Apakah Mata si Kecil Bermasalah?

Apakah Mata si Kecil Bermasalah?

Kadang di usia dini si Kecil sudah harus berkacamata. Terlebih jika kedua orangtuanya berkacamata. Apakah ciri-ciri anak perlu berkacamata? Ayo kita kenali.

Pemeriksaan mata umumnya menjadi bagian dari pemeriksaan pada kunjungan rutin ke dokter. Tetapi pada anak-anak yang di keluarganya ada riwayat gangguan mata atau gangguan penglihatan, pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan secara khusus. Pemeriksaan dapat dilakukan saat si Kecil menginjak usia 3,5 tahun, yang meliputi penapisan kesehatan mata dan tes ketajaman penglihatan.

Untuk anak-anak yang belum bisa membaca, tes ketajaman penglihatan biasanya menggunakan poster E. Si Kecil akan diminta untuk duduk di kursi yang berjarak 10 kaki dari dinding yang telah ditempeli poster E. Poster ini terdiri dari huruf E dengan berbagai posisi dan ukuran, dari atas ke bawah mulai dari terbesar sampai terkecil. Si Kecil memegang lembaran bertuliskan huruf E dan nanti akan diminta untuk menunjukkan posisi huruf sesuai yang ditunjukkan oleh pemeriksa. Pemeriksaan dilakukan bergantian untuk mata kiri dan kanan.

Dalam keadaan normal, pada usia 3-4 tahun, si Kecil dapat melihat baris 20/40 dan baris 20/30 pada usia 5 tahun. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa si Kecil tidak dapat melihat baris yang sesuai dengan umurnya atau hasil mata kiri dan kanannya berbeda, maka kemungkinan matanya bermasalalah dan si Kecil harus mengunakan kacamata untuk memperbaiki kelainan ini.

Jika memang si Kecil harus menggunakan kacamata, tidak ada salahnya bila Bunda membiarkan si Kecil memilih sendiri bingkai kacamatanya, yang sebaiknya terbuat dari bahan plastik atau logam. Jangan lupa untuk memasangkan tali (kalung) pada bingkai kacatamanya sehingga jika sewaktu-waktu terlepas, kacamata tidak akan jatuh.

Si Kecil mungkin tidak akan mengeluh soal penglihatannya, tetapi Bunda bisa menemukan sesuatu yang ‘tidak biasa’, seperti menonton televisi terlalu dekat, sering menggosok mata, melihat mainannya dalam jarak yang terlalu dekat ke matanya atau sering berkedip. Jika Bunda menemukan hal-hal tersebut diatas, segera bawa si Kecil berkunjung ke dokter spesialis mata. Semakin dini masalah diketahui, maka akan semakin cepat pertolongan diberikan sehingga hasil pengobatan pun akan lebih baik. Tunggu apa lagi? Ayo ajak si Kecil memeriksakan matanya agar gangguannya segera bisa diatasi.

[Heading 2] Apa Saja Ciri-ciri Anak Perlu Berkacamata?

Anak-anak yang perlu berkacamata biasanya memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat dikenali. Beberapa ciri tersebut antara lain:

Baca Juga:  Ibu Menyusui dan Obat-obatan

1. Kesulitan melihat dengan jelas
Anak yang perlu berkacamata mungkin memiliki kesulitan melihat dengan jelas baik dalam jarak dekat maupun jauh. Mereka mungkin sering mengernyitkan atau memicingkan mata saat melihat sesuatu.

2. Pusing atau sakit kepala
Jika anak sering mengalami pusing atau sakit kepala setelah melakukan aktivitas yang membutuhkan penglihatan seperti membaca atau menonton TV, kemungkinan besar mereka membutuhkan kacamata untuk membantu memperbaiki penglihatannya.

3. Mata sering berair atau merah
Anak yang membutuhkan kacamata mungkin mengalami mata yang sering berair atau merah. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa mata mereka sedang mengalami gangguan penglihatan.

4. Sering menggosok mata
Anak yang sering menggosok atau mengusap mata secara berlebihan juga bisa menjadi indikasi bahwa mereka memiliki masalah penglihatan. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau gatal pada mata mereka.

5. Sering memegang benda terlalu dekat
Jika anak sering memegang benda terlalu dekat ke wajahnya saat membaca atau melihat sesuatu, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka kesulitan melihat dengan jelas dan membutuhkan kacamata.

6. Kedua orangtuanya berkacamata
Jika kedua orangtua anak memiliki masalah penglihatan dan menggunakan kacamata, maka kemungkinan besar anak mereka juga akan membutuhkan kacamata. Hal ini bisa menjadi faktor genetik yang mempengaruhi penglihatan anak.

[Heading 2] Mengapa Penting untuk Mengenali Ciri-ciri Anak yang Bermasalah Mata?

Penting untuk mengenali ciri-ciri anak yang bermasalah mata sehingga kita bisa segera mengambil tindakan yang tepat. Jika masalah penglihatan anak tidak segera ditangani, ini dapat berdampak negatif pada perkembangan dan prestasi belajar anak.

Anak yang memiliki masalah penglihatan yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati dengan baik dapat mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan belajar secara umum. Mereka mungkin kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah dan prestasi akademik mereka bisa terganggu.

Selain itu, masalah penglihatan yang tidak terdiagnosis juga bisa mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak. Anak yang kesulitan melihat dengan jelas mungkin merasa frustrasi atau malu ketika tidak bisa melihat hal-hal dengan jelas seperti teman-teman mereka. Ini bisa mengurangi rasa percaya diri mereka dan mempengaruhi interaksi sosial mereka.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua dan pendidik untuk mengenali ciri-ciri anak yang bermasalah mata agar mereka dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Jika ada indikasi bahwa anak mungkin membutuhkan kacamata, segera bawa mereka ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.

Baca Juga:  Si Kecil Egois Atasi Dengan cara Ini!

[Heading 3] Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Anak Perlu Berkacamata?

Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah anak perlu berkacamata. Salah satu cara utama adalah dengan melakukan pemeriksaan penglihatan rutin oleh dokter spesialis mata. Pemeriksaan ini dapat dilakukan saat anak menginjak usia tertentu, seperti usia 3,5 tahun, atau ketika ada indikasi bahwa anak mungkin memiliki masalah penglihatan.

Selain itu, orangtua juga dapat memperhatikan perilaku dan tanda-tanda tertentu pada anak yang menunjukkan adanya masalah penglihatan. Beberapa tanda tersebut antara lain:

1. Kesulitan melihat dengan jelas
Jika anak sering mengernyitkan atau memicingkan mata saat melihat sesuatu, ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka kesulitan melihat dengan jelas.

2. Sering menggosok atau mengusap mata
Anak yang sering menggosok atau mengusap mata secara berlebihan mungkin memiliki masalah penglihatan. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau gatal pada mata mereka.

3. Mata sering berair atau merah
Jika mata anak sering berair atau merah tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka memiliki masalah penglihatan.

4. Sering memegang benda terlalu dekat
Jika anak sering memegang benda terlalu dekat ke wajah mereka saat membaca atau melihat sesuatu, ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka kesulitan melihat dengan jelas.

5. Kedua orangtuanya berkacamata
Jika kedua orangtua anak memiliki masalah penglihatan dan menggunakan kacamata, maka kemungkinan besar anak mereka juga akan membutuhkan kacamata. Hal ini bisa menjadi faktor genetik yang mempengaruhi penglihatan anak.

Jika orangtua mencurigai bahwa anak mungkin memiliki masalah penglihatan, sebaiknya mereka segera membawa anak ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan penglihatan dan memberikan penanganan yang sesuai jika anak memang membutuhkan kacamata.

[Heading 3] Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Perlu Berkacamata?

Jika anak perlu berkacamata, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orangtua. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:

1. Bawa anak ke dokter spesialis mata
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membawa anak ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan penglihatan dan menentukan apakah anak memang membutuhkan kacamata.

Baca Juga:  Tips Mengatasi Sariawan Pada Anak Usia 4-5 Tahun

2. Pilih kacamata yang tepat
Jika dokter menyarankan anak untuk menggunakan kacamata, orangtua perlu memilih kacamata yang tepat untuk anak. Pilihlah bingkai kacamata yang nyaman dan sesuai dengan selera anak. Pastikan juga untuk memasangkan tali (kalung) pada bingkai kacamata sehingga jika sewaktu-waktu terlepas, kacamata tidak akan jatuh.

3. Ajarkan anak cara merawat kacamata
Ajarkan anak cara merawat kacamata dengan baik. Anak perlu belajar bagaimana membersihkan kacamata dengan benar dan menyimpannya dengan aman ketika tidak digunakan. Juga penting untuk mengajarkan anak agar tidak menggores atau menjatuhkan kacamata.

4. Pantau penggunaan kacamata anak
Pastikan anak menggunakan kacamata dengan konsisten sesuai dengan instruksi dokter. Pantau penggunaan kacamata anak dan berikan pengingat jika diperlukan. Jika anak enggan atau kesulitan menggunakan kacamata, bicarakan dengan dokter untuk mencari solusi yang tepat.

5. Lakukan pemeriksaan mata secara berkala
Setelah anak mulai menggunakan kacamata, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala. Dokter akan memantau perkembangan penglihatan anak dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, orangtua dapat membantu anak mengatasi masalah penglihatan dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata jika ada pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut mengenai penglihatan anak.

[Heading 2] Kesimpulan

Pada usia dini, beberapa anak mungkin perlu menggunakan kacamata untuk memperbaiki masalah penglihatan. Pemeriksaan mata secara rutin dan mengenali ciri-ciri anak yang bermasalah mata sangat penting untuk mengidentifikasi masalah penglihatan sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat. Jika anak memang membutuhkan kacamata, orangtua perlu membawa mereka ke dokter spesialis mata dan mengikuti langkah-langkah yang disarankan untuk memastikan anak mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, masalah penglihatan anak dapat diatasi dan mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com