak penting ini.
Selain itu, kita juga harus mengajarkan anak-anak kita untuk tidak mudah terpengaruh oleh drama dan gosip di media sosial. Mereka harus belajar untuk berpikir kritis dan mempertanyakan informasi yang mereka terima. Kita harus mengajarkan mereka untuk mencari sumber informasi yang dapat dipercaya dan tidak hanya mengandalkan gosip di media sosial. Dengan demikian, mereka akan lebih cerdas dalam menanggapi drama atau kontroversi yang muncul di media sosial.
Dalam kasus drama antara Selena, Hailey, dan Justin Bieber ini, kita dapat melihat bahwa drama di media sosial sebenarnya tidak memiliki dampak positif bagi siapa pun. Drama hanya akan menimbulkan kebencian dan perpecahan di antara penggemar. Oleh karena itu, kita harus belajar dari kasus ini dan mengajarkan anak-anak kita untuk menjadi penggemar yang suportif dan menjaga kesehatan mental orang lain. Kita harus mengajarkan mereka untuk tidak terlibat dalam drama yang tidak penting dan untuk tetap berpikir kritis dalam menghadapi informasi yang mereka terima di media sosial.
Terakhir, kita juga harus mengajarkan anak-anak kita untuk menghargai privasi dan batasan orang lain. Kita tidak boleh ikut campur dalam kehidupan pribadi artis atau orang lain. Mereka juga berhak memiliki batasan dan privasi mereka sendiri. Sebagai penggemar, kita harus menghormati keputusan mereka dan tidak melanggar privasi mereka. Kita harus mengajarkan anak-anak kita untuk menghormati privasi dan batasan orang lain, termasuk idola mereka.
Dalam kesimpulannya, drama di media sosial antara Selena, Hailey, dan Justin Bieber adalah contoh yang baik tentang bagaimana drama yang dibuat-buat oleh netizen dapat menimbulkan kebencian dan perpecahan di antara penggemar. Oleh karena itu, kita harus belajar dari kasus ini dan mengajarkan anak-anak kita untuk menjadi penggemar yang suportif dan menjaga kesehatan mental orang lain. Kita juga harus mengajarkan mereka untuk tidak terlibat dalam drama yang tidak penting dan untuk tetap berpikir kritis dalam menghadapi informasi di media sosial.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com