Bu, Ini Ragam Bahasa Bayi 0-12 Bulan Beserta Artinya

Bu, Ini Ragam Bahasa Bayi 0-12 Bulan Beserta Artinya

Bahasa bayi memang sulit dimengerti karena masih terbatasnya kemampuan berkomunikasi mereka. Yuk, Bu coba pahami arti bahasa bayi di sini.

Perlu Bunda ketahui bahwa bahasa bayi bukan hanya terbatas pada suara tangisan saja lho, Bu. Gerakan yang mereka lakukan ternyata juga menjadi cara mereka berkomunikasi. Bunda tentu sering melihat si Kecil mengepalkan tangan atau menendang-nendang kakinya. Gerakan-gerakan semacam itu termasuk usaha si Kecil untuk mengajak Bunda atau Ayah berkomunikasi. Maka dari itu, Bunda dan Ayah perlu memahami seperti apa bahasa bayi agar tahu apa yang si Kecil coba utarakan.

Ragam Bahasa Bayi 0-12 Bulan

Memahami bahasa bayi bagi Bunda yang baru memiliki buah hati untuk pertama kalinya memang akan terasa sulit. Si Kecil yang belum bisa berkomunikasi dengan lancar membuatnya hanya bisa tertawa, menangis, berceloteh, hingga melakukan gerakan untuk mengekspresikan emosinya.

Sebelum berumur satu tahun, si Kecil biasanya belum mampu berkomunikasi secara verbal. Ia berkomunikasi dengan sangat abstrak sehingga sulit untuk dikenali dan dipahami. Agar Bunda tidak bingung, mari pelajari bahasa bayi berikut ini:

Tangisan
Menangis menjadi cara utama bayi berkomunikasi. Begitu ia dilahirkan, hal pertama yang akan ia lakukan adalah mengeluarkan suara tangisan. Seiring bertambahnya usia si Kecil, tangisan menjelma menjadi bahasa bayi yang memiliki banyak makna. Beberapa jenis tangisan sebagai bahasa bayi yang harus Bunda pahami, yaitu:

– Menangis biasa. Bahasa bayi ini biasanya menandakan bahwa si Kecil sedang dalam keadaan lapar. Tandanya ada jeda beberapa saat dan terdengar siulan pendek.
– Menangis karena sakit. Bu, jika si Kecil suara tangisannya terdengar keras disertai suara napas yang tertahan, itu bisa jadi bahasa bayi yang mendandakan ia sedang merasakan sakit.
– Menangis karena marah. Ketika si Kecil merasakan amarah, suara tangisannya akan terdengar seperti ada udara yang terpaksa masuk ke tenggorokannya.

Baca Juga:  Bagaimana Menjadi Ibu yang Tegas? Ini Tipsnya

Celotehan
Celotehan menjadi bahasa bayi ketika ia mulai memasuki usia 1 bulan ke atas. Celotehan yang dikeluarkan oleh si Kecil seringnya menandakan bahwa ia sedang merasakan perasaan senang dan bahagia.

Menendangkan kaki ke udara
Gerakan menendang-nendang kaki ke udara biasa dilakukan oleh si Kecil saat dirinya merasa bahagia. Bunda bisa melihat si Kecil melakukan gerakan ini ketika ia diberikan makanan atau sekadar melihat sesuatu yang menarik.

Mengepalkan tangan
Bahasa bayi ini pasti sering Bunda lihat bukan? Si Kecil yang mengepalkan tangannya bisa menjadi tanda bahwa ia sedang merasa lapar. Segera berikan ASI atau MPASI jika sudah mulai diperbolehkan ya, Bu.

Mengisap ibu jari
Rasa lapar akan membuat si Kecil sering mengisap ibu jarinya. Makna bahasa bayi ini perlu Bunda pahami agar rasa laparnya teratasi. Selain lapar, mengisap ibu jari juga bisa menandakan bahwa ia sedang berusaha menenangkan dirinya. Bunda bisa menepuk-nepuk lembut tubuhnya agar ia cepat tertidur.

Memalingkan muka
Bahasa bayi ini seringnya dianggap sebagai tanda bahwa si Kecil sedang marah. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah ya, Bu. Namun, memalingkan muka juga bisa saja menandakan bahwa ia sedang mencoba memahami suasana sekitarnya.

Menekuk lutut kaki
Bunda harus waspada jika si Kecil melakukan bahasa bayi ini. Sebab, menekuk lutut bisa menjadi sinyal bahwa ada gangguan pencernaan seperti kembung atau rasa tidak nyaman di perut.

Memegang telinga
Biasanya, si Kecil melakukan bahasa bayi ini saat ada rasa tidak nyaman pada telinganya. Memegang telinga juga biasa si Kecil lakukan jika giginya sudah mulai tumbuh.

Melengkungkan punggung
Ketika si Kecil melengkungkan punggungnya saat menyusu, bahasa bayi ini bisa saja menandakan ia ingin berhenti menyusu. Bayi juga akan melakukan gerakan ini jika dirinya merasa lelah atau marah.

Baca Juga:  DIY: Mobil Kardus

Mengucek mata
Si Kecil sering mengucek matanya Bu? Bahasa bayi ini merupakan salah satu tanda bahwa ia kelelahan dan ingin segera tidur. Jika ternyata si Kecil tidak mengantuk dan tetap mengucek mata, Bunda perlu mewaspadai adanya infeksi.

Perkembangan Bahasa Bayi 0-12 Bulan

Setelah memahami ragam bahasa bayi seperti di atas, Bunda juga perlu memahami bagaimana perkembangan bahasa bayi.

Bahasa bayi 0-4 bulan
Pada empat bulan pertama kehidupannya, si Kecil umumnya hanya meengandalkan tangisan untuk berkomunikasi dengan orang sekitarnya. Tangisan yang ia keluarkan seringnya menandakan rasa lapar atau tidak nyaman karena popoknya penuh. Si Kecil juga akan mulai bisa membedakan antara suara Ayah dan suara Bunda di usia ini.

Bahasa bayi 4-6 bulan
Usia ini merupakan usia si Kecil sedang aktif-aktifnya berceloteh ria. Perkembangan bahasa bayi di tahap ini akan mulai bisa mendengar beberapa huruf vokal dan konsonan dari mulut si Kecil.

Bahasa bayi 7-12 bulan
Perkembangan bahasa bayi dari usia 7 bulan ke atas mulai bisa mengucapkan kata seperti “Ma” atau “Pa” dengan berulang-ulang. Bunda bisa mencoba mengenalkannya kepada suku kata yang mudah agar kemampuan berbahasanya semakin baik.

Itulah informasi terkait dengan bahasa bayi yang perlu dipahami oleh Bunda dan Ayah sebagai orang yang akan sering berkomunikasi dengan si Kecil. Usia di bawah satu tahun merupakan masa yang krusial, dimana si Kecil mulai aktif berkomunikasi dan menirukan banyak hal. Demi mendukung tumbuh kembangnya yang optimal, Bunda harus memenuhi asupan ASI sebagai sumber nutrisi yang utama.

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Bunda harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Bunda juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diroduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan sel otak, otot dan tulang si Kecil serta menjaga kesehatan ibu, DHA dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng agar kebutuhan nutrisi Bunda selama periode menyusui tercukupi dan produksi ASI meningkat.

Baca Juga:  Stimulasi kecerdasan anak anda bersama Pocoyo!

Dengan memahami bahasa bayi dan menyediakan nutrisi yang tepat, Bunda dapat membantu dalam perkembangan dan pertumbuhan si Kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan informasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda dan si Kecil.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com