Catat! Ini Jadwal Vaksin dan Imunisasi untuk Bayi
Jadwal vaksin dan imunisasi untuk bayi perlu Bunda ketahui dan catat agar bisa dilakukan sesuai dengan jadwal yang tepat. Imunisasi merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan bayi dan mencegah penyakit-penyakit yang berbahaya. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara detail mengenai jadwal vaksin dan imunisasi yang perlu diberikan kepada bayi.
1. Vaksin Hepatitis B (HB)
Vaksin hepatitis B (HB) ditujukan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan penyakit hati kronis. Virus ini dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Pada bayi baru lahir, virus hepatitis B biasanya ditularkan melalui proses persalinan dari ibu yang terinfeksi. Namun, masih ada risiko 30-40 persen bayi tertular virus hepatitis B dari orang yang sama sekali tidak memiliki faktor infeksi.
Jadwal imunisasi hepatitis B: Vaksin HB pertama (monovalent) sebaiknya diberikan 12 jam setelah kelahiran bayi. Sebelum pemberian vaksin, bayi juga perlu disuntik vitamin K1. Jika bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis B, maka vaksin HB akan diberikan bersamaan dengan imunoglobin hepatitis B (HBIg) pada tingkatan yang berbeda. Pemberian vaksin HB juga akan berbeda jika dikombinasikan dengan vaksin DTP. Jika dikombinasikan dengan DTPw, maka jadwal pemberian vaksin HB adalah pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Sedangkan jika dikombinasikan dengan DTPa, jadwal pemberian vaksin HB adalah pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
2. Vaksin Polio
Polio adalah penyakit yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada organ tubuh. Virus polio biasanya menyebar melalui cairan dari hidung, mulut, atau tinja orang yang terinfeksi polio dan hidup di saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Jadwal imunisasi polio: Terdapat dua jenis vaksin polio yang diberikan pada bayi, yaitu vaksin polio oral atau oral polio vaccine (OPV) dan vaksin polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV). Setelah bayi lahir, disarankan untuk memberikan vaksin OPV-0 saat berada di rumah. Jika bayi lahir di pusat kesehatan, vaksin akan diberikan setelah pulang ke rumah. Untuk vaksin polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster, dapat diberikan baik dengan OPV maupun IPV. Namun, setidaknya bayi harus mendapatkan satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV-3.
3. Vaksin BCG
Vaksin BCG atau Bacillus Calmette-Guérin diberikan untuk melindungi bayi dari virus penyebab tuberkulosis (TB) yang menyerang paru-paru. Pemberian vaksin BCG termasuk wajib, namun bisa ditunda jika bayi sedang mengalami demam tinggi, terkena infeksi kulit, positif HIV, sedang menjalani pengobatan kanker, pernah terserang TB, atau tinggal dengan seseorang yang terinfeksi TB.
Jadwal imunisasi BCG: Vaksin ini hanya diberikan sekali seumur hidup dan sebaiknya diberikan sebelum bayi menginjak usia 3 bulan. Jika telah melebihi usia tersebut, perlu dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu.
4. Vaksin DTP
Vaksin DTP adalah vaksin kombinasi yang mencegah tiga penyakit sekaligus, yaitu difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Difteri adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan, tetanus biasanya tertular melalui luka terbuka yang terkena racun dari bakteri, dan pertusis adalah penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi serius pada bayi.
Jadwal imunisasi DTP: Vaksin DTP dapat diberikan dalam bentuk DTPw, DTPa, atau kombinasi dengan vaksin lainnya. Pemberian vaksin DTP paling cepat dapat dilakukan pada usia 6 minggu. Jika bayi diberikan vaksin DTPa, maka interval pemberiannya adalah pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
5. Vaksin Rotavirus
Vaksin rotavirus berguna untuk mencegah bayi dari infeksi rotavirus yang dapat menyebabkan diare. Diare pada bayi harus dihindari karena dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Virus rotavirus sering ditemukan di negara-negara berkembang yang fasilitas kesehatannya tidak optimal.
Jadwal imunisasi rotavirus: Terdapat dua jenis vaksin rotavirus, yaitu monovalen dan pentavalen. Vaksin monovalen diberikan dua kali, pertama pada usia 6-14 minggu dengan batas akhir pemberian pada usia 15 minggu. Vaksin kedua diberikan setelah 4 minggu dari vaksin pertama dengan batas pemberian pada usia 24 minggu. Sedangkan vaksin pentavalen diberikan pada usia 6-14 minggu dan vaksin kedua diberikan setelah 4-10 minggu dari vaksin pertama dengan batas pemberian pada usia 32 minggu.
Imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan bayi. Meskipun imunisasi dapat menimbulkan efek samping sementara, namun manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan risiko efek samping tersebut. Imunisasi akan membantu bayi tumbuh dengan sehat, kuat, dan cepat tanggap terhadap infeksi penyakit.
Selain vaksin-vaksin di atas, terdapat juga vaksin lain yang direkomendasikan untuk bayi, seperti vaksin Haemophilus influenzae type B (Hib), vaksin pneumokokus, dan vaksin campak. Dalam mengikuti jadwal imunisasi, penting bagi Bunda untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten agar bayi mendapatkan vaksinasi yang tepat sesuai dengan usianya.
Selain menjaga jadwal imunisasi yang tepat, Bunda juga perlu memperhatikan pola makan dan nutrisi bayi agar tumbuh kembangnya optimal. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan informasi dan saran terkait nutrisi bayi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dengan menjaga jadwal vaksin dan imunisasi bayi, Bunda telah melakukan langkah penting dalam menjaga kesehatan buah hati. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten untuk mendapatkan informasi dan saran yang lebih detail mengenai vaksin dan imunisasi bayi.
Sumber:
– Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
– Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com