Pentingnya Porsi Makan yang Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak
Sebagai seorang ibu, saya sangat menyadari bahwa masa balita merupakan masa emas dalam tumbuh kembang anak. Pada masa ini, nutrisi dan gizi yang cukup sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, sering kali kita sebagai orang tua merasa khawatir jika anak tidak mau menghabiskan makanannya. Kita cenderung memaksa anak untuk menghabiskan porsi makan yang kita berikan, tanpa mempertimbangkan apakah porsi tersebut sesuai dengan kapasitas lambung anak.
Saya sendiri pernah mengalami situasi ini dengan anak saya, Dhia. Saat itu, Dhia sedang mengalami masa sulit makan dan saya merasa khawatir apakah semua kebutuhan gizinya tercukupi. Saya berpikir, apakah mungkin porsi makanan yang saya berikan selama ini melebihi kapasitas perutnya yang masih kecil?
Dalam hal ini, saya mencoba menggunakan akal sehat dan berpikir seperti orang dewasa. Jika kita dipaksa menghabiskan makanan yang porsinya melebihi kapasitas perut kita, pasti kita akan merasa eneg dan tidak nyaman. Balita juga memiliki perasaan yang sama. Oleh karena itu, saya berpikir mungkin Dhia menolak untuk menghabiskan makanannya karena memang perutnya sudah penuh. Saya pun mencari tahu berapa banyak porsi makan yang sebenarnya dibutuhkan oleh balita.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia tahun 2013, anak usia 2-3 tahun membutuhkan sekitar 1125 kilokalori per hari, sedangkan anak usia 4-6 tahun membutuhkan sekitar 1600 kilokalori per hari. Untuk memastikan kebutuhan kalori tersebut terpenuhi, disarankan untuk membagi makanan menjadi 5 kali makan, dengan 2 kali snack (rata-rata 100-150 kilokalori setiap makan snack) dan 3 kali makan besar.
Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa anak usia 2-3 tahun seharusnya menghabiskan sekitar 300 kilokalori setiap makan besar dan 100 kilokalori setiap snack. Sedangkan anak usia 4-6 tahun seharusnya menghabiskan sekitar 430 kilokalori setiap makan besar dan 150 kilokalori setiap snack.
Dengan mengetahui kebutuhan kalori anak, kita dapat menghitung porsi makan yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak. Berikut contoh porsi makan berdasarkan kelompok makanan untuk anak usia 2-3 tahun:
1. Kelompok karbohidrat:
– Nasi: 5-6 sendok makan
– Pasta (sudah dimasak): 5-6 sendok makan
– Mie (matang): 4-5 sendok makan
– Kentang: 1 biji ukuran sedang atau 4 potong kentang (potongan wedges)
– Roti tawar: 1 lembar
– Sereal (sebelum disiram susu): 3-4 sendok makan
2. Kelompok protein:
– Daging sapi (giling): 2-5 sendok makan
– Ayam: Setengah potong ayam (bila ayam dipotong menjadi 8 bagian)
– Ikan: 3-4 sendok makan
– Sosis: 1 buah ukuran sedang
– Tempe: 1 potong sedang
– Tahu: 1 potong sedang
– Kacang-kacangan (sebelum dimasak): 1-2 sendok makan
3. Kelompok buah:
– Avokad: ½ buah ukuran sedang
– Apel: ½ buah ukuran sedang
– Jeruk: ½ – 1 buah ukuran sedang
– Mangga: ½ buah ukuran sedang
– Pepaya: 6-8 potong (potongan kotak kecil kira-kira 3×3 cm)
– Pisang: ½ – 1 buah ukuran sedang
4. Kelompok sayur (dalam keadaan sudah matang):
– Bayam: 5 sendok makan
– Brokoli: 5-6 potongan kecil atau 2-3 sendok makan
– Wortel: 5-6 potongan memanjang
– Jagung manis: 2 sendok makan
5. Kelompok susu dan produknya:
– Susu: ¾ – 1 gelas
– Keju: 1 potong sedang
– Yoghurt: 1 gelas kecil
6. Snack:
– Biskuit: 3 keping sedang
– Kue/cake: satu potong
– Popcorn: 5 sendok makan
– Cokelat: 2-4 potong kotak
Sedangkan untuk anak usia 4-6 tahun, berikut contoh porsi makan berdasarkan kelompok makanan:
1. Kelompok karbohidrat:
– Nasi: 7-8 sendok makan
– Pasta (sudah dimasak): 7-8 sendok makan
– Mie (matang): 6-7 sendok makan
– Kentang: 1 biji ukuran sedang atau 4 potong kentang (potongan wedges)
– Roti tawar: 1-2 lembar
– Sereal (sebelum disiram susu): 4-5 sendok makan
2. Kelompok protein:
– Daging sapi (giling): 5-6 sendok makan
– Ayam: Setengah potong ayam (bila ayam dipotong menjadi 8 bagian)
– Ikan: 4 sendok makan
– Sosis: 1 buah ukuran sedang
– Tempe: 1 potong sedang
– Tahu: 1 potong sedang
– Kacang-kacangan (sebelum dimasak): 2-3 sendok makan
3. Kelompok buah:
– Avokad: ½ buah ukuran sedang
– Apel: ½ buah ukuran sedang
– Jeruk: ½ – 1 buah ukuran sedang
– Mangga: ½ buah ukuran sedang
– Pepaya: 6-8 potong (potongan kotak kecil kira-kira 3×3 cm)
– Pisang: ½ – 1 buah ukuran sedang
4. Kelompok sayur (dalam keadaan sudah matang):
– Bayam: 5 sendok makan
– Brokoli: 5-6 potongan kecil atau 2-3 sendok makan
– Wortel: 5-6 potongan memanjang
– Jagung manis: 2 sendok makan
5. Kelompok susu dan produknya:
– Susu: 1 gelas
– Keju: 1 potong sedang
– Yoghurt: 1 gelas kecil
6. Snack:
– Biskuit: 4-5 keping sedang
– Kue/cake: 1 potong
– Popcorn: 5-6 sendok makan
– Cokelat: 2-4 potong kotak
Dari contoh porsi makan di atas, kita dapat memeriksa apakah porsi makan yang kita berikan kepada anak sudah sesuai, kurang, atau bahkan berlebih. Dengan mengetahui porsi makan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa anak mendapatkan gizi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya.
Selain itu, perlu diingat bahwa porsi makan yang tepat juga harus disesuaikan dengan aktivitas dan kebutuhan energi anak. Jika anak lebih aktif atau memiliki kebutuhan energi yang lebih tinggi, maka porsi makan yang diberikan juga perlu disesuaikan.
Dalam mengatur porsi makan anak, kita juga perlu memperhatikan variasi menu agar anak mendapatkan nutrisi yang lengkap. Mengenalkan berbagai jenis makanan sejak dini dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan mencukupi.
Sebagai orang tua, kita memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur pola makan anak. Dengan memberikan porsi makan yang tepat, kita dapat membantu anak tumbuh dengan sehat dan optimal. Oleh karena itu, mari kita perhatikan dengan seksama porsi makan yang kita berikan kepada anak, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com