Anak Sedang Diare, Mendingan Minum Susu atau Teh?


Heading 2: Apa Benar Anak yang Mengalami Diare Tidak Boleh Minum Susu?

Pada umumnya, ketika anak mengalami diare, ada beberapa petuah yang sering kita dengar, salah satunya adalah anak yang sedang diare sebaiknya tidak boleh minum susu. Namun, apakah benar anggapan ini? Apakah benar anak yang diare tidak boleh minum susu?

Menurut dr. Felix Samuel, M.Kes, dari Rumah Sakit Pondok Indah, masalah pemberian susu pada anak diare sebenarnya terbagi menjadi dua kubu. Ada yang berpendapat bahwa anak boleh minum susu saat diare, namun ada juga yang melarang karena khawatir diare akan semakin parah. Jadi, mana yang sebenarnya benar?

Dalam pandangan World Health Organization (WHO), sebenarnya tidak ada larangan untuk memberikan susu pada anak yang sedang mengalami diare. Penyebab diare pada anak sebenarnya bukanlah susu, namun ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab diare seperti infeksi bakteri atau virus. Oleh karena itu, memberikan susu pada anak yang sedang diare tidak menjadi masalah selama tidak ada intoleransi laktosa.

Namun, dr. Felix juga menekankan pentingnya menjaga asupan cairan yang cukup pada anak yang sedang mengalami diare. Ketika seseorang mengalami diare, baik anak-anak maupun orang dewasa, mereka berisiko mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penanganan yang tepat untuk mencegah dehidrasi, salah satunya adalah dengan menjaga asupan cairan yang cukup.

Dalam hal ini, minum susu sebenarnya dapat memberikan energi tambahan pada anak sehingga anak tidak mudah lemas. Namun, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda. Jika anak merasa mual ketika minum air putih, minum susu atau teh kental dapat menjadi alternatif yang lebih disukai oleh anak.

Baca Juga:  Ketahui Perbedaan Sekolah Inklusi dengan SLB

Heading 3: Pentingnya Menghindari Dehidrasi pada Anak yang Mengalami Diare

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemberian cairan yang cukup sangat penting bagi anak yang sedang mengalami diare. Ketika anak mengalami diare, tubuhnya kehilangan banyak cairan sehingga risiko dehidrasi menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk menjaga asupan cairan anak agar tidak mengalami dehidrasi.

Selain memberikan cairan yang cukup, kita juga perlu memperhatikan jenis cairan yang diberikan kepada anak. Beberapa jenis cairan yang bisa diberikan pada anak yang sedang mengalami diare antara lain adalah air putih, teh kental, atau susu. Namun, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki preferensi yang berbeda-beda terkait dengan jenis minuman yang mereka sukai.

Dalam hal ini, minum susu sebenarnya tidak menjadi masalah asalkan anak tidak mengalami intoleransi laktosa. Jika anak menyukai susu dan tidak merasa mual saat meminumnya, maka tidak ada larangan untuk memberikan susu pada anak yang sedang diare. Namun, jika anak tidak menyukai susu atau merasa mual saat meminumnya, kita bisa mencoba memberikan teh kental sebagai alternatif.

Namun, perlu diingat bahwa keputusan mengenai pemberian susu atau teh pada anak yang sedang diare sebaiknya didiskusikan dengan dokter atau tenaga medis yang berkompeten. Mereka akan memberikan saran dan arahan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi anak.

Heading 3: Manfaat dan Risiko Pemberian Teh pada Anak yang Mengalami Diare

Teh kental sering kali dianggap sebagai alternatif yang baik bagi anak yang sedang mengalami diare. Teh kental dianggap dapat membantu mengatasi diare dan memberikan manfaat bagi kesehatan anak. Namun, apakah benar teh kental memiliki manfaat yang signifikan dalam mengatasi diare?

Baca Juga:  Manfaat SA Bagi Otak Anak 3-6 Tahun

Menurut dr. Felix, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan secara pasti tentang manfaat teh kental dalam mengatasi diare pada anak. Namun, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang teman dr. Felix di Universitas Padjajaran yang menunjukkan bahwa teh hijau memiliki efek menghambat pertumbuhan bakteri salmonella yang menjadi penyebab tifus.

Meskipun demikian, dr. Felix menegaskan bahwa belum ada dosis dan frekuensi pemberian teh kental yang dapat dijadikan sebagai pedoman yang pasti. Oleh karena itu, sebaiknya kita tetap berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berkompeten sebelum memberikan teh kental pada anak yang sedang diare.

Selain itu, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki kondisi yang unik. Ada anak yang lebih menyukai susu daripada teh, dan ada juga anak yang lebih menyukai teh daripada susu. Sebagai orang tua, kita perlu mengikuti preferensi anak dan memberikan apa yang mereka sukai, selama tidak ada larangan medis yang melarangnya.

Heading 2: Kesimpulan

Dalam penelusuran ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pemberian susu pada anak yang sedang mengalami diare sebenarnya tidak menjadi masalah asalkan anak tidak mengalami intoleransi laktosa. Pemberian susu pada anak yang diare dapat memberikan energi tambahan sehingga anak tidak mudah lemas. Namun, jika anak tidak menyukai susu atau merasa mual saat meminumnya, kita bisa mencoba memberikan teh kental sebagai alternatif.

Namun, perlu diingat bahwa keputusan mengenai pemberian susu atau teh pada anak yang sedang diare sebaiknya didiskusikan dengan dokter atau tenaga medis yang berkompeten. Mereka akan memberikan saran dan arahan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi anak. Selain itu, penting juga untuk menjaga asupan cairan yang cukup pada anak yang sedang mengalami diare guna mencegah dehidrasi.

Baca Juga:  Ajari si Kecil Menyayangi Hewan Sejak Dini

Pada akhirnya, sebagai orang tua, kita harus tetap memperhatikan kondisi anak dan memberikan yang terbaik bagi mereka. Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan kita sebagai orang tua harus bisa memahami dan menghormati preferensi anak. Dengan begitu, kita dapat membantu anak mengatasi diare dengan cara yang tepat dan efektif.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com