6 Aspek Tahapan Golden Age yang Perlu Bunda Ketahui
Golden age adalah fase terbaik untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Maksimalkan setiap tahapan golden age si Kecil dengan beberapa cara berikut.
Kenali Kepribadian dan Sifat Anak
Setiap anak dilahirkan dengan kepribadian dan sifat yang berbeda-beda. Ada yang cenderung pemberani, tapi ada yang penakut. Ada juga yang periang, tapi ada yang lebih pemarah. Orang tua perlu untuk memahami kepribadian buah hatinya agar dapat memberikan perawatan yang sesuai serta membantunya untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Pertumbuhan emosional anak juga perlu untuk dipelihara secara sehat supaya anak memiliki rasa empati terhadap orang lain.
Berikan yang Dibutuhkan Anak
Pada dasarnya, yang dibutuhkan anak di setiap tumbuh kembangnya tidaklah rumit, Bu. Bunda dan Ayah hanya perlu memberikan cinta, pengertian, dan waktu kepada buah hati. Ketiga hal tersebut adalah yang paling dibutuhkan di periode golden age setiap anak, terutama di tiga tahun pertama kehidupannya.
Menurut sebuah penelitian otak terbaru, sejak bayi terlahir ke dunia hingga usia 5 tahun merupakan tahun terpenting dalam tumbuh kembangnya. Berikut adalah beberapa hal yang penting untuk diberikan oleh orang tua selama proses memelihara dan merawat buah hatinya:
Bersikap penuh kasih sayang, hangat, dan responsif.
Sering mengajak anak bicara, serta membaca dan menyanyi untuk anak.
Memahami bahwa setiap anak itu unik.
Membuat rutinitas harian bersama anak.
Disiplin dalam mengajari anak.
Memilih tontonan yang baik sesuai dengan usia anak.
Memberikan pengawasan saat anak bermain agar terjaga keamanan dan keselamatannya.
Memilih tempat penitipan atau sekolah anak yang berkualitas dan tetap terlibat didalamnya.
Tahapan yang Perlu Diperhatikan Orang Tua
Selain memberikan hal-hal yang dibutuhkan oleh anak, orang tua juga perlu memperhatikan beberapa tahapan yang terjadi di periode golden age anak. Inilah beberapa tahapannya:
Perkembangan motorik halus. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi mata-tangan dan otot kecil. Contoh motorik halus pada anak antara lain menggunakan pensil, berlatih mengancingkan baju, menggunakan sendok-garpu, melipat kertas, dan menggunting.
Perkembangan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerakan tubuh yang menggunakan otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh. Motorik kasar dipengaruhi oleh berat badan, usia, dan pertumbuhan anak. Contohnya antara lain berdiri, berjalan, berlari, naik-turun tangga, memanjat, dan menendang.
Perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif pada anak mencakup pada mengolah dan mengelompokkan sesuatu yang nampak oleh indera penglihatannya. Orang tua berperan sangat besar dalam melatih perkembangan kognitif anak. Caranya adalah dengan mengajak anak untuk mengunjungi berbagai tempat, seperti kebun binatang, tempat bermain, tempat wisata, dan tempat umum lainnya. Minta anak untuk mengamati apa yang ia lihat di tempat-tempat tersebut, kemudian ajak ia untuk menceritakan pengalaman yang ia lihat dan rasakan. Perkembangan kognitif penting untuk diperhatikan supaya anak dapat berbahasa dengan baik, berpikir secara logis, mencintai alam, serta dapat berperilaku yang menyenangkan.
Mengenali gangguan tumbuh kembang anak. Anak mungkin saja mengalami gangguan tumbuh kembang saat periode golden age, seperti gangguan bicara, gangguan berjalan, gangguan interaksi sosial, gangguan kognitif, gangguan motorik kasar, atau gangguan motorik halus. Orang tua perlu untuk mengenali tanda-tandanya dan segera berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, sebab gangguan tumbuh kembang dapat mempengaruhi masa depan anak.
Mengenali potensi anak. Sangat penting untuk mengenali potensi dari anak Bunda. Bagaimana caranya? Potensi anak bisa diketahui melalui analisa biometrik yang salah satunya menggunakan pemindaian sidik jari. Dari metode tersebut, dapat diketahui seperti apa potensi yang dimiliki olehnya, misalnya saja anak yang memiliki kreatifitas yang tinggi dapat disalurkan bakatnya ke bidang yang sesuai dengan kreatifitasnya. Mendukung potensi anak. Setelah mengenali potensi yang dimiliki oleh anak, orang tua perlu untuk mendukungnya. Berikan arahan dan fasilitasi anak untuk mengembangkan potensinya. Misalnya anak sangat menyukai olahraga, maka sering ajak ia untuk beraktivitas fisik dan mendaftarkannya pada les olahraga yang ia minati. Jangan paksakan kehendak dan keinginan Bunda dan Ayah kepada anak, apalagi sampai menakuti-nakuti dan menghalangi yang dapat menghancurkan potensi anak. Bagaimana dengan buah hati Bunda? Pastikan Bunda selalu memberikan, memperhatikan, dan mendukung semua yang dibutuhkan anak di periode golden age-nya, ya. Biarkan ia tumbuh dan berkembang sesuai dengan baik tanpa kekurangan dan rasa paksaan. Semoga informasi ini bermanfaat.
Bagi Bunda yang ingin berkonsultasi seputar anak, bisa berkunjung ke laman Tanya Pakar. Di sini para ahli dapat membantu menjawab semua pertanyaan Bunda secara langsung. Pastikan Bunda sudah registrasi terlebih dulu agar dapat menggunakan fitur tersebut.
Sumber:
Tirto, Psyline
Tulisan di atas membahas tentang tahapan golden age yang perlu diketahui oleh ibu. Golden age adalah fase terbaik untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Pada periode ini, terjadi pembentukan sistem saraf dan hubungan antara sel-sel saraf yang akan menentukan kecerdasan seorang anak. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memahami setiap tahapan golden age si kecil dan memberikan perhatian yang sesuai.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh ibu adalah mengenali kepribadian dan sifat anak. Setiap anak memiliki kepribadian dan sifat yang berbeda-beda. Ada yang pemberani, penakut, periang, pemarah, dan lain sebagainya. Dengan memahami kepribadian anak, ibu dapat memberikan perawatan yang sesuai dan membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, penting juga bagi ibu untuk memperhatikan pertumbuhan emosional anak agar anak memiliki rasa empati terhadap orang lain.
Selanjutnya, ibu juga perlu memberikan apa yang dibutuhkan oleh anak pada setiap tahapan tumbuh kembangnya. Hal yang paling dibutuhkan oleh anak pada periode golden age adalah cinta, pengertian, dan waktu dari orang tua. Selain itu, ibu juga perlu memperhatikan perkembangan motorik halus dan kasar anak. Motorik halus melibatkan koordinasi mata-tangan dan otot kecil, sedangkan motorik kasar melibatkan gerakan tubuh yang menggunakan otot besar. Bunda juga perlu memperhatikan perkembangan kognitif anak, yaitu kemampuan anak dalam mengolah dan mengelompokkan informasi yang diterima melalui indera penglihatan. Perkembangan kognitif penting untuk diperhatikan agar anak dapat berbahasa dengan baik, berpikir secara logis, mencintai alam, dan memiliki perilaku yang menyenangkan.
Selain itu, ibu juga perlu mengenali gangguan tumbuh kembang anak yang dapat terjadi pada periode golden age. Beberapa gangguan yang mungkin terjadi antara lain gangguan bicara, gangguan berjalan, gangguan interaksi sosial, gangguan kognitif, gangguan motorik kasar, dan gangguan motorik halus. Jika ibu menemukan tanda-tanda gangguan tumbuh kembang pada anak, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, ibu juga perlu mengenali potensi anak dan mendukungnya. Potensi anak dapat diketahui melalui analisa biometrik, seperti pemindaian sidik jari. Setelah mengenali potensi anak, ibu perlu memberikan arahan dan fasilitasi anak untuk mengembangkan potensinya.
Dalam menjalani masa golden age, ibu juga dapat berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Ahli gizi dapat membantu ibu dalam memberikan makanan yang seimbang dan bergizi kepada anak. Bunda juga dapat bergabung dengan komunitas ibu dan balita untuk mendapatkan informasi dan dukungan dari ibu-ibu lainnya.
Dengan memahami dan mengikuti tahapan golden age dengan baik, ibu dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Melalui perhatian dan dukungan yang diberikan oleh ibu, anak akan memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi masa depannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk menjadi ibu yang baik dan memahami setiap tahapan golden age si kecil.
Demikianlah tulisan mengenai 6 aspek tahapan golden age yang perlu ibu ketahui. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi ibu-ibu yang sedang menjalani fase golden age dengan anak-anaknya. Selamat mengoptimalkan perkembangan anak dan menjadi ibu yang bijaksana!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com