Pemberian MPASI pada Bayi: Apa yang Harus Kita Ketahui?
Sebagai seorang dokter spesialis anak, saya merasa perlu untuk memberikan informasi yang benar mengenai pemberian MPASI pada bayi. Dalam beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan twit seorang dokter yang mengecam seorang artis karena memberikan MPASI terlalu dini pada anaknya. Hal ini kemudian diikuti oleh banyak ibu-ibu muda yang mengikuti tren tersebut, yang berakibat banyak kasus operasi terlipatnya usus bayi akibat pemberian MPASI terlalu dini.
Pertama-tama, apa yang dimaksud dengan pemberian MPASI terlalu dini? Pemberian MPASI dikatakan terlalu dini jika diberikan sebelum bayi berusia 4 bulan. Namun, perlu diketahui bahwa sekitar beberapa belas tahun yang lalu, organisasi seperti IDAI, WHO, dan AAP merekomendasikan pemberian MPASI pada bayi sejak usia 4 bulan. Kenapa? Karena pada saat itu, penelitian menunjukkan bahwa pemberian MPASI pada usia 4 bulan memiliki manfaat yang cukup baik bagi bayi.
Namun, setelah tahun 2012, rekomendasi mengenai pemberian MPASI pada bayi berubah menjadi 6 bulan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki manfaat yang lebih besar dan lebih protektif bagi bayi dibandingkan dengan pemberian MPASI pada usia 4 bulan. Oleh karena itu, saat ini WHO, IDAI, dan AAP merekomendasikan pemberian MPASI mulai usia 6 bulan.
Namun, perlu diketahui bahwa ESPGHAN (European Society of Pediatric Gastrohepatology and Nutrition) merekomendasikan pemberian MPASI pada usia 17 minggu (4 bulan) hingga 26 minggu. Apakah ini berarti dokter spesialis anak di Eropa “menyesatkan” anak-anak Eropa? Tentu saja tidak. Setiap anak memiliki kebutuhan dan kematangan yang berbeda-beda, dan pemberian MPASI pada usia 4 atau 5 bulan dapat dilakukan selama ada tanda-tanda bahwa bayi sudah siap untuk makan.
Tanda-tanda bahwa bayi sudah siap untuk makan antara lain adalah sudah tegak kepala, sudah bisa duduk dengan bantuan, dan menunjukkan ketertarikan dengan makanan. Jadi, pemberian MPASI pada bayi sangat relatif dan tergantung pada kematangan oromotorik (kematangan otot dan syaraf di mulut), kematangan saluran cerna, dan kematangan sistem imun bayi. Namun, perlu diingat bahwa efek ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki manfaat yang lebih besar, jadi sebaiknya menunggu hingga bayi berusia 6 bulan sebelum memberikan MPASI.
Namun, ada beberapa kasus di mana pemberian MPASI pada usia 4 atau 5 bulan dapat dilakukan. Misalnya, jika bayi masih mendapatkan ASI dengan cukup, namun berat badannya tidak naik dengan wajar. Selain itu, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum memulai pemberian MPASI pada bayi.
Selain itu, saya juga ingin membahas mengenai Baby Led Weaning (BLW), yang merupakan cara pemberian MPASI yang dianut oleh seorang artis yang menjadi perbincangan di media sosial belakangan ini. BLW merupakan metode pemberian MPASI di mana bayi diberikan makanan padat tanpa melalui proses puree atau bubur. Metode ini memungkinkan bayi untuk memegang makanan dan mengunyahnya sendiri.
BLW memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dapat melatih keterampilan makan bayi dan membantu dalam pengembangan kemampuan oromotoriknya. Namun, perlu diingat bahwa pada usia 6-9 bulan, ada periode kritis dalam perkembangan anak di mana kemampuan makan perlu distimulasi dengan baik. Jika kemampuan oromotorik tidak dilatih dengan benar, dapat menyebabkan masalah makan di kemudian hari seperti suka mengemut makanan, melepeh makanan, atau menjadi picky eater. Hal ini dapat berdampak pada asupan nutrisi yang tidak mencukupi, sehingga berisiko menyebabkan stunting pada anak.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memberikan MPASI dengan tekstur yang sesuai dengan perkembangan anak, dan secara perlahan meningkatkan konsistensi dan kekasarannya. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan mengenai pemberian MPASI, selalu konsultasikan dengan dokter spesialis anak yang ahli di bidang ini.
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang, mencari informasi menjadi semudah mengetukkan jari di atas gadget. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang ada di internet adalah benar. Oleh karena itu, penting untuk mencari informasi yang benar dan valid secara ilmiah melalui sumber yang terpercaya. Jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak yang ahli di bidangnya untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai pemberian MPASI pada bayi.
Dalam tulisan ini, saya hanya berusaha memberikan informasi yang benar dan berdasarkan penelitian yang ada. Setiap bayi memiliki kebutuhan dan kematangan yang berbeda-beda, oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak sebelum memulai pemberian MPASI pada bayi. Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pemberian MPASI pada bayi.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com