Persiapkan 4 Hal Berikut Sebelum Hamil untuk Kesehatan Mental Bunda
Banyak hal yang harus dipersiapkan ketika menuju masa hamil. Hal ini karena masa kehamilan banyak mengubah diri Bunda. Selama 9 bulan, Bunda akan mengalami banyak perubahan fisik disebabkan oleh adanya janin di dalam tubuh. Perubahan ini jugalah yang membuat Bunda harus mempersiapkan perubahan mental pada diri Bunda. Ingat, setelah melahirkan, Bunda dan suami akan memiliki seorang anak yang harus diberi perhatian lebih.
Tak jarang sang Bunda mengalami depresi dan stres berat akibat bertambahnya tanggung jawab, kebiasaan, dan keseharian yang berubah karena merawat Si Kecil. Bunda akan mudah khawatir dan cemas dengan hal-hal kecil, apalagi pikiran tentang ‘menjadi Bunda yang baik’ dari lingkungan sekitar. Khawatir dalam batas yang wajar memang diperlukan, tapi jika berlebihan tidak baik untuk kondisi kesehatan mental Bunda.
Nah, untuk itu, sebelum hamil, sebaiknya Bunda mempersiapkan fisik dan mental. Namun, menjaga kesehatan mental terkadang lebih sulit dari menjaga kesehatan fisik. Beberapa hal berikut untuk persiapan mental sang Bunda. Apa saja penjelasannya? Simak ulasan berikut ini.
1. Kenali ‘panggilan menjadi orangtua’
Asalnya hanya berdua, kemudian jadi bertiga dengan panggilan berbeda, ya, title orangtua memang kadang mengesankan namun penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, sangat penting membicarakan hal ini dengan pasangan. Bicarakan bagaimana cara mendidik sang anak, pola asuh, pola makan, apa yang boleh dan tidak boleh, mau dibawa kemana sang anak kelak, dan sebagainya. Hal ini akan memperkuat hubungan dan Bunda pun akan lebih siap ketika Si Kecil tiba nanti.
2. Kuatkan ikatan batin pasangan
Memiliki anak adalah hasil kerja Bunda dan Ayah. Bunda memang memiliki peran besar, tapi Ayah juga punya peran penting. Jika selama hamil, emosi Bunda akan naik turun karena perubahan hormon, peran Ayahlah yang harus meredamkan emosi Bunda. Tentu hal itu akan terus berlanjut ketika merawat bayi baru lahir, hingga bulan-bulan pertama berlalu. Percayalah, semua tahapan kehidupan itu akan dilalui dengan baik namun harus dengan ikatan batin dari pasangan yang sangat kuat.
3. Pertahankan kondisi mental dengan hidup teratur
Serangkaian perubahan hidup akan berubah seiring dengan datangnya kehamilan. Bunda mungkin akan lebih hati-hati dalam berbuat demi keselamatan Si Kecil, emosi akan naik turun karena perubahan hormon, dan perubahan-perubahan kecil lainnya. Sadarilah hal ini, sehingga membuat Bunda berdua mencari cara dan berupaya agar kondisi mental masing-masing menjadi cukup stabil. Ini akan membuat Bunda dan pasangan tidak mudah terjebak dalam kesalahpahaman serta permainan emosi sesaat yang terjadi karena proses transisi yang sedang dialami oleh Bunda berdua. Jagalah untuk tetap berpikiran positif.
4. Rencanakan kehidupan baru yang seimbang
Membesarkan anak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Peran Bunda dan Ayah memiliki porsi masing-masing pada kehidupan sang anak. Jika Bunda membesarkan dengan kasih sayang melalui ucapan dan kecupan, Ayah menunjukkan cintanya dengan kebebasan yang diberikan pada Si Kecil. Bicarakanlah hal-hal kecil ini agar Bunda dan pasangan tidak salah paham tentang pola asuh yang kelak akan diberikan. Seimbangkan porsi Ayah dan porsi Bunda dalam waktu mendidik. Jangan lupa seimbangkan juga waktu untuk pasangan, jangan hanya fokus kepada Si Kecil saja ya Bu.
Persiapan mental sebelum hamil sangat penting untuk kesehatan Bunda dan juga untuk hubungan dengan pasangan. Dengan persiapan yang matang, Bunda akan lebih siap menghadapi segala perubahan yang terjadi selama masa kehamilan dan setelah melahirkan. Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan fisik dengan nutrisi yang baik dan istirahat yang cukup. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para calon Bunda yang sedang mempersiapkan diri untuk hamil.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com