7 Manfaat Prebiotik Inulin untuk Kesehatan Si Kecil
Prebiotik inulin adalah salah satu nutrisi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Cari tahu di sini beragam manfaatnya.
Mengenal Inulin
Komponen inulin banyak dimanfaatkan dalam kandungan nutrisi, misalnya dalam susu atau es krim. Karena tidak terasa saat berada di dalam mulut, namun memiliki karakteristik rasa creamy dan tekstur yang halus, sehingga akan terasa seperti lemak saat dikonsumsi. Walau demikian, inulin tidak menyebabkan gigi berlubang.
Seperti prebiotik lainnya, inulin tidak dapat dicerna dan diserap dalam usus halus. Sehingga saat sampai di usus besar, inulin berfungsi sebagai ‘makanan’ bagi bakteri yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dan menjaga keseimbangan mikroflora (bakteri baik) dalam usus besar. Bakteri baik dalam usus inilah yang berperan membuat kotoran lebih lunak, sehingga si Kecil terhindar dari konstipasi atau sembelit.
Manfaat Prebiotik Inulin
Selain sifat bifidogenik, yakni mampu menjaga pertumbuhan bakteri baik bifidobacterium di usus besar yang berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran cerna, inulin memiliki beberapa manfaat lain. Di antara manfaat prebiotik inulin adalah:
1. Menekan jumlah bakteri jahat atau bakteri patogen dalam usus. Jika bakteri jahat di dalam usus jumlahnya sedikit, maka pencernaan si Kecil akan terjaga kesehatannya.
2. Mencegah konstipasi atau sembelit. Pencernaan yang sehat otomatis akan mencegah terjadinya konstipasi atau sembelit. Hal ini akan sangat membantu si Kecil yang memiliki masalah pencernaan, terutama yang masih dalam fase MPASI.
3. Merangsang sistem daya tahan tubuh. Anak-anak rentan terhadap virus dan bakteri penyebab penyakit. Diperlukan daya tahan tubuh yang kuat untuk dapat menangkalnya. Prebiotik dapat merangsang peningkatan sistem daya tahan tubuh si Kecil agar tidak mudah terserang penyakit.
4. Membantu penyerapan kalsium. Tulang dan gigi si Kecil memerlukan asupan kalsium yang tinggi agar tumbuh kuat. Prebiotik inulin dapat membantu penyerapan kalsium yang dibutuhkan oleh tulang dan gigi. Dengan begitu, tulang dan gigi si Kecil pun tumbuh lebih kuat dan optimal.
5. Membantu mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak. Di usia emas anak, si Kecil membutuhkan asupan karbohidrat dan lemak yang memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembangnya. Prebiotik inulin diperlukan supaya proses metabolisme keduanya dapat berjalan dengan lancar, sehingga manfaat yang didapat pun lebih optimal.
6. Mengurangi risiko kanker usus. Dampak positif lainnya jika pencernaan selalu sehat adalah terhindarnya si Kecil dari risiko kanker usus saat ia tumbuh dewasa.
7. Tidak bersifat kariogenik, sehingga tidak menyebabkan karies (lubang) pada gigi. Berbeda dengan gula, inulin tidak mengandung pemanis yang dapat menyebabkan karies alias lubang pada gigi yang sering dialami oleh anak-anak.
Efek Positif dari Inulin
Manfaat inulin dalam saluran cerna juga telah diteliti oleh Klessen dkk pada tahun 1997, serta Kaur dan Gupta pada tahun 2002. Mereka menyimpulkan, efek baik inulin adalah sebagai berikut:
– Menjaga bakteri baik bifidobacteria sekaligus menghambat pertumbuhan bakteri jahat.
– Mengubah komposisi kolonisasi dalam saluran cerna serta mampu menempel pada dinding saluran cerna.
– Melunakkan kotoran si Kecil.
– Memiliki efek langsung mengurangi gangguan dalam saluran cerna.
– Mencegah konstipasi atau sembelit.
– Memperbaiki kebiasaan buang air besar agar lebih teratur.
– Merangsang sistem pertahanan tubuh.
– Memperbaiki penyerapan pada usus halus dan usus besar serta menurunkan keasamannya.
– Meningkatkan konsentrasi mineral, termasuk kalsium, zat besi, dan zink (seng) dalam tubuh.
– Meningkatkan penyerapan kalsium.
– Memperbaiki kepadatan mineral dalam tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis di masa mendatang.
Sumber Prebiotik Inulin
Untuk mendapatkan semua manfaat dari prebiotik inulin, berikan beberapa makanan berikut kepada si Kecil:
1. Bawang merah. Bawang merah adalah sumber inulin tertinggi. Memasak makanan yang mengandung bahan bawang merah akan membantu mendapatkan manfaat dari inulin.
2. Kacang kenari. Untuk camilan sehat si Kecil yang enak, coba berikan kacang kenari, Bu. Kacang kenari juga bisa dicampur pada kue atau puding sebagai topping agar lebih lezat.
3. Dark chocolate. Si Kecil doyan makan cokelat? Lebih baik berikan dark chocolate saja, Bu. Cokelat jenis ini mengandung polyphenol yang membantu meningkatkan lactobacillus dan bifidobacteria, yaitu bakteri baik dalam usus.
4. Bawang perai. Bawang perai tidak hanya membantu menjaga kesehatan usus besar, tapi juga mencegah beberapa jenis penyakit kanker, seperti kanker usus dan kanker payudara.
5. Jagung. Sumber karbohidrat ini mengandung lutein-phytonutrient dan zeaxanthin yang dapat menjaga kesehatan mata dari macular degeneration, yaitu gangguan pada mata yang mempengaruhi kemampuan untuk melihat dan merupakan penyebab utama dari kebutaan.
6. Apel. Buah berwarna merah ini tak hanya enak untuk disantap si Kecil tapi juga mengandung prebiotik yang baik bagi usus, serta membantu menjaga berat badan berkat adanya kandungan air dan serat yang tinggi.
Tidak hanya itu, inulin juga memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh si Kecil. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Vahjen dan Zentek pada tahun 2016 menunjukkan bahwa inulin dapat meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi dan menjaga tubuh tetap sehat.
Selain itu, inulin juga dapat membantu menurunkan berat badan pada anak yang mengalami obesitas. Penelitian yang dilakukan oleh Dewulf dkk pada tahun 2013 menunjukkan bahwa inulin dapat meningkatkan rasa kenyang, sehingga anak cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih sedikit.
Dalam pemberian inulin pada anak, perlu diperhatikan dosis yang tepat. Terlalu banyak mengonsumsi inulin dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti gas dan kembung. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memberikan inulin kepada si Kecil.
Dalam menjaga kesehatan si Kecil, tidak hanya mengandalkan inulin saja. Perlu diimbangi dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang aktif. Pastikan si Kecil mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Selain itu, ajak si Kecil untuk beraktivitas fisik secara teratur, seperti bermain di luar rumah atau berolahraga ringan.
Dengan mengoptimalkan asupan prebiotik inulin dan menjaga pola makan serta gaya hidup yang sehat, si Kecil akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Kesehatan saluran cerna akan terjaga, sistem kekebalan tubuh akan kuat, dan risiko penyakit akan berkurang. Jadi, pastikan si Kecil mendapatkan manfaat dari prebiotik inulin untuk kesehatannya yang optimal.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com