Pencegahan Kejang pada Keracunan Kehamilan (Eklamsia)

Pencegahan Kejang pada Keracunan Kehamilan (Eklamsia)

Eklamsia merupakan salah satu bentuk komplikasi yang cukup serius yang dapat terjadi dalam kehamilan. Komplikasi ini umumnya terjadi pada kehamilan anak pertama dengan usia kehamilan antara 20-40 minggu. Selain infeksi dan perdarahan, eklamsia masih menjadi salah satu penyebab kematian ibu yang signifikan. Untuk menghindari kondisi ini, pencegahan yang tepat perlu dilakukan.

Apa itu eklamsia?
Eklamsia sering disebut sebagai keracunan dalam kehamilan. Namun, istilah keracunan dalam kehamilan sudah lama ditinggalkan karena penyebab pastinya belum diketahui. Eklamsia biasanya muncul setelah gejala pre-eklamsia dan dapat menyebabkan kejang yang membuat penderitanya kehilangan kesadaran atau bahkan masuk ke dalam kondisi koma. Oleh karena itu, pencegahan eklamsia sangat penting dilakukan melalui pemantauan kehamilan secara teratur dan kunjungan rutin ke bidan atau dokter kandungan.

Gejala dan tanda eklamsia
Pre-eklamsia ditandai oleh tekanan darah tinggi, adanya protein dalam urin, dan bengkak pada tubuh saat kehamilan. Tiga tanda ini sangat penting untuk diwaspadai karena dapat menjadi gejala awal eklamsia. Ketika eklamsia terjadi, penderita akan mengalami serangan kejang yang bisa membuatnya tidak sadar atau bahkan masuk ke dalam kondisi koma. Sebelum serangan kejang, biasanya ibu hamil akan merasakan sakit kepala yang parah di bagian dahi, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, dan mual. Serangan kejang ini bisa diikuti dengan penurunan kesadaran dan komplikasi serius lainnya, seperti lepasnya plasenta dari dinding rahim, perdarahan otak, kelahiran prematur, hingga kematian ibu dan janin.

Pencegahan eklamsia
Eklamsia sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sejak awal. Dengan adanya pemantauan yang baik, dokter atau bidan dapat mendeteksi gejala-gejala awal eklamsia secara dini dan memberikan penanganan yang tepat. Dengan demikian, risiko jatuh ke dalam kondisi eklamsia dapat diminimalisir.

Baca Juga:  Tips Mengajak Si Kecil Mudik Naik Kereta

Namun, jika pemeriksaan kehamilan telah dilakukan dengan baik namun gejala eklamsia tetap tidak membaik meskipun telah diberikan obat oleh dokter, maka jika kehamilan telah mencapai usia 37 minggu, persalinan segera dapat dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Pencegahan eklamsia juga dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan secara umum selama kehamilan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Makan makanan bergizi dan seimbang yang mengandung banyak vitamin dan mineral penting untuk ibu dan janin.
2. Rutin mengonsumsi susu ibu hamil atau susu yang direkomendasikan oleh dokter.
3. Menghindari makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti makanan olahan atau makanan yang mengandung pewarna dan pengawet buatan.
4. Menghindari stres berlebihan dan mencari cara untuk mengelolanya dengan baik.
5. Rajin berolahraga ringan seperti senam hamil atau jalan kaki untuk menjaga kebugaran tubuh.
6. Rutin memeriksakan diri ke bidan atau dokter kandungan untuk memantau perkembangan kehamilan.

Dengan menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan yang tepat, diharapkan risiko terkena eklamsia dapat diminimalisir. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan dan mengikuti anjuran dari tenaga medis yang menangani kehamilan.

Konsultasi dengan dokter atau bidan
Jika ibu hamil memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut tentang eklamsia atau kondisi kehamilan lainnya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Mereka adalah tenaga medis yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menangani masalah kehamilan dan dapat memberikan informasi serta arahan yang tepat.

Dengan melakukan pencegahan secara tepat dan menjaga kesehatan selama kehamilan, ibu hamil dapat mengurangi risiko terkena eklamsia dan memastikan kelancaran proses kehamilan hingga persalinan. Keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu upaya pencegahan harus dilakukan secara serius dan konsisten.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com