Mengetahui apakah seorang anak bahagia atau tidak dapat dengan jelas dilihat dari perilaku yang mereka tunjukkan dalam kesehariannya. Sebagai orang tua, tentu saja kita ingin melihat anak kita bahagia. Kebahagiaan anak merupakan salah satu hal yang paling penting bagi kehidupan mereka. Namun, untuk bisa membuat anak bahagia, sebagai orang tua kita juga perlu menjaga kebahagiaan diri sendiri. Hal ini karena anak-anak ternyata mampu menyerap energi dan emosi negatif yang kita berikan atau tunjukkan kepada mereka.
Sebuah penelitian yang dilansir dari laman Parents menjelaskan bahwa orang tua yang bahagia memiliki anak-anak yang bahagia juga. Sementara itu, orang tua yang depresi memiliki anak dengan tingkat depresi dua kali lebih besar. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita perlu menjaga kebahagiaan diri sendiri agar bisa memberikan kebahagiaan kepada anak-anak kita.
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak bahagia. Menurut Psikolog Klinis, Danang Baskoro, M.Psi., ada 10 tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak telah tumbuh menjadi anak yang bahagia. Pertama, anak yang mudah untuk berteman. Pada dasarnya, anak-anak memang mudah untuk berteman. Namun, ternyata ada juga anak yang takut untuk berteman. Menurut Psikolog Danang, anak yang mudah berteman adalah salah satu ciri bahwa mereka bahagia.
Kedua, anak yang jarang tantrum. Anak akan menggunakan tantrum ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan dari kedua orang tuanya. Hal ini dilakukan anak untuk mendapatkan perhatian lebih. Namun, anak yang bahagia tidak akan menggunakan tantrum untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan karena mereka cenderung memiliki emosi yang terkontrol.
Ketiga, anak yang mudah diarahkan. Anak-anak biasanya memiliki kedekatan dengan orang tua mereka. Tentunya tugas orang tua adalah mendidik anak dengan baik agar mereka terbiasa menurut, sehingga anak mudah diatur dan emosinya lebih stabil.
Keempat, anak yang senang membantu. Anak-anak yang memiliki emosi stabil adalah anak yang peduli terhadap sesama. Menurut Danang, anak yang kurang kasih sayang akan merasa tidak enak ketika harus membantu orang lain. Anak-anak sebenarnya memiliki rasa peduli dan keinginan untuk membuat orang lain senang. Jadi ketika anak kecil mencari perhatian dengan membantu dan memberikan sesuatu dengan mudah, itu menunjukkan bahwa emosi anak juga sehat.
Kelima, anak yang senang berkreasi. Umumnya, anak-anak senang berkreasi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan otak anak yang mendorong mereka untuk melakukan sesuatu untuk menciptakan sesuatu. Anak-anak yang memiliki masalah emosional cenderung tidak suka membuat sesuatu. Sementara itu, anak yang gemar berkreasi menandakan bahwa emosi positif dalam dirinya jauh lebih banyak.
Selain itu, ada juga beberapa tanda lain yang menunjukkan bahwa seorang anak bahagia. Misalnya, anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik. Anak yang bahagia cenderung memiliki kemampuan sosial yang baik dan bisa berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya. Mereka juga biasanya memiliki banyak teman dan bisa bergaul dengan orang lain dengan mudah.
Anak yang bahagia juga cenderung memiliki minat dan bakat yang berkembang. Mereka memiliki minat yang kuat dalam bidang tertentu dan bisa mengembangkan bakat mereka dengan baik. Mereka cenderung memiliki hobi atau kegiatan yang mereka sukai dan bisa menghabiskan waktu dengan melakukan hal-hal yang mereka gemari.
Selain itu, seorang anak yang bahagia juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka percaya pada diri mereka sendiri dan yakin bahwa mereka bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan. Mereka tidak takut untuk mencoba hal-hal baru dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi tantangan.
Anak yang bahagia juga cenderung memiliki kemampuan mengelola emosi dengan baik. Mereka tahu bagaimana mengatasi emosi negatif dan tidak mudah marah atau sedih. Mereka cenderung memiliki sikap yang positif dan bisa melihat sisi baik dalam setiap situasi.
Tanda lain dari seorang anak yang bahagia adalah mereka memiliki hubungan yang baik dengan orang tua mereka. Anak-anak yang bahagia cenderung memiliki hubungan yang kuat dengan orang tua mereka. Mereka merasa nyaman untuk berbicara dan berbagi masalah dengan orang tua mereka. Mereka juga merasa didengar dan dihargai oleh orang tua mereka.
Terakhir, anak yang bahagia juga cenderung memiliki prestasi akademik yang baik. Mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar dan berprestasi. Mereka cenderung rajin dan tekun dalam belajar, serta memiliki minat yang tinggi dalam mengejar ilmu pengetahuan.
Dari 10 tanda tersebut, kita sebagai orang tua dapat melihat apakah anak kita bahagia atau tidak. Jika anak kita menunjukkan tanda-tanda tersebut, maka kita dapat memastikan bahwa mereka sedang bahagia. Namun, jika anak kita tidak menunjukkan tanda-tanda tersebut, maka kita perlu melakukan evaluasi dan mencari solusi untuk membuat anak kita bahagia.
Tentu saja, kebahagiaan anak tidak hanya tanggung jawab orang tua. Kebahagiaan anak juga dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya, termasuk teman-temannya, sekolahnya, dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita juga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung kebahagiaan anak kita.
Kesimpulannya, untuk mengetahui apakah anak kita bahagia atau tidak, kita perlu melihat tanda-tanda yang mereka tunjukkan dalam kesehariannya. Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak bahagia, seperti mudah untuk berteman, jarang tantrum, mudah diarahkan, senang membantu, senang berkreasi, memiliki kemampuan sosial yang baik, memiliki minat dan bakat yang berkembang, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, mampu mengelola emosi dengan baik, memiliki hubungan yang baik dengan orang tua, dan memiliki prestasi akademik yang baik.
Sebagai orang tua, kita perlu menjaga kebahagiaan diri sendiri agar bisa memberikan kebahagiaan kepada anak-anak kita. Kita juga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung kebahagiaan anak kita. Semoga tulisan ini dapat memberikan wawasan dan informasi yang bermanfaat bagi Bunda dalam menjaga kebahagiaan anak-anak kita.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com