Pentingnya Cek Darah Pra Kehamilan

Pentingnya Cek Darah Pra Kehamilan

Pemeriksaan genetik
Sebelum memutuskan untuk melaksanakan program kehamilan, ada baiknya agar Bunda dan suami memeriksa adanya kelainan genetik yang bisa berisiko menyebabkan penyakit bagi si Kecil. Tes ini juga bisa dijadikan sarana untuk mengetahui kondisi kesehatan Bunda dan suami agar proses kehamilan nanti bisa berjalan dengan baik, Bu.

Dalam tes ini, Bunda dan suami akan diperiksa untuk mengetahui adanya kelainan genetik yang bisa berisiko menyebabkan penyakit pada anak. Beberapa kelainan genetik yang umum diperiksa adalah kelainan pada kromosom, seperti Sindrom Down, Sindrom Turner, dan lain sebagainya. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari Bunda dan suami, kemudian dilakukan analisis genetik untuk mengetahui adanya kelainan genetik yang bisa berisiko.

Cek darah lengkap
Pemeriksaan darah lengkap juga dibutuhkan sebagai salah satu cara untuk mengetahui kondisi kesehatan Bunda. Misalnya, untuk mengetahui kadar hemoglobin yang rendah (kemungkinan terjadinya anemia) atau kurangnya zat besi.

Dalam pemeriksaan darah lengkap, Bunda akan diperiksa untuk mengetahui kondisi darahnya secara menyeluruh. Pemeriksaan ini meliputi jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, yang merupakan protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika kadar hemoglobin rendah, kemungkinan Bunda mengalami anemia atau kekurangan zat besi.

TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes)
Tes semacam ini sangat penting untuk mengetahui adanya virus di dalam darah Bunda yang dapat mengganggu kehamilan, terutama jika Bunda adalah seorang penyuka binatang seperti kucing atau anjing, atau menyukai daging setengah matang. Biasanya, virus yang penting untuk diketahui adalah Rubella. Ini karena virus tersebut berisiko menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau bahkan kelahiran mati. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika Bunda mendapatkan vaksinasi untuk keempat virus ini sebelum merencanakan kehamilan.

Baca Juga:  Memahami Istilah Almond Mom yang Lagi Viral, dan Cara Agar Kita Nggak Jadi Salah Satunya

Dalam tes TORCH, Bunda akan diperiksa untuk mengetahui adanya infeksi virus Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes dalam tubuhnya. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah Bunda dan melakukan analisis untuk mengetahui adanya antibodi terhadap virus-virus tersebut. Jika hasil tes menunjukkan adanya antibodi, artinya Bunda pernah terinfeksi virus tersebut dan memiliki kekebalan terhadapnya. Namun, jika tidak ada antibodi, berarti Bunda belum pernah terinfeksi dan perlu melakukan tindakan pencegahan.

Golongan darah dan status Rh (Rhesus)
Bu, seperti yang kita tahu, setiap orang memiliki golongan darah yang bisa berbeda jenisnya, yaitu A, B, AB, atau O. Nah, biasanya golongan darah ini diikuti oleh jenis protein pada sel darah merah yang bernama Rhesus atau yang sering disebut Rh. Umumnya, seseorang yang memiliki faktor Rh ini dibagi menjadi dua, yaitu Rh-positif dan Rh-negatif. Tidak banyak orang yang tahu apa fungsi dari Rh ini. Padahal, ini bisa menjadi penanda akan cocok atau tidaknya darah Bunda dengan suami yang nantinya bisa berpengaruh pada perkembangan si Kecil. Jika Bunda tergolong orang dengan Rh-negatif, ada kemungkinan nantinya bayi Bunda akan memiliki Rh-positif dan berisiko menyebabkan anak lahir dengan imunitas rendah. Nah, sebagai pencegahan, Bunda bisa mendapatkan perawatan Rh sensitisasi untuk melindungi antibodi si Kecil.

Dalam pemeriksaan golongan darah dan status Rh, Bunda akan diperiksa untuk mengetahui golongan darahnya dan apakah Bunda memiliki faktor Rh negatif atau positif. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah Bunda dan melakukan analisis untuk mengetahui golongan darah dan status Rh. Jika Bunda memiliki golongan darah yang berbeda dengan suami dan faktor Rh negatif, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan untuk melindungi si Kecil dari masalah imunitas.

Baca Juga:  Daya Tahan Si Kecil Lemah? 7 Faktor Ini Bisa Jadi Penyebabnya

HIV (Human Immunodeficiency Virus)/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit serta beberapa organisasi kesehatan lainnya, sangat disarankan untuk melakukan tes HIV/AIDS pada Bunda yang sedang merencanakan kehamilan. Virus HIV ini dapat menyebabkan sistem imun tubuh Bunda melemah sehingga sulit untuk melawan infeksi atau penyakit. Dikhawatirkan, jika Bunda tidak mendapatkan penanganan tepat, nantinya si Kecil dapat tertular sejak dalam kandungan. Penderita HIV yang ingin memiliki keturunan, biasanya akan disarankan untuk melakukan bayi tabung sebagai pencegahan penularan pada pasangan. Ketika akan melahirkan, Bunda biasanya akan diminta untuk melakukan operasi caesar dan dianjurkan untuk donor ASI. Selain melalui darah, penularan HIV kepada bayi juga bisa melalui ASI lho, Bu.

Dalam tes HIV/AIDS, Bunda akan diperiksa untuk mengetahui adanya virus HIV dalam tubuhnya. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah Bunda dan melakukan analisis untuk mengetahui adanya virus HIV. Jika hasil tes menunjukkan adanya virus HIV, maka Bunda perlu mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat untuk melindungi si Kecil dari penularan virus tersebut.

Begitu kira-kira informasi yang berhasil saya kumpulkan mengenai pentingnya cek darah pra kehamilan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi Bunda yang sedang merencanakan kehamilan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Bunda.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com