Optimalisasi Kebutuhan Gizi pada Anak
Workshop Optimalisasi Kebutuhan Gizi pada Anak merupakan salah satu rangkaian acara dalam perayaan ulang tahun ke-5 dari milis MPASI Rumahan – Mamaku Koki Handal (MKH). Acara ini dihadiri oleh para Bunda yang bergabung dengan milis MPASI Rumahan dan dipandu oleh narasumber ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, mbak Lora Sri Nofi. Workshop ini memberikan informasi dan teori mengenai perkembangan, gizi, dan pola makan anak.
Dalam workshop ini, Bunda diajarkan cara membaca growth chart dan menghitung perkembangan tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) anak sesuai dengan usianya. Growth chart yang digunakan adalah standar CDC (Centers for Disease Control and Prevention). Growth chart ini sangat penting untuk mengetahui apakah perkembangan TB dan BB anak sudah sesuai dengan usianya. Bunda tidak perlu terlalu memperhatikan tinggi rendahnya nilai TB/BB atau posisi persentilnya, namun yang perlu diperhatikan adalah perkembangannya. Jika perkembangan anak tetap berada di persentil yang sama sejak lahir hingga usia 18 bulan, berarti perkembangannya baik. Namun, jika kurva grafik menunjukkan tren menurun, perlu diwaspadai.
Selain itu, workshop ini juga membahas tentang status gizi anak. Status gizi baik adalah saat BB anak berada di kisaran 90-110% dari berat ideal. Jika BB anak lebih dari 110%, maka anak tersebut termasuk kelebihan berat badan, sedangkan jika BB anak kurang dari 90%, maka anak tersebut termasuk gizi kurang.
Cara membaca growth chart dan mengetahui persentil mana tinggi atau berat badan anak berada sangat mudah. Bunda hanya perlu menarik garis ke kiri atau ke bawah sesuai dengan nilai TB atau BB anak. Misalnya, jika berat lahir anak laki-laki usia 24 bulan adalah 3,6 kg dan berat anak saat ini adalah 12 kg, maka dengan mengikuti garis lengkung dari titik 0 bulan-3,6 kg ke arah 24 bulan, kita dapat mengetahui bahwa berat badan anak mendekati garis yang menunjukkan angka “25”. Dengan menghitung persentase BB anak dengan BB ideal sesuai growth chart, kita dapat mengetahui status gizi anak. Misalnya, BB anak 12 kg dengan BB ideal 12,6 kg, maka (12/12,6) x 100% = 95%. Ini berarti status gizinya masih dalam kisaran “baik”.
Selanjutnya, workshop ini membahas tentang kebutuhan kalori pada anak. Dari tabel Angka Kecukupan Gizi Anak, kita dapat mengetahui bahwa anak usia 24 bulan dengan berat 12 kg membutuhkan 1000 Kkal. Jika ingin menghitung kebutuhan kalori anak secara lebih spesifik, kita dapat menggunakan rumus 100 Kkal/kg BB. Misalnya, anak dengan berat 12 kg, maka 12 kg x 100 Kkal/kg BB = 1200 Kkal.
Dengan mengetahui kebutuhan kalori anak, kita dapat mengatur menu dan porsi makan anak dengan bantuan tabel Bahan Makanan Penukar. Tabel ini memberikan informasi mengenai porsi makanan untuk orang dewasa. Namun, untuk anak usia 6-36 bulan, porsinya berkisar antara 1/4 – 1/2 porsi dewasa atau bahkan kurang, tergantung kemampuan makan anak. Penting juga untuk menjaga keseimbangan variasi makanan dari karbohidrat, protein, sayur, buah, dan lemak.
Sebagai contoh, kita dapat menghitung kandungan kalori dalam menu makanan untuk anak usia 24 bulan. Misalnya, roti keju oles margarin. Roti seberat 20 gram mengandung 43,75 Kkal, margarin setengah sendok teh mengandung 22,5 Kkal, dan keju setengah lembar mengandung 47,5 Kkal. Jadi, total kalori dalam roti keju oles margarin adalah 117,75 Kkal.
Selain itu, kita juga dapat menghitung kalori dalam menu nasi semur daging – wortel – kentang. Nasi seberat 50 gram mengandung 87,75 Kkal, daging sapi cincang sebanyak 15 gram mengandung 28,5 Kkal, wortel parut seberat 20 gram mengandung 8 Kkal, kentang seberat 25 gram mengandung 22 Kkal, dan minyak goreng seperempat sendok teh mengandung 11 Kkal. Jadi, total kalori dalam nasi semur daging – wortel – kentang adalah 157,25 Kkal.
Dengan mengetahui kebutuhan kalori anak dan menghitung kandungan kalori dalam menu makanan, Bunda dapat mengatur menu makan anak sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi. Hal ini sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang. Menurut mbak Lora, materi workshop ini setara dengan bahan kuliah mahasiswa ilmu gizi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk terus belajar dan mengikuti workshop seperti ini agar dapat menerapkan ilmu gizi dalam keluarga.
Dalam workshop ini, Bunda juga diberikan saran jadwal makan yang baik untuk anak, yaitu 3 kali makan besar, 2 kali makan selingan, dan 2 kali susu. Hal ini penting untuk menjaga asupan gizi anak dan memberikan nutrisi yang cukup.
Workshop Optimalisasi Kebutuhan Gizi pada Anak merupakan kesempatan yang berharga bagi para Bunda untuk menambah pengetahuan mengenai gizi anak. Dengan mengetahui kebutuhan gizi anak dan mengatur menu makan yang seimbang, Bunda dapat memberikan dukungan nutrisi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Terima kasih kepada milis MPASI Rumahan – Mamaku Koki Handal (MKH) dan narasumber mbak Lora Sri Nofi atas penyelenggaraan workshop ini. Semoga kedepannya masih banyak workshop serupa yang dapat diikuti oleh para Bunda untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang gizi anak.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com