Reflection on Childhood: Membongkar Rahasia Kesuksesan Dara
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak perempuan muda yang mencuri perhatian dengan segala prestasi dan kepribadian yang mereka miliki. Salah satu perempuan muda yang banyak diidolakan adalah Nadila Dara Adani, seorang editor di Female Daily. Banyak mommies di kantor saya yang menganggap Dara sebagai calon mantu idaman, sedangkan yang punya anak perempuan ingin anaknya memiliki sikap dan sifat seperti Dara. Penasaran, kan sama perempuan muda yang masih single ini?
Mungkin pada bingung ya, kok tumben-tumbenan lembarkerjauntukanak.com membahas mengenai sosok perempuan muda yang belum menikah? Jadi ini adalah rubrik baru kami (yeaaaay) yang bernama Reflection on Childhood. Dalam Reflection on Childhood ini, kami mau reverse engineered, mengulik lebih dalam tentang masa kecil dari orang-orang yang kami anggap sukses. Apa yang membentuk mereka sehingga bisa menjadi pribadi yang banyak mempunyai nilai plus. Bagaimana mereka dibesarkan? Apa nilai-nilai yang diajarkan oleh orangtua mereka?
Nah, orang-orang yang akan kami interview nggak selalu mereka yang sudah menikah. Dedek-dedek millenials juga bisa asal mereka memenuhi persyaratannya. Kami memilih Dara sebagai tulisan perdana karena sebagian besar dari kami (termasuk saya, ahahaha) berharap kalau anak kami bisa memiliki sifat seperti Dara atau kami bisa mendapatkan menantu seperti Dara. Alasannya? Karena dari kacamata kami, Dara itu pintar, santun, peduli dengan issue-issue kekinian, tahu apa yang mau dia lakukan, bisa membawa diri, rendah hati, dan masih banyak lagi.
Berikut hasil wawancara kecil kami dengan Nadila Dara Adani, 24, Editor di Female Daily.
1. Apa 3 hal yang paling kamu suka dari diri kamu?
Pertanyaan pertama yang kami ajukan kepada Dara adalah mengenai hal-hal yang paling ia sukai dari dirinya sendiri. Dara menjawab dengan tegas, “Pengendalian diri yang kuat, selalu berusaha untuk punya opini dan pemikiran sendiri terhadap apapun, dan mencoba untuk selalu aware dengan hal-hal sekitar.”
2. Pengalaman masa kecil apa yang membentuk kamu sampai bisa memiliki 3 poin itu? Apakah ada kondisi-kondisi tertentu dan sejauh mana andil orangtua?
Dalam menjawab pertanyaan kedua, Dara menceritakan pengalaman masa kecilnya yang cukup unik. Orangtuanya bercerai ketika ia masih sangat kecil, sehingga Dara dibesarkan hanya oleh ibunya. Meskipun dari luar orang melihat Dara sebagai anak yang baik-baik saja, sebenarnya ibunya tidak pernah terlalu protektif. Ia sangat santai dalam hal pergaulan, Dara diizinkan untuk menginap di rumah teman, pacaran, dan pulang larut malam selama memberi kabar terlebih dahulu.
Dengan kebebasan yang diberikan oleh ibunya, Dara merasa memiliki rasa bersalah jika melakukan hal-hal yang bisa membuat ibunya kecewa. Hal-hal yang nakal baru Dara coba saat kuliah, ketika ia sudah memiliki uang sendiri dari kerja paruh waktu. Baginya, ia tidak ingin menggunakan uang jajan dari ibunya untuk hal-hal yang tidak baik.
Setiap orang tentunya memiliki pengalaman yang berbeda-beda, namun bagi Dara, kebebasan yang diberikan oleh ibunya membuatnya merasa dipercaya dan akhirnya menjauhi gaya hidup yang menurutnya buruk. Meskipun ia tidak tinggal bersama ayahnya, kakak-kakaknya memainkan peran penting dalam mendidik Dara. Ibunya yang lembut dan ayahnya yang galak memberikan kestabilan dalam keluarga Dara.
Selain itu, Dara juga merasa tidak kehilangan apa-apa karena sering menghabiskan waktu bersama ayahnya di akhir pekan. Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa ibunya menyebut orangtuanya sebagai model pasangan yang bercerai dengan bahagia.
Beropini
Kedua orangtua Dara tidak pernah membatasi pilihan-pilihan hidupnya, terutama dalam hal pilihan sekolah. Meskipun keduanya lulusan ekonomi, mereka tidak mempermasalahkan ketika Dara memilih kuliah sastra. Bagi mereka, yang terpenting adalah Dara memilih jurusan yang ia sukai dan sesuai dengan minatnya. Dara juga tidak asal memilih jurusan, ia tetap menyiapkan alasan yang kuat mengapa ia ingin kuliah sastra, yaitu karena ia ingin bekerja di majalah dan ingin belajar menulis dengan lebih baik.
Sikap orangtuanya ini mengajarkan Dara untuk berani mengambil keputusan sendiri, memiliki pemikiran sendiri, dan bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang ia buat. Orangtuanya juga senang berdiskusi, dan karena Dara memiliki perbedaan usia yang cukup jauh dengan kakak-kakaknya, orangtuanya sering bertanya kepada Dara tentang hal-hal yang sedang populer di kalangan anak muda, seperti topik A, B, dan C.
Aware
Salah satu hal yang membuat Dara menjadi pribadi yang sukses adalah kesadaran yang dimilikinya. Dalam keluarganya, semua anggota keluarga memiliki hobi membaca koran, menonton berita, dan selalu mengikuti perkembangan terkini. Sejak SMA, Dara sering kali mendapatkan pertanyaan dari ibunya mengenai berita-berita terkini, dan ibunya akan menegur jika ia tidak mengetahuinya.
Orangtua dan kakak-kakak Dara tidak menyukai sikap acuh dan apatis yang seringkali dimiliki oleh generasi milenial. Mereka merasa sayang jika segala kemudahan teknologi yang ada sekarang tidak dimanfaatkan untuk mencari informasi di luar kehidupan sehari-hari.
Dara sendiri merasa risih ketika ada orang yang mengolok-oloknya karena sering membahas politik atau berita-berita penting. Bagi Dara, hal tersebut adalah hal yang biasa saja. Menonton berita sambil makan malam atau mengikuti akun-akun berita baik dalam maupun luar negeri adalah cara yang baik untuk tetap update dan tidak acuh terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar kita.
Dengan membaca berita, Dara banyak belajar untuk membentuk opini, menjadi orang yang terbuka, dan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Dalam dirinya, ada kalimat yang selalu menjadi pengingat bahwa dunia ini tidak berputar hanya untuk dirinya sendiri dan ada banyak hal lain yang lebih penting daripada masalah-masalah dunia pertamanya.
Setelah melakukan wawancara dengan Dara, saya semakin kagum dengan kepribadian dan sikapnya. Dara adalah salah satu contoh perempuan muda yang membuat saya tidak putus asa dengan generasi milenial. Dara memiliki pengendalian diri yang kuat, mampu beropini dan berpikir sendiri, serta sadar akan hal-hal di sekitarnya. Semua ini adalah hasil dari pengalaman masa kecilnya dan pengaruh yang diberikan oleh orangtuanya.
Dalam dunia yang terus berkembang, kita perlu melihat dan mempelajari kisah-kisah sukses seperti Dara. Melalui Reflection on Childhood ini, kami berharap dapat menginspirasi dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana masa kecil dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang sukses.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com