**Belajar Berhitung Asik dengan Anak Usia 3-6 Tahun**
Seperti yang Bunda ketahui, di masa keemasan anak, otaknya yang sudah berkembang hampir sempurna membuatnya cepat untuk mempelajari hal-hal baru. Kesempatan yang baik bagi Bunda untuk mulai memperkenalkan si kecil pada konsep dasar berhitung. Mempelajari kemampuan berhitung bagi si Kecil merupakan salah satu metode untuk pengembangan kognitif anak.
Banyak cara yang dapat Bunda terapkan untuk melatih kemampuan berhitung si Kecil. Namun, pertama kali Bunda harus memahami dulu karakter menonjol anak di rentang usia 3-6 tahun ini. Bunda tahu bahwa di usia ini si Kecil sangat suka bermain dan di lain sisi sangat mudah bosan. Dengan memanfaatkan kesenangan dan kelemahan anak yang satu ini, Bunda akan lebih mudah untuk menentukan metode yang tepat dalam mengajari anak berhitung. Bunda mesti mencari metode kegiatan dengan ide yang kreatif serta menyenangkan bagi Si Kecil untuk membuatnya tertarik serta mencegahnya merasa jenuh. Berikut ini akan dipaparkan beberapa ide kegiatan menarik nan asik untuk mengajarkan anak supaya pintar berhitung.
**Poster Angka**
Hal pertama dan mendasar yang perlu ajarkan pada si Kecil adalah mengenalkannya pada lambang bilangan dan cara melafalkannya dengan benar. Untuk membuat si Kecil lebih tertarik saat belajar angka Bunda bisa mencoba dengan membelikannya poster angka-angka yang berwarna-warni. Ketertarikan anak dapat Bunda bangun lagi dengan cara memberi si Kecil poster angka yang sekaligus memuat gambar tokoh kartun favoritnya, misalnya saja Tayo atau BoiBoiBoy.
**Permainan Matematika**
Salah satu metode paling mudah dilakukan oleh Bunda adalah mengemasnya dalam bentuk permainan matematika yang asik. Contoh ragam permainan yang dapat Bunda coba lakukan bersama si Kecil yakni dakon. Bunda tidak perlu dulu untuk mengajarkan si Kecil strategi untuk memenangkan permainan. Namun si Kecil hanya perlu untuk diajarkan lebih dulu cara menjalankan/memutar biji-biji dakon saja sekaligus mengucapkan hitungan biji dakon secara urut.
**Bernyanyi sambil berhitung**
Yuk Bu, mulai ajari si Kecil dengan berbagai lagu anak yang dapat mengenalkannya pada angka-angka. Salah satu lagu yang bisa Bunda ajarkan pada si Kecil adalah lagu “Bangun Pagi” lho, Bu. Dalam lagu ini si Kecil secara tidak langsung dilatih untuk terbiasa menyebut urutan angka dari angka satu hingga delapan.Namun, selain merancang berbagai permainan berhitung yang asik, Bunda sangat perlu untuk memperhatikan beberapa prinsip yang harus diingat saat mulai mengajar si Kecil. Menurut Hildayani (2014) dalam buku “Psikologi Perkembangan Anak” terdapat empat prinsip dasar yang dapat dikembangkan untuk mengenalkan anak pada konsep berhitung, yakni:
**The One-One Principle**
Saat mengajarkan berhitung pada si Kecil, Bunda harus menyebutkannya secara berurutan satu per satu tanpa adanya pengulangan, pengulangan, atau perhentian. Penyebutan angka harus dimulai dari angka yang kecil menuju angka yang lebih besar. Penerapan cara berhitung seperti ini dilakukan agar anak dapat mengingat urutan angka secara tepat.
**The Stable-Order Principle**
Saat ibu ingin mengajarkan anak menghitung jumlah urutan, Bunda tidak diperkenankan untuk mengubah-ubah atau mengacak urutan angka. Misalnya dengan mengatakan tiga, dua, satu atau lima, delapan, empat. Sebab, hal tersebut dapat membuat si Kecil kebingungan. Bunda hanya perlu terus mengulang-ulang bersama si Kecil menghitung jumlah dari satu, dua, tiga, empat, lima, dst. Secara urut. Yakin deh Bu, pengulangan seperti ini lama-kelamaan akan membuat si Kecil otomatis menjadi terbiasa dan hafal urutan angka yang benar dalam menghitung jumlah.
**The Cardinal Principle**
Poin utama pada prinsip ini adalah agar Bunda memperhatikan untuk selalu mengulang angka terakhir ketika menghitung jumlah suatu benda dengan si Kecil. Misalnya saja ketika Bunda mengajak si Kecil untuk berhitung jumlah kotak atau bungkus snack yang dibelinya (contohnya ada 4 bungkus), Bunda harus menyebutkannya satu per satu. Yakni, satu, dua, tiga, empat, lalu Bunda harus melakukan penekanan pada angka terakhir yaitu angka empat menjadi satu, dua, tiga, empat… empat bungkus. Anak yang dibiasakan dengan cara menghitung seperti ini akan jarang melakukan kesalahan dengan melompati urutan angka seperti “satu… dua…empat…lima.”
**The Order-Irrelevance Principle**
Bunda perlu untuk membiasakan si Kecil tidak terpaku pada benda, namun terbiasa dengan angkanya (angka 1). Si Kecil harus benar-benar tahu dan paham bahwa benda apapun yang dihitung terlebih dahulu tidaklah menjadi masalah. Misalnya saat si Kecil disuruh menghitung buah-buahan. Si Kecil bisa memulai dari Buah rambutan, kemudian jambu, kemudian salak atau urutan yang lain.
Sekian ya Bu, beberapa ide kegiatan menarik untuk mengajarkan anak pintar berhitung serta prinsip-prinsip melatih berhitung yang wajib Bunda ketahui. Jangan lupa untuk sabar dan terus-menerus mengajak si Kecil berlatih hitungan dengan cara menyenangkan. Semoga bermanfaat!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com