Melatih Konsentrasi

Melatih Konsentrasi pada Si Kecil: Pentingnya Fokus dalam Pembangunan Kemampuan Sosial

Duduk tenang dan memusatkan perhatian merupakan suatu hal yang tidak mudah dilakukan oleh si Kecil. Bunda juga seringkali mengalami kesulitan ketika meminta sang balita untuk tenang dan mendengarkan. Si Kecil dan Bunda menghadapi tantangan yang sama, yaitu kemampuan untuk fokus atau konsentrasi pada satu hal. Bagaimana menyiasatinya?

Tidak mudah untuk memusatkan perhatian si Kecil. Kemampuan untuk fokus atau konsentrasi terhadap suatu hal merupakan dasar yang penting untuk membangun kemampuan bersosialisasi. Fokus dan memusatkan perhatian adalah bekal yang penting dalam menjalin hubungan sosial dengan sekitarnya. Penelitian membuktikan bahwa terdapat kaitan antara kebiasaan menonton televisi pada usia batita dengan berkurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian ketika usianya mencapai 7 tahun.

Kali ini kami akan berbagi beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk membantu si Kecil mengembangkan kemampuannya dalam memusatkan perhatian.

Tunjukkan contoh
Si Kecil mungkin belum memahami sepenuhnya konsep ’memusatkan perhatian’ atau ’berkonsentrasi’. Bunda bisa menunjukkan contoh ketika Ayahnya sedang fokus membaca koran di teras rumah.

Menjadi contoh yang baik
Jangan menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi, sementara Bunda mengajarkan pada si Kecil bahwa tidak baik berlama-lama menonton televisi.

Berikan penghargaan
Ketika Bunda tengah memasak dan si Kecil meminta Bunda untuk membantunya mengambilkan bonekanya di atas lemari, Bunda akan meninggalkan pekerjaan memasak dan beralih kepada si Kecil. Hal ini terjadi spontan, namun akan memberikan contoh perilaku tidak fokus. Jadi sebaiknya ketika si Kecil sedang asyik bermain atau fokus menyusun puzzlenya, jangan diganggu dan berikan pujian atas ketekunannya.

Terapkan gaya hidup sehat
Kecemasan, makanan yang tidak bergizi, dan kurang tidur dapat memudarkan perhatian. Agar perhatiannya terfokus, berikan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan aktivitas fisik yang memadai.

Baca Juga:  Ajari si Kecil Mandiri Mulai dari Buat Sendiri Susu Cokelat Favoritnya

Tentukan batas-batas
Awasi dan batasi pemakaian alat elektronik dan gadget di rumah, terutama televisi, internet, video games, handphone, dan gadget canggih lainnya.

Beri kepercayaan
Tidak mudah untuk berkonsentrasi dimana si Kecil hidup di dunia yang penuh dengan hal-hal yang dapat dengan mudah mengalihkan perhatiannya. Tetapi Bunda harus percaya bahwa si Kecil dapat melakukannya. Jika Bunda yakin dengan kemampuan si Kecil, maka si Kecil pun akan yakin dengan kemampuan dirinya sendiri untuk bisa fokus dengan kegiatannya.

Ukur rentang perhatian si Kecil
Gunakan stopwatch untuk mengukur waktu si Kecil melakukan hal yang disukainya. Rentang perhatian akan semakin panjang ketika si Kecil melakukan kegiatan favoritnya, dan rentang perhatian menjadi pendek ketika si Kecil mengerjakan hal yang tidak diminatinya.

Latihan berkonsentrasi bersama
Tentukan waktu untuk melatih konsentrasi bersama si Kecil. Matikan televisi, handphone, atau komputer, dan ajak si Kecil untuk bermain puzzle. Selesaikan permainan mulai dari mengacak-acak puzzle sampai menyusunya kembali seperti semula.

Lakukan permainan
Membantu mengembangkan kemampuan si Kecil berkonsentrasi bisa lebih menyenangkan jika dilakukan melalui sebuah permainan. Misalnya ketika dalam perjalanan ke rumah nenek, tanyakan tanda lalu lintas yang baru saja dilewati atau tanyakan hal-hal yang dilihatnya di pinggir jalan yang dilewati.

Waktu dan perhatian
Berikan waktu dan perhatian pada si Kecil untuk menyelesaikan tugasnya. Jika terlihat frustasi, biarkan si Kecil beristirahat sebentar.

Anak-anak tidak terlahir dengan pengetahuan untuk berkonsentrasi. Anak-anak yang masih kecil memiliki rentang perhatian yang sangat pendek, tetapi kemudian kemampuannya untuk berkonsentrasi akan meningkat secara bertahap. Proses ini bisa dipercepat jika Bunda aktif mengajari si Kecil dan melatihnya berkonsentrasi. Kemampuan ini tentu saja tidak akan diperoleh dalam waktu 24 jam, diperlukan upaya jangka panjang agar kemampuan dan keinginan si Kecil untuk berkonsentrasi semakin hari semakin meningkat.

Baca Juga:  Rainbow Cake, Pelangi Di Mana-Mana

Selain itu, melatih konsentrasi pada si Kecil juga dapat membantu dalam proses pembelajaran di sekolah. Dengan kemampuan fokus yang baik, si Kecil dapat lebih mudah menyerap informasi dan memahami pelajaran dengan lebih baik. Hal ini akan berdampak positif pada prestasi akademik dan perkembangan intelektualnya.

Dalam melatih konsentrasi, Bunda juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kemampuan konsentrasi si Kecil, seperti lingkungan yang tenang dan minim gangguan, waktu yang tepat untuk belajar, dan memberikan variasi dalam metode pembelajaran. Selain itu, penting juga untuk memberikan kesempatan pada si Kecil untuk beristirahat dan bermain agar tidak terlalu lelah dan jenuh.

Selain faktor lingkungan, pola makan yang sehat juga dapat berperan dalam meningkatkan konsentrasi si Kecil. Pastikan si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, terutama zat besi, omega-3, dan vitamin B kompleks. Konsumsi makanan yang mengandung zat-zat tersebut dapat membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

Dalam melatih konsentrasi, Bunda juga dapat menggunakan berbagai metode dan teknik yang dapat membantu si Kecil untuk fokus. Misalnya, Bunda dapat menggunakan game atau aktivitas yang melibatkan perhatian dan konsentrasi tinggi, seperti teka-teki atau permainan memori. Selain itu, Bunda juga dapat memberikan tugas-tugas yang menantang namun sesuai dengan kemampuan si Kecil, sehingga si Kecil merasa tertantang dan termotivasi untuk fokus dan menyelesaikan tugas tersebut.

Selain itu, penting juga untuk memberikan pujian dan penghargaan pada si Kecil ketika ia berhasil fokus dan menyelesaikan tugasnya. Hal ini akan memberikan motivasi dan dorongan positif bagi si Kecil untuk terus meningkatkan kemampuan konsentrasinya.

Dalam melatih konsentrasi, Bunda juga perlu memahami bahwa setiap anak memiliki rentang perhatian yang berbeda-beda. Beberapa anak mungkin memiliki rentang perhatian yang lebih pendek, sementara yang lain memiliki rentang perhatian yang lebih panjang. Oleh karena itu, penting untuk tidak membandingkan kemampuan konsentrasi si Kecil dengan anak lain, melainkan fokus pada perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai oleh si Kecil.

Baca Juga:  Generational Trauma, Apa Itu dan Bagaimana Mengatasinya?

Selain itu, Bunda juga perlu bersabar dan tidak terlalu memaksakan si Kecil untuk fokus dalam waktu yang lama. Berikan waktu istirahat dan jangan terlalu membebani si Kecil dengan tugas-tugas yang terlalu berat. Seiring dengan perkembangan dan latihan yang terus dilakukan, kemampuan konsentrasi si Kecil akan semakin meningkat.

Dalam melatih konsentrasi, Bunda juga perlu memberikan kesempatan pada si Kecil untuk bermain dan beraktivitas secara fisik. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi. Selain itu, bermain juga dapat membantu si Kecil untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasinya, yang juga penting dalam proses pembelajaran.

Melatih konsentrasi pada si Kecil bukanlah tugas yang mudah, namun dengan kesabaran dan ketekunan, Bunda dapat membantu si Kecil untuk mengembangkan kemampuannya dalam memusatkan perhatian. Dengan kemampuan konsentrasi yang baik, si Kecil akan dapat lebih fokus dalam belajar, berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dan menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com