Kenali Tahapan Perkembangan Bahasa Anak [1-3 Tahun]
Bunda, ayo kenali tahap perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun berikut ini agar Bunda mengetahui apakah kemampuan bicara si Kecil sesuai dengan usianya atau tidak!
Saat anak mulai berbicara, hal ini tentu menjadi momen yang sangat berharga bagi para orangtua. Kata-kata pertama yang diucapkan oleh anak menjadi langkah awal dalam perkembangan bahasa anak dan kemampuannya untuk berkomunikasi. Perlahan tapi pasti, seiring dengan bertambahnya usia, anak akan memiliki kosakata yang semakin banyak dan kemampuan berbicara yang semakin lancar.
Setiap anak memiliki waktu yang berbeda-beda dalam memulai tahap berbicara. Namun, secara umum, anak mulai bisa berbicara saat usianya berkisar antara 8-10 bulan, meskipun awalnya hanya berupa bunyi-bunyian seperti “ma-ma-ma” atau “ba-ba-ba”, yang sering disebut sebagai tahap “babbling”. Kemudian, pada usia 11-13 bulan, anak mulai bisa mengucapkan kata “mama” atau “papa” dan perkembangan bahasanya akan terus berlanjut secara bertahap. (sumber: lifestyle.kompas.com)
Berikut ini adalah tahapan perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun yang dapat menjadi pedoman bagi Bunda untuk mengetahui apakah kemampuan bicara si Kecil normal atau tidak:
Usia 12 Bulan
Pada usia 12 bulan, anak mulai mengucapkan kata pertamanya. Kata pertama yang umumnya diucapkan adalah “mama”, “papa”, atau “dada”. Pada tahap ini, anak akan memiliki sekitar 6 hingga 10 kosakata. Selain itu, anak juga sudah bisa menanggapi ucapan atau perintah sederhana, terutama jika dibarengi dengan isyarat gerakan tangan. Misalnya, “tolong ambilkan bola” atau “tolong buka pintu”. Anak juga akan mencoba meniru kata-kata yang Bunda ucapkan, terutama kata-kata dengan huruf vokal atau yang mengakhiri kalimat.
Usia 18 Bulan
Pada usia 18 bulan, anak mulai bisa menggabungkan dua kata menjadi sebuah kalimat sederhana, seperti “mau minum” atau “mau makan”. Anak akan berbicara yang mengacu pada dirinya sendiri dan berbicara sendiri saat bermain. Anak juga sudah bisa bertanya dengan kalimat sederhana, seperti “Mama mana?”. Selain itu, anak juga sudah bisa mengungkapkan apa yang ia inginkan, misalnya “minta susu”. Pada tahap ini, anak dapat menggunakan bahasa non-verbal seperti menunjuk, bernyanyi, atau bersenandung. Pada saat anak menginjak usia 2 tahun, ia akan memiliki sekitar 10 hingga 20 kosakata.
Usia 24 Bulan
Pada usia 24 bulan atau 2 tahun, anak mulai mengenali nama-nama orang yang sering ditemuinya. Anak juga sudah mengenali nama-nama anggota tubuh seperti mulut, tangan, dan kaki. Anak juga sudah bisa berhitung hingga angka 10. Pada tahap ini, anak bisa menggabungkan 2 hingga 4 kata menjadi sebuah kalimat sederhana, sehingga ia sudah mulai bisa diajak berbicara ringan. Anak akan menikmati saat Bunda mengulangi cerita favoritnya. Namun, Bunda perlu berhati-hati karena anak sudah mulai mengulang kata-kata apa pun yang ia dengar dalam percakapan. Oleh karena itu, selalu jaga kata-kata yang Bunda dan Ayah ucapkan agar anak tidak meniru kata-kata yang tidak sepantasnya. Pada tahap ini, anak akan memiliki sekitar 50 kata.
Usia 36 Bulan
Pada usia 36 bulan atau 3 tahun, kemampuan bicara anak sudah cukup baik dan dapat dipahami oleh orang lain. Anak sudah bisa menggabungkan minimal 4 kata menjadi sebuah kalimat. Anak juga sudah bisa berkomunikasi dengan menggunakan beberapa kalimat pendek, meskipun tata bahasanya masih terbalik. Anak sudah bisa menjawab pertanyaan sederhana dengan jawaban singkat. Anak juga sudah bisa bercerita tentang hal yang dialaminya. Selain itu, anak juga sudah bisa menyebutkan hal-hal yang akrab baginya, seperti nama dan usianya sendiri, serta nama-nama anggota keluarganya. Anak juga sudah bisa menggunakan kata ganti orang, seperti “aku”, “kamu”, atau “kalian”. Pada tahap ini, anak sering berbicara dan bertanya. Anak juga sudah mampu memahami sekitar 400-800 kosakata.
Perkembangan bahasa anak sangat dipengaruhi oleh peran orangtua. Anak yang sering diajak berkomunikasi oleh orangtuanya akan memiliki kemampuan bicara dan kosakata yang lebih banyak. Oleh karena itu, jangan pernah bosan untuk mengajak anak berbicara. Melalui interaksi dan komunikasi yang baik, anak akan semakin berkembang dalam kemampuan berbahasa.
Saat anak memiliki banyak kosakata, ia akan semakin sering berbicara dan mengajukan banyak pertanyaan. Hal ini menandakan bahwa anak mulai dapat diajak berkomunikasi dan Bunda juga sudah bisa mengajaknya bercerita. Perkembangan bahasa anak sangat dipengaruhi oleh peran orangtua. Anak yang sering diajak berkomunikasi oleh orangtuanya akan memiliki kemampuan bicara dan kosakata yang lebih banyak. Oleh karena itu, jangan pernah bosan untuk mengajak anak berbicara ya, Bu.
Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai tahapan perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun. Dengan mengetahui tahapan ini, Bunda dapat lebih memahami apakah kemampuan bicara si Kecil sesuai dengan usianya atau tidak. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda, jadi jangan terlalu khawatir jika si Kecil belum mencapai tahapan yang dijelaskan di atas. Yang terpenting adalah memberikan dukungan dan stimulasi yang baik untuk perkembangan bahasa anak. Teruslah mengajak anak berbicara, membacakan cerita, dan memberikan perhatian yang cukup agar kemampuan berbahasa anak semakin berkembang.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Bunda dan memberikan wawasan baru mengenai perkembangan bahasa anak. Jika Bunda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai tumbuh kembang si Kecil, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut atau berkonsultasi dengan ahli terkait. Selalu perhatikan perkembangan anak dengan baik dan berikan yang terbaik untuk masa depannya.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com