Mengapa Bayi Tidak Boleh Keluar Rumah Sebelum 40 Hari?

Mengapa Bayi Tidak Boleh Keluar Rumah Sebelum 40 Hari?

Halo Bu, bagaimana kabar Bunda dan si Kecil? Semoga Bunda segera pulih usai persalinan dan si Kecil tumbuh sehat. Lalu, apakah Bunda dan si Kecil juga mendapat pantangan untuk keluar rumah dari orang sekitar? Larangan mengajak si Kecil keluar rumah sebelum usia bayi 40 hari merupakan salah satu kebiasaan di Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Meski berangkat dari kebiasaan masyarakat dan ungkapan pamali, larangan ini ada benarnya, Bu. Yuk, simak penjelasannya.

1. Sistem Imun si Kecil Masih Lemah

Menurut artikel kesehatan bayi yang saya baca, waktu paling rentan bagi si Kecil terkena infeksi adalah sesaat setelah lahir hingga usia 2 minggu. Pada saat tersebut, sistem imun si Kecil belum berkembang, sehingga lebih rentan terkena penyakit. Selain itu, dokter umumnya juga menyarankan si Kecil untuk tidak bepergian selama 4-6 minggu. Hal ini untuk memberikan waktu bagi tubuh si Kecil dalam memperkuat imunnya sehingga ia tidak serentan bayi baru lahir terhadap penyakit.

2. Pola Menyusui dan Waktu Tidur si Kecil Belum Teratur

Pola makan bayi baru lahir umumnya belum teratur, sehingga Bunda perlu sigap mencari ruangan khusus menyusui di waktu yang tidak tentu. Ini bisa menjadi tantangan, mengingat tidak semua tempat umum menyediakan ruangan khusus Bunda menyusui. Tidak hanya itu, pola tidur si Kecil juga belum teratur, sehingga dikhawatirkan akan membuatnya rewel karena lelah dan mengantuk ketika bepergian. Nah, pola tidur dan menyusui si Kecil umumnya akan mulai teratur ketika memasuki usia 1-2 bulan. Pada masa tersebut, Bunda sudah bisa mengenali kapan si Kecil kira-kira akan lapar dan kapan waktunya ia tidur, sehingga lebih aman dan nyaman membawanya bepergian.

Baca Juga:  6 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membaca Label Nutrisi Makanan

3. Sangat Sensitif Terhadap Cahaya dan Suara

Tahukah Bunda? Bayi baru lahir bisa sangat terkejut ketika melihat hal yang terang atau mendengar suara yang nyaring secara tiba-tiba. Hal ini dikarenakan otot mata dan indra pendengaran bayi baru lahir masih sensitif dan terus berkembang hingga berusia kurang lebih 40 hari. Apabila Bunda membawa si Kecil bepergian sebelum bayi berusia 40 hari, dikhawatirkan ia akan terkejut bahkan menangis ketika mendapat paparan tersebut.

4. Bunda dan si Kecil Membutuhkan Waktu untuk Memperkuat Ikatan Emosional

Proses persalinan tentunya menguras tenaga dan emosi Bunda. Jadi, Bunda umumnya disarankan beristirahat di rumah untuk pemulihan selama enam minggu. Di sinilah, si Kecil juga perlu dirawat dengan baik sehingga kebutuhannya terpenuhi, baik kebutuhan nutrisi sampai kasih sayang. Selama enam minggu atau sekitar 40 hari setelah melahirkan itulah Bunda bisa memanfaatkannya untuk memperkuat ikatan emosional dengan si Kecil. Apalagi, menurut artikel kesehatan yang saya baca, perkembangan mental si Kecil juga dipengaruhi oleh cara Bunda mengasuhnya di hari-hari pertamanya.

Terlepas dari anggapan pamali, larangan mengajak si Kecil keluar rumah sebelum usia bayi 40 hari ternyata cukup logis ya, Bu. Meskipun begitu, Bunda tetap bisa membawa si Kecil ke luar rumah untuk sekadar berjemur di pagi hari agar tulangnya tetap kuat. Bunda juga bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai waktu yang tepat membawa si Kecil bepergian, walaupun usianya belum 40 hari.

Apakah Bunda punya fakta menarik lain seputar bayi baru lahir? Ayo berbagi informasi dengan Bunda lainnya di Forum Bunda & Balita. Selamat menikmati momen menyenangkan bersama si Kecil, Bu!

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com