Kenali Refleks Mengepal Pada Bayi



Kenali Refleks Mengepal Pada Bayi

Refleks mengepal pada bayi merupakan salah satu hal yang umum terjadi. Saat lahir, bayi umumnya akan mengepalkan tangannya secara otomatis. Hal ini disebabkan oleh refleks Palmar grasp atau refleks genggaman. Refleks ini merupakan salah satu refleks primitif pada manusia yang berasal dari sistem saraf pusat. Ketika tangannya diberi stimulus, seperti dikelitik atau ditempatkan suatu objek di tangannya, jari-jarinya akan menutup dan mencengkeram secara otomatis. Refleks Palmar grasp mulai berkembang di dalam kandungan sejak janin berusia 16 minggu dan terus berkembang sampai enam bulan setelah kelahirannya. Setelah bayi sudah lebih besar dan menjadi dewasa, refleks ini sudah tidak ada lagi karena otak depannya sudah semakin berkembang.

Tangan mengepal pada bayi baru lahir merupakan salah satu isyarat yang diberikan oleh bayi untuk menunjukkan beberapa keadaan yang dirasakannya. Salah satu isyarat yang paling umum adalah mengepal saat merasa lapar. Ketika bayi merasa lapar, ia akan mengepalkan tangannya sebagai isyarat bahwa ia ingin makan. Saat bayi sudah mendapatkan asupan ASI atau susu, kepalan tangannya akan mulai mengendur dan lebih santai, menandakan bahwa kebutuhannya sudah tercukupi dan ia merasa kenyang.

Namun, tidak semua bayi menunjukkan bahasa tubuh yang sama. Beberapa bayi mungkin menunjukkan isyarat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memahami dengan benar apa yang diinginkan oleh bayinya. Jika ibu tidak bisa membaca dari gerakan tangan bayi, ada cara lain yang bisa dicermati, seperti suara dan gerakan lainnya.

Selain mengepal, bayi juga dapat memberikan isyarat lainnya yang menunjukkan keadaannya. Beberapa isyarat bayi yang perlu ibu ketahui antara lain:

Baca Juga:  15 Alasan Orang-orang Menjadi Swingers

1. Tanda bayi lapar:
– Terbangun dari tidur dengan tiba-tiba.
– Berdegup atau melakukan aktivitas fisik secara tiba-tiba, seperti melambaikan tangan atau menendangkan kaki.
– Membuka mulut dan menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri seperti mencari payudara ibu.

2. Tanda bayi kenyang:
– Menjaga kontak mata dengan ibu.
– Menunjukkan ketenangan dan rasa puas.
– Mungkin ingin bermain dengan menjulurkan tangannya ke arah ibu.

3. Tanda bayi ingin bermain:
– Menunjukkan mata berbinar-binar.
– Menjaga kontak mata dengan ibu.
– Bergerak secara halus dan tertarik dengan mainan atau benda di sekitarnya.

4. Tanda bayi mengantuk:
– Menguap.
– Mengernyitkan wajah.
– Melengkungkan punggung.
– Mulai kaku dan tidak ingin bermain atau melakukan kontak mata.

Selain mengetahui isyarat bayi, ibu juga perlu waspada jika bayi menunjukkan beberapa gejala yang tidak biasa. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Tidak tertarik melihat mainan atau benda bergerak di depannya saat berumur 2-3 bulan.
2. Tidak bisa memegang suatu benda saat berumur 3 bulan.
3. Tidak berusaha meraih atau memegang suatu benda saat berumur 3-4 bulan.

Namun, perlu diingat bahwa rentang waktu perkembangan ini tidak berlaku bagi bayi yang lahir prematur. Bayi yang lahir prematur mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan refleksnya. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang memantau tumbuh kembang bayi untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.

Perkembangan gerak reflek pada bayi juga dapat menjadi indikator perkembangan bayi. Berikut ini adalah patokan perkembangan gerak reflek pada bayi berdasarkan usianya:

1. Bayi baru lahir – Usia 2 bulan:
– Perkembangan refleks tangan mengepal.
– Belum bisa menangkap suatu benda dengan tepat.
– Mulai mengembangkan koordinasi tangan-mata.
– Memperhatikan suatu benda dan berusaha meraihnya.

Baca Juga:  Global Warming di Mata Anak-anak

2. Usia 3 bulan:
– Perkembangan refleks tangan mengepal.
– Belum bisa menangkap suatu benda dengan tepat.
– Mulai mengembangkan koordinasi tangan-mata.
– Memperhatikan suatu benda dan berusaha meraihnya.

3. Usia 4-8 bulan:
– Perkembangan refleks tangan mengepal.
– Mulai bisa memegang benda berukuran cukup besar.
– Belum bisa memegang benda yang lebih kecil, tapi keterampilan jemarinya sudah berkembang lebih baik.
– Mulai mampu memegang benda-benda di dekatnya dan dimasukkan ke dalam mulutnya.
– Mulai belajar memegang sendok saat makan.
– Mulai bisa memindahkan satu benda ke tangan satunya.

4. Usia 9-12 bulan:
– Perkembangan refleks tangan mengepal.
– Mulai bisa mengambil berbagai benda dan mengenali perbedaan tangan kanan dan kiri.
– Sudah bisa menjepit benda di antara ibu jari dan jari telunjuknya.
– Koordinasi tangan dan mata semakin baik.
– Mulai bisa menggunakan sendok saat makan.
– Senang melempar-lemparkan benda yang dipegangnya.
– Mulai menikmati bermain bola, menyusun balok-balok, dan memukul-mukul benda.

5. Usia 18 bulan:
– Perkembangan refleks tangan mengepal.
– Menyukai seni dengan mencoret-coret pensil atau krayon.
– Mulai mampu mengkoordinasikan untuk menulis namanya setelah berumur 3 tahun.

Untuk menstimulasi perkembangan gerak reflek pada bayi, ibu dapat melakukan beberapa hal berikut:

1. Tunjukkan mainan atau benda lain berwarna terang di depan bayi dan ajarkan ia untuk meraihnya.
2. Letakkan beberapa mainan di dekat bayi dengan jarak yang berbeda-beda untuk merangsang gerakannya.
3. Berikan biskuit atau makanan kecil yang lunak untuk dilakukan dengan menjepitnya.
4. Pastikan ibu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan ASI yang berkualitas. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Jika tidak memungkinkan memberikan ASI, ibu dapat memberikan susu formula yang sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan.
5. Berikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usia bayi. Misalnya, bermain dengan bola, menyusun balok-balok, dan memberikan mainan yang sesuai dengan perkembangan bayi.

Baca Juga:  Cara Tepat Membonceng si Kecil

Dengan memahami refleks mengepal pada bayi dan isyarat-isyarat yang ditunjukkan bayi, ibu dapat lebih mudah memahami keadaan dan kebutuhan bayinya. Selain itu, dengan memberikan stimulasi yang tepat, perkembangan gerak reflek bayi juga dapat terstimulasi dengan baik. Sebagai orang tua, kita harus selalu memperhatikan tumbuh kembang bayi dan memberikan perhatian yang optimal untuk perkembangan mereka.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com