I. Lindawati (40 tahun) – Pasukan Orange
Dalam waktu yang lama, Lindawati sudah menjalani pekerjaan sebagai Pasukan Orange atau penyapu jalan. Profesi ini mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang, namun fungsi mereka sangatlah penting dalam menjaga kebersihan kota Jakarta dari sampah yang berserakan. Lindawati telah bekerja sebagai Pasukan Orange selama 14 tahun, sebuah kurun waktu yang cukup lama untuk menjalani sebuah pekerjaan. Namun, gaji yang diterimanya pada awalnya hanya sebesar Rp10.500 per hari. Saat mendengar angka ini, saya merasa terkejut dan tidak percaya. Namun, itulah kenyataannya.
Meskipun sekarang gajinya telah naik menjadi Rp3,3 juta per bulan, Lindawati merasa bahwa pendapatan tersebut tidak sebanding dengan harganya kebutuhan pokok yang terus naik. Dia mengeluhkan bahwa segala hal menjadi semakin mahal, sehingga sulit bagi dirinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lindawati bekerja sebagai Pasukan Orange untuk menggantikan suaminya yang tidak lagi bisa bekerja karena faktor usia. Dulu, Lindawati juga pernah bergabung dengan PPSU, tetapi dia harus berhenti karena kondisi fisiknya yang tidak lagi mampu untuk bekerja. Kedua putranya, Agris (27) dan Usup (24), juga bekerja sebagai Pasukan Orange. Sedangkan anak bungsunya terpaksa harus putus sekolah karena kendala biaya.
Melalui cerita Lindawati, kita dapat melihat harapannya agar pemerintah menaikkan gaji para Pasukan Orange. Dia tidak meminta gaji yang terlalu tinggi, hanya sekitar Rp4 juta per bulan. Meskipun harapan itu belum terwujud, Lindawati tetap menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Dia kadang-kadang menegur para pengguna jalan yang membuang sampah sembarangan. Meskipun sering mendapat respons yang menyakitkan, Lindawati tetap berpegang pada prinsipnya bahwa menjaga kebersihan jalanan adalah tanggung jawab bersama.
II. Nuridah (43 tahun) – Mitra GoJek
Nuridah adalah seorang perempuan yang berani dan gigih dalam mencari nafkah. Meskipun usianya tidak lagi muda, Nuridah tidak pernah menyerah dalam mencari penghidupan untuk dirinya, dua anak perempuannya, dan ibunya. Alasan utama Nuridah memutuskan untuk menjadi mitra GoJek adalah karena faktor ekonomi. Dia sedang menganggur dan tabungannya sudah mulai habis, sementara dia memiliki tanggungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, dua anaknya, dan ibunya.
Nuridah mengaku bahwa dia awalnya ragu dan takut jika anak-anaknya malu jika dia menjadi pengemudi GoJek. Namun, kekhawatirannya itu ternyata tidak terbukti. Anaknya yang kecil, Nurul (13 tahun), bahkan ikut membantu Nuridah saat menerima orderan GoFood. Nurul akan pergi membeli makanan, sementara Nuridah menunggu di tempat penjemputan. Hal ini dilakukan agar Nurul dapat melihat bagaimana ibunya mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sejak menjadi mitra GoJek, Nuridah mengaku bahwa pendapatan harian yang didapatkan mencapai 200 ribu rupiah tanpa harus bekerja keras mencari penumpang hingga larut malam. Menurutnya, dia selalu bisa menyempatkan waktu untuk pulang dan menyambut anak bungsunya pulang sekolah. Setelah magrib, dia langsung kembali ke rumah. Nuridah merasa bahwa menjadi mitra GoJek memberikan banyak kemudahan dalam mencari penghasilan. Selain itu, dia juga merasa seperti memiliki keluarga baru di GoJek. Melalui pekerjaannya sebagai mitra GoJek, Nuridah berhasil menyekolahkan putrinya, Nurimah, hingga ke perguruan tinggi dengan mendapatkan beasiswa di Universitas Indonesia. Hal ini membuat Nuridah merasa bahagia dan bersyukur atas hasil kerja kerasnya.
III. Erni Setianingsih (32) – Agen Bebas Yakult
Erni adalah seorang perempuan yang setiap harinya keliling menjual Yakult dari satu perumahan ke perumahan lain. Dia menyebut dirinya sebagai “Agen Bebas Yakult”. Erni sudah berkeluarga, tetapi belum dikaruniai anak. Meskipun demikian, dia tetap bersemangat dalam menjalankan pekerjaannya karena dekat dengan rumah dan tidak terlalu terikat. Gaji Erni dihitung berdasarkan berapa banyak botol Yakult yang berhasil dijual. Jika berhasil mencapai target 250 botol dalam sebulan, Erni akan mendapatkan kompensasi tambahan dari perusahaan. Gaji yang diterima Erni berkisar antara Rp1,8 juta hingga Rp2,3 juta per bulan. Meskipun penghasilannya tidak terlalu besar, Erni masih bisa menyisihkan sebagian untuk menabung.
Meskipun harus mengayuh sepeda dengan beban barang yang lumayan berat dan terpapar berbagai cuaca, Erni tidak pernah kehilangan semangat dalam bekerja. Bagi Erni, pekerjaannya sebagai agen Yakult memberikan hikmah lain, yaitu bisa bersosialisasi dan bertemu dengan banyak orang baru. Dia merasa senang karena pekerjaannya memungkinkannya untuk keliling dan memiliki teman baru. Erni berpendapat bahwa perempuan yang bekerja adalah perempuan yang tangguh karena mereka mampu membagi waktu antara urusan rumah tangga dan pekerjaan. Erni adalah salah satu contoh perempuan tangguh yang berhasil mengatasi berbagai tantangan dalam menjalankan pekerjaannya.
IV. Kesimpulan
Dari cerita kehidupan tiga perempuan yang bekerja di jalanan, yaitu Lindawati sebagai Pasukan Orange, Nuridah sebagai mitra GoJek, dan Erni sebagai agen Yakult, kita dapat belajar banyak hal. Mereka adalah contoh perempuan tangguh yang memiliki semangat kerja yang tinggi dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan kehidupan. Meskipun pekerjaan mereka mungkin terlihat sepele dan diremehkan oleh sebagian orang, mereka melakukan tugas mereka dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.
Dari Lindawati, kita belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sebagai Pasukan Orange, dia berjuang untuk membebaskan Jakarta dari sampah yang berserakan. Meskipun gajinya belum sesuai dengan harapan, dia tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan berharap agar pemerintah memperhatikan nasib para Pasukan Orange.
Dari Nuridah, kita belajar tentang pentingnya mencari nafkah dan tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan ekonomi. Dengan berani menjadi mitra GoJek, Nuridah berhasil mengatasi keterbatasan finansialnya dan mampu menyekolahkan putrinya hingga ke perguruan tinggi. Dia juga berhasil menunjukkan kepada anak-anaknya tentang pentingnya bekerja keras dan mandiri.
Dari Erni, kita belajar tentang ketangguhan dan semangat dalam menjalani pekerjaan. Meskipun harus mengayuh sepeda dengan beban barang yang berat, Erni tetap bersemangat dan bersyukur atas pekerjaannya sebagai agen Yakult. Dia menyadari bahwa pekerjaannya memberikan banyak manfaat, seperti kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang dan bersosialisasi.
Dari ketiga cerita ini, kita dapat mengambil insight bahwa tidak ada pekerjaan yang sepele atau diremehkan. Setiap pekerjaan memiliki nilai dan manfaatnya masing-masing. Kita juga dapat belajar untuk menghargai dan bersyukur dengan apa yang sudah kita dapatkan, karena di luar sana masih banyak perempuan yang bekerja dengan perjuangan yang lebih berat namun tetap memiliki semangat untuk tetap bekerja.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com