Kebutuhan Susu Sesuai Usia Pertumbuhan
I. Pendahuluan
Susu merupakan salah satu nutrisi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam memilih susu untuk si Kecil, penting untuk memperhatikan usia pertumbuhannya. Setiap tahapan usia memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai kebutuhan susu sesuai usia pertumbuhan anak.
II. ASI sebagai Sumber Makanan Utama
ASI (Air Susu Bunda) adalah sumber makanan utama bagi bayi. ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi yang baru lahir. Selama 6 bulan pertama kehidupan, bayi dianjurkan untuk mendapatkan ASI eksklusif. Hal ini dikarenakan ASI mengandung zat-zat penting seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
III. Pemberian Makanan Pendamping ASI
Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI saja tidak lagi mencukupi kebutuhan gizi anak. Pada tahap ini, diperlukan pemberian makanan pendamping ASI. Makanan pendamping ASI dapat berupa makanan padat yang diberikan secara bertahap dan sesuai dengan perkembangan bayi. Meskipun makanan pendamping ASI diberikan, ASI tetap diberikan sebagai sumber utama makanan.
IV. Kebutuhan Susu Pertumbuhan untuk Usia 1-3 Tahun
Pada rentang usia 1-3 tahun, anak memasuki tahap pertumbuhan yang cepat. Kebutuhan nutrisi anak pada usia ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Meskipun anak sudah mengonsumsi makanan padat, susu pertumbuhan tetap diperlukan sebagai sumber nutrisi tambahan. Susu pertumbuhan mengandung nutrisi lengkap seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh anak. Selain itu, susu pertumbuhan juga dilengkapi dengan prebiotik dan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan anak.
V. Pentingnya Asam Lemak Esensial dalam Susu Pertumbuhan
Asam lemak esensial, seperti asam linoleat (LA) dan asam alfa linolenat (ALA), sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Pada tahap usia 3-5 tahun, anak sedang mengalami perkembangan otak yang pesat. Oleh karena itu, susu pertumbuhan yang mengandung asam lemak esensial, DHA (asam docosahexaenoic), dan ARA (asam arachidonic) sangat dianjurkan untuk diberikan pada periode ini.
VI. Kebutuhan Energi yang Lebih Tinggi pada Usia 5 Tahun
Ketika anak memasuki usia 5 tahun, aktivitasnya semakin meningkat. Anak mulai menjelajah lingkungan sekitar dan mulai bersekolah. Pada tahap ini, kebutuhan energi anak menjadi lebih tinggi. Selain itu, pertumbuhan tulang juga berlangsung dengan cepat. Oleh karena itu, susu yang mengandung kalsium dan energi yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang anak.
VII. Kesimpulan
Dalam memilih susu untuk anak, penting untuk memperhatikan usia pertumbuhannya. Setiap tahapan usia memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda. ASI merupakan sumber makanan utama bagi bayi, sedangkan susu pertumbuhan menjadi tambahan nutrisi yang penting pada tahap usia 1-3 tahun dan 3-5 tahun. Pada usia 5 tahun, kebutuhan energi anak menjadi lebih tinggi, sehingga susu yang mengandung kalsium dan energi yang cukup sangat dianjurkan. Penting bagi orang tua untuk memahami kebutuhan gizi anak sesuai dengan usia pertumbuhannya dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan.
VIII. Referensi
1. American Academy of Pediatrics. (2012). Breastfeeding and the Use of Human Milk. Pediatrics, 129(3), e827-e841.
2. World Health Organization. (2011). Complementary Feeding: Report of the Global Consultation, and Summary of Guiding Principles for Complementary Feeding of the Breastfed Child. Geneva: World Health Organization.
3. Dewey, K. G. (2013). Nutrition, Growth, and Complementary Feeding of the Breastfed Infant. Pediatric Clinics of North America, 60(1), 13-29.
4. Koletzko, B., Goulet, O., Hunt, J., Krohn, K., Shamir, R., & Weaver, L. (2016). Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition of the European Society of Paediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN) and the European Society for Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN), Supported by the European Society of Paediatric Research (ESPR). Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 63(3), 1-35.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com