Ketika Balita Mengalami Dehidrasi
Pengantar
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan cairan. Kondisi ini sering kali dialami oleh balita, terutama saat mereka mengalami diare. Namun, dehidrasi juga bisa terjadi pada balita karena sebab lain, seperti saat mereka sedang bermain dan lupa untuk minum yang cukup. Dehidrasi pada balita bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengenali penyebab dehidrasi pada balita dan tahu cara mengatasinya dengan baik.
Penyebab Dehidrasi pada Balita
1. Kelelahan
Balita yang lelah bisa mengeluarkan keringat lebih banyak meskipun tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat. Kelelahan yang berlebihan bisa menyebabkan dehidrasi pada balita.
2. Terinfeksi bakteri/virus penyebab muntah dan diare
Muntah dan diare adalah gejala umum yang sering dialami oleh balita saat terinfeksi bakteri atau virus. Kondisi ini bisa membuat balita lebih rentan terhadap dehidrasi. Untuk mencegahnya, penting bagi kita sebagai orang tua untuk segera memberikan cairan oralit kepada balita agar mereka terhindar dari dehidrasi.
3. Flu atau pilek
Balita yang sedang mengalami flu atau pilek juga bisa mengalami dehidrasi. Gejala yang biasanya muncul adalah balita merasa lemas dan kehausan. Hal ini disebabkan karena balita tidak memiliki nafsu makan yang baik saat sedang flu atau pilek.
4. Gangguan pada saluran pencernaan
Beberapa gangguan pada saluran pencernaan, seperti alergi atau intoleransi laktosa, juga bisa menyebabkan dehidrasi pada balita. Kondisi ini bisa terjadi karena balita sulit mencerna makanan atau minuman tertentu.
Tanda-tanda Dehidrasi pada Balita
1. Mulut kering dan lidah terasa lengket
Salah satu tanda yang paling umum dari dehidrasi pada balita adalah mulut yang kering dan lidah yang terasa lengket. Hal ini disebabkan karena tubuh kekurangan cairan yang cukup.
2. Kurangnya produksi air seni
Balita yang mengalami dehidrasi umumnya memiliki produksi air seni yang kurang atau jarang. Ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh mereka kekurangan cairan.
3. Mata cekung
Mata cekung juga bisa menjadi tanda bahwa balita mengalami dehidrasi. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan cairan yang cukup, sehingga mata terlihat cekung.
4. Kulit kering dan tidak elastis
Kulit balita yang mengalami dehidrasi biasanya terlihat kering dan tidak elastis. Hal ini disebabkan karena tubuh kekurangan cairan yang cukup untuk menjaga kelembapan kulit.
Cara Mengatasi Dehidrasi pada Balita
1. Berikan cairan secara cukup
Jika balita mengalami dehidrasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberikan mereka cairan yang cukup. Cairan yang bisa diberikan bisa berupa air putih, larutan oralit, jus buah, es krim, atau cairan lainnya. Yang terpenting adalah memberikan balita cairan yang cukup agar mereka terhindar dari dehidrasi.
2. Perhatikan jenis cairan yang diberikan
Jika balita sedang pilek, sebaiknya hindari memberikan es krim atau minuman dingin. Hal ini bisa membuat pilek mereka semakin parah. Selain itu, jika balita tidak memiliki nafsu makan, kita bisa menggantinya dengan memberikan makanan lunak atau susu jika memungkinkan.
3. Berikan larutan oralit untuk diare dan muntah-muntah
Jika balita tiba-tiba mengalami diare dan muntah-muntah, segera berikan mereka larutan oralit. Larutan ini bisa membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare dan muntah-muntah. Namun, jika kondisi balita tidak membaik atau ada gejala lain yang muncul, segera hubungi dokter.
Mencegah Dehidrasi pada Balita
1. Biasakan balita untuk minum air secara teratur
Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk mengajarkan balita untuk minum air secara teratur. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya bervariasi agar balita mau minum. Jika balita sulit minum air putih, kita bisa memberikan mereka jus buah kesukaan mereka.
2. Berikan minuman sebelum beraktivitas di luar
Jika balita sedang akan beraktivitas di luar, seperti bermain, berikan mereka minuman sebelumnya. Hal ini bisa membantu menjaga kecukupan cairan dalam tubuh mereka.
3. Hindari minuman yang mengandung kafein
Jika balita sedang aktif dan banyak mengeluarkan keringat, sebaiknya hindari memberikan mereka minuman yang mengandung kafein, seperti es teh dan minuman bersoda. Kafein dapat menambah beban pada aliran darah, sehingga produksi keringat berkurang.
4. Beristirahat saat cuaca panas
Jika cuaca sedang panas dan terik, ingatkan balita untuk berhenti bermain sejenak dan mencari tempat yang sejuk. Saat beristirahat, biarkan mereka mengonsumsi berbagai cairan untuk menghindari dehidrasi.
5. Berikan pertolongan pertama
Jika balita muntah atau mengalami diare, berikan pertolongan pertama berupa larutan oralit. Larutan ini bisa membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah atau diare.
6. Hubungi dokter jika kondisi tidak membaik
Jika kondisi balita tidak membaik atau ada gejala lain yang muncul, segera hubungi dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi dehidrasi pada balita.
Kesimpulan
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan cairan. Balita sering kali mengalami dehidrasi, terutama saat mereka mengalami diare. Namun, dehidrasi juga bisa terjadi pada balita karena sebab lain, seperti kelelahan atau flu. Dehidrasi pada balita bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengenali penyebab dehidrasi pada balita dan tahu cara mengatasinya dengan baik. Jika balita mengalami dehidrasi, berikan mereka cairan yang cukup dan perhatikan jenis cairan yang diberikan. Selain itu, lakukan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari dehidrasi pada balita. Jika kondisi tidak membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com