Memahami Gejala Campak pada Anak dan Cara Mengatasinya

Memahami Penyebab Campak pada Anak

Penyakit campak pada anak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus morbili atau rubeola. Virus ini dapat menyebar melalui percikan cairan ludah atau lendir yang keluar saat penderita campak batuk atau bersin. Maka dari itu, anak-anak yang belum pernah mengalami campak atau belum diimunisasi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tertular penyakit ini.

Penularan campak pada anak juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita campak atau menggunakan alat makan atau handuk yang sama. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan penderita campak.

Gejala Campak pada Anak

Setelah tertular virus campak, gejala campak pada anak biasanya muncul setelah 10-14 hari. Gejala awal yang umum adalah demam, batuk, pilek, dan mata merah serta berair. Anak yang terinfeksi juga dapat mengalami sariawan dan diare.

Selain itu, gejala campak pada anak yang khas adalah munculnya bercak-bercak merah di kulit. Bercak-bercak ini biasanya dimulai di belakang telinga dan menyebar ke seluruh tubuh. Bercak-bercak merah tersebut akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik setelah beberapa hari.

Pantangan Penyakit Campak pada Anak

Jika anak Anda terkena campak, ada beberapa pantangan yang perlu dihindari agar tidak memperburuk kondisi anak. Pertama, hindari menggaruk ruam terlalu kencang. Garukan yang terlalu kuat dapat membuat kulit terkikis dan menyebabkan iritasi.

Kedua, pastikan anak Anda mendapatkan cairan yang cukup. Jangan biarkan anak mengalami dehidrasi karena itu dapat membuat ruam semakin gatal. Berikan anak cairan dalam jumlah yang cukup agar tubuhnya tetap terhidrasi.

Ketiga, hindari anak beraktivitas di luar rumah selama masa penyakit. Campak merupakan penyakit yang sangat menular, maka dari itu anak perlu diisolasi agar tidak menulari orang lain.

Baca Juga:  Cara Mudah Agar Bisa Ngobrol dengan si Kecil

Keempat, jangan biarkan anak menyentuh area wajahnya. Ruam yang muncul akibat campak dapat membuat anak merasa gatal, namun hindari anak menyentuh area wajah untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

Terakhir, ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran virus campak melalui udara.

Cara Mengatasi Campak pada Anak

Meskipun campak pada anak tidak memiliki pengobatan yang spesifik, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi gejala campak. Pertama, pastikan anak Anda mendapatkan istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup akan membantu tubuh anak untuk mempercepat proses penyembuhan.

Kedua, hindari anak berinteraksi dengan anak-anak lain atau orang lain selama masa penyakit. Anak yang terinfeksi campak sangatlah menular, maka dari itu penting untuk menjaga jarak agar tidak menulari orang lain.

Ketiga, berikan anak cairan yang cukup. Cairan seperti air putih atau susu formula dapat membantu menghindari dehidrasi dan menurunkan demam. Berikan anak cairan dan makanan dalam porsi kecil namun sering agar tubuhnya tetap terhidrasi.

Keempat, berikan obat penurun panas jika anak mengalami demam. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat penurun panas kepada anak.

Kelima, kompres suhu tubuh anak jika terlalu panas. Namun, hindari menyelimuti anak dengan selimut karena hal tersebut dapat meningkatkan suhu tubuh anak dan memicu kejang demam.

Terakhir, hindari mandi dengan air yang dingin. Sebaiknya basuh tubuh anak dengan air hangat untuk menjaga kebersihan tubuhnya.

Pencegahan Campak pada Anak

Cara terbaik untuk mencegah campak pada anak adalah dengan memberikan imunisasi. Imunisasi campak dapat diberikan saat anak berusia 9 bulan dan 6 tahun. Imunisasi ini sangat efektif dalam mencegah infeksi campak pada anak.

Baca Juga:  Rekomendasi Foundation Anti Cakey Untuk Usia 40 Tahun Ke Atas

Selain itu, menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan penderita campak juga merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit ini. Pastikan anak Anda selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.

Memberikan makanan yang bergizi juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Pastikan anak Anda mendapatkan asupan makanan yang seimbang dan mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya.

Kesimpulan

Campak pada anak merupakan penyakit menular yang perlu diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus campak dan dapat menimbulkan berbagai gejala seperti demam, batuk, pilek, dan bercak-bercak merah di kulit. Meskipun tidak ada pengobatan spesifik untuk campak, Anda dapat membantu mengatasi gejala dengan memberikan anak istirahat yang cukup, cairan yang cukup, dan obat penurun panas jika diperlukan. Selain itu, imunisasi campak juga sangat penting dalam pencegahan penyakit ini. Jaga kebersihan dan berikan makanan bergizi kepada anak Anda untuk menjaga daya tahan tubuhnya.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com