Jangan Panik Bu, Ini 6 Penyebab Bayi Sering Kentut
Bayi sering kentut bisa tergolong normal maupun berbahaya. Bunda wajib mengetahui penyebab dan cara mengatasinya di sini. Buang gas atau kentut memang hal yang sangat normal dan sebagai tanda kesehatan seseorang. Namun, bagaimana jika bayi sering kentut? Apakah kondisi ini masih terbilang normal? Atau justru menunjukkan adanya gangguan kesehatan yang dialami buah hati Bunda?
Mungkin sebagian Bunda merasa khawatir saat bayi sering kentut, apalagi disertai dengan kondisi lain, seperti rewel, tidak mau menyusu, dan perutnya kembung. Jika kondisi tersebut dialami oleh si Kecil, sebaiknya Bunda tidak perlu khawatir berlebihan, ya. Karena sebenarnya bayi sering kentut merupakan hal yang umum terjadi, utamanya di usia 2-3 bulan karena bayi masih sering menangis dan menghirup udara saat sedang menyusu.
Umumnya bayi bisa mengeluarkan gas atau kentut antara 15-20 kali sehari. Yang penting diketahui oleh Bunda adalah membedakan kondisi bayi sering kentut yang normal atau bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan yang ia alami.
Jika bayi sering kentut hanya disertai rewel biasa, hal itu tergolong normal. Namun Bunda perlu mewaspadai kondisi bayi yang sering kentut disertai dengan sendawa, perut kembung dan keras, serta rewel dan menangis berlebihan.
Nah, sebelum kita membahas cara mengatasi bayi sering kentut, penting bagi Bunda untuk memahami terlebih dahulu faktor pemicunya. Hal ini dikarenakan cara mengatasi bayi sering kentut akan lebih optimal jika berdasarkan penyebab yang melatarbelakanginya. Untuk itu, simak penjelasannya dalam artikel ini sampai selesai ya, Bu!
Apa Saja Penyebab Bayi Sering Kentut?
Berikut ini beberapa penyebab bayi sering kentut yang perlu Bunda ketahui, antara lain:
Terlalu banyak menghirup udara
Penyebab bayi sering kentut yang paling umum dan normal yaitu terlalu banyak menghirup udara saat menyusu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh posisi menyusui yang salah atau si Kecil memang belum terbiasa untuk melekatkan mulutnya dengan benar ke puting payudara Bunda. Namun, kondisi bayi yang terlalu banyak menghirup udara biasanya dialami oleh bayi yang menyusui menggunakan botol dot. Tak hanya itu, bayi yang menangis dalam waktu yang lama pun bisa menghirup udara lebih banyak dan menyebabkan perut kembung hingga akhirnya jadi lebih sering kentut lho, Bu.
Sistem pencernaan belum sempurna
Kondisi bayi sering kentut juga bisa disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum sempurna. Seperti yang Bunda ketahui, banyak sel-sel dan jaringan tubuh bayi yang masih dalam tahap tumbuh kembang, sehingga masih membutuhkan adaptasi, begitu pula dengan sistem pencernaannya.
Kurang bergerak
Namanya bayi, apalagi yang baru lahir hingga berusia 4 bulan, pasti sebagian besar bayi lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur, berbaring, dan tidak terlalu banyak bergerak. Ternyata kondisi inilah yang dapat menyebabkan bayi sering kentut karena gas menumpuk di dalam perut. Itulah sebabnya, bayi akan lebih sering kentut dibandingkan orang dewasa.
Sembelit atau konstipasi
Jika poin sebelumnya membahas mengenai kondisi bayi sering kentut yang tergolong normal, di poin ini Bunda perlu lebih hati-hati karena kondisi si Kecil yang sering kentut bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan seperti sembelit atau konstipasi.
Selain sering kentut, sembelit atau konstipasi pada bayi juga disertai dengan perut yang kembung dan keras, rewel, dan sulit untuk buang air besar (BAB) lebih dari 2 minggu.
Tanda sembelit juga dapat terlihat saat bayi BAB kurang dari 2 kali dalam seminggu. Namun, pada bayi usia 0-5 bulan dan mengonsumsi ASI, BAB seminggu sekali sebenarnya masih dianggap normal. Sembelit pada bayi juga ditandai dengan feses yang bertekstur keras seperti kerikil.
Mencoba makanan baru
Bayi sering kentut juga bisa disebabkan oleh makanan yang ia konsumsi. Namun, penyebab ini biasanya dialami oleh bayi yang berusia 6 bulan ke atas, yaitu bayi yang baru pertama kali dikenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Sebenarnya kondisi ini normal, namun Bunda tetap harus memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi si Kecil. Bagi bayi yang baru mengonsumsi MPASI, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang bertekstur halus dan lembut agar lebih mudah dicerna.
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut?
Setelah mengetahui beberapa penyebab bayi sering kentut, saatnya Bunda mengetahui cara mengatasinya dengan lebih tepat sesuai anjuran di bawah ini:
Pastikan bayi menyusu dalam posisi yang benar
Salah satu langkah untuk mengatasi bayi sering kentut yaitu dengan memahami cara menyusui yang benar. Saat menyusu, pastikan posisi kepala si Kecil lebih tinggi dari perut, ya. Posisi ini bisa Bunda lakukan dengan menggunakan tangan atau bantal khusus menyusui sebagai penopangnya. Bunda juga perlu memastikan mulut si Kecil melekat dengan sempurna ke puting payudara Bunda.
Jika si Kecil menyusu menggunakan botol dot karena satu dan lain hal, pastikan posisi botolnya sedikit miring ke atas sehingga tidak ada udara yang terjebak di bagian botol dot.
Posisi menyusu yang benar membuat susu lebih mudah turun ke lambung bayi dan udara yang tidak sengaja tertelan bisa keluar dengan benar. Selain mengatasi bayi sering kentut, cara ini juga bisa mempermudah si Kecil untuk bersendawa.
Bantu bayi bersendawa
Penting bagi bayi untuk bersendawa sesaat setelah menyusu agar gas di dalam tubuhnya dapat berkurang. Cara terbaik untuk membantu si Kecil bersendawa yaitu mengusap atau menepuk punggungnya secara lembut. Bunda bisa melakukan cara ini sambil menggendong si Kecil di pundak atau merebahkannya di pangkuan Bunda.
Pijat lembut perut bayi
Seperti yang telah disebutkan, salah satu penyebab bayi sering kentut yaitu karena perutnya kembung. Perut kembung dapat menahan lebih banyak gas di dalam sehingga membuat si Kecil tak nyaman. Untuk mengatasi kondisi ini, Bunda bisa memijat perut si Kecil dengan gerakan yang lembut dan berhati-hati. Selain membantu mengeluarkan gas yang ‘terjebak’ di dalam perut, pijatan lembut juga akan membuat perutnya semakin terasa nyaman dan lebih rileks.
Lakukan gerakan ringan untuk bayi
Bayi sering kentut karena perut kembung juga bisa diatasi dengan cara melakukan gerakan ringan untuk si Kecil. Gerakan ringan bisa dilakukan dengan cara memposisikan badan si Kecil secara telentang dan pegang kedua kakinya. Kemudian Bunda dapat menggerakkan kedua kakinya tersebut seperti sedang mengayuh sepeda. Pastikan untuk melakukan gerakan ini secara lembut dan berhati-hati. Gerakan ini dinilai dapat mengurangi ketidaknyamanan pada perut bayi dan mendorong udara yang ada dalam perutnya keluar melalui usus.
Seperti yang Bunda ketahui, bayi sering kentut memang hal yang wajar, namun jika kondisinya tak kunjung membaik atau justru disertai dengan gejala demam tinggi, si Kecil terlihat kesakitan, muntah, hingga muncul bercak darah di tinja atau feses si Kecil, maka sebaiknya segeralah bawa ia ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Selain mencegah bayi sering kentut, Bunda perlu mengetahui cara menjaga kesehatan sistem pencernaan si Kecil secara tepat. Untuk bayi berusia 0-6 bulan, sebaiknya fokuskan memenuhi asupan nutrisinya dari ASI eksklusif.
Jangan sampai Bunda sudah mengenalkan makanan padat sebelum waktunya karena bisa mengganggu kesehatan pencernaan bayi yang belum sempurna. Pada usia tersebut, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian si Kecil dengan memberikan ASI.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com