8 Tips Pengolahan Makanan Paling Sehat
Pengolahan makanan harus dilakukan dengan metode yang tepat agar nutrisi di dalam masakan tidak rusak. Berbagai jenis bahan makanan tersedia dengan aneka kandungan nutrisi tinggi untuk mencukupi kebutuhan gizi pada tubuh. Bagi anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang akan memerlukan makanan bergizi setiap hari.
Beda Nutrisi Beda Cara Memasaknya
Beberapa nutrisi, seperti potasium, folat, dan vitamin C, tidak bisa dimasak menggunakan suhu tinggi karena nutrisinya dapat rusak sebanyak 20%. Oleh karena itu, sumber makanan yang mengandung ketiga nutrisi tersebut dikatakan lebih baik dimakan dalam kondisi mentah. Namun, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas bahan makanan justru lebih mengandung nutrisi setelah dimasak, seperti tomat, bayam, dan wortel. Proses pengolahan ini akan menghancurkan dinding sel untuk membantu pelepasan antioksidan, sehingga dapat diserap oleh tubuh dengan lebih mudah.
Apa Saja Metode Mengolah Bahan Makanan yang Dianggap Paling Sehat?
1. Mengukus adalah metode memasak yang paling aman untuk semua jenis bahan makanan. Mengukus tidak akan merusak kandungan nutrisi di dalam makanan dan rasa asli makanan akan tetap terjaga.
2. Sedang terburu-buru memasak hidangan untuk anak? Memasak dengan cara merebus adalah solusinya. Metode ini cukup praktis untuk dilakukan karena Bunda hanya perlu menggunakan air dan garam secukupnya. Meski begitu, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan, yaitu jumlah air, suhu api, dan pemilihan sayuran. Rebus makanan dengan suhu sedang di dalam jumlah air yang tidak terlalu banyak, karena dapat mengurangi jumlah mineral dan vitamin larut air sebanyak 70%. Untuk sayuran yang paling dianjurkan untuk dimasak dengan cara direbus juga hanya tertentu, yaitu zucchini, wortel, dan brokoli.
3. Ini adalah metode memasak dengan cara direbus dengan sedikit air. Metode ini paling direkomendasikan untuk beberapa bahan makanan, seperti buah, telur, dan ikan.
4. Memakai microwave. Menurut penelitian, sayuran paling tepat dimasak menggunakan microwave, sebab membutuhkan waktu memasak yang singkat sehingga kerusakan nutrisinya pun jadi lebih sedikit. Memasak memakai microwave dapat menyebabkan bahan makanan menjadi kering, tapi ini masih bisa disiasati dengan cara menambahkan sedikit air sebelum memasaknya. Bunda juga harus memakai wadah makanan khusus microwave agar kandungan dari wadah tersebut tidak mengkontaminasi makanan yang sedang Bunda masak.
5. Metode memasak ini dilakukan dengan memanaskan bahan makanan langsung ke api dalam waktu yang singkat. Makanan yang dianjurkan untuk diolah dengan cara dibakar adalah daging yang dipotong, seperti barbeque dan sate.
6. Menumis bisa menjadi pilihan saat Bunda ingin memasak bahan makanan menjadi hidangan yang lezat tapi tetap sehat. Metode ini hanya membutuhkan sedikit minyak dan waktu yang relatif singkat untuk memasak makanan. Rasa yang dihasilkan pun enak karena bisa ditambah dengan garam, gula, merica, dan aneka bumbu masakan. Menumis juga cocok diterapkan di hampir semua bahan pangan.
7. Apabila Bunda ingin mengolah daging tapi ingin teksturnya empuk dan tetap segar, maka Bunda sebaiknya memakai metode memanggang. Sayangnya, menurut beberapa penelitian metode ini disebutkan dapat memperbesar resiko kanker payudara dan pankreas. Hal ini disebabkan suhu yang tinggi saat memanggang dapat menghasilkan reaksi kimia antara protein dan lemak di dalam daging, sehingga akan memproduksi toksin yang bisa mengganggu keseimbangan antioksidan pada tubuh. Proses tersebut dikatakan juga bisa memicu penyakit kardiovaskular dan diabetes.
8. Tidak dimasak. Mengkonsumsi makanan mentah (raw food) akhir-akhir ini sedang digemari banyak orang yang ingin menerapkan hidup sehat. Cara mengkonsumsi ini dianggap yang paling sehat karena nutrisi seperti enzim, serat, vitamin, dan mineral yang terkandung di dalam sayuran akan tetap terjaga seutuhnya. Walaupun begitu, ada beberapa penelitian yang mengklaim mengkonsumsi makanan mentah dapat membuat tubuh kehilangan kandungan nutrisi tertentu pada sayur, seperti antioksidan di dalam bayam dan wortel serta likopen di dalam tomat.
Dalam pengolahan makanan, Bunda juga perlu memperhatikan bahan-bahan tambahan yang digunakan, seperti garam, gula, dan minyak. Sebaiknya Bunda mengurangi penggunaan bahan-bahan tersebut atau mencari alternatif yang lebih sehat, seperti garam himalaya, madu alami, dan minyak zaitun. Dengan demikian, masakan yang dihasilkan tidak hanya enak, tetapi juga sehat untuk dikonsumsi.
Selain itu, penting juga bagi Bunda untuk mengetahui sumber makanan yang digunakan. Pilihlah bahan makanan segar dan berkualitas untuk mendapatkan nutrisi yang optimal. Jika memungkinkan, Bunda juga dapat menanam sendiri beberapa tanaman sayuran di halaman rumah atau menggunakan produk organik untuk menghindari paparan pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya.
Dalam mengolah makanan, Bunda juga dapat mengombinasikan berbagai jenis bahan makanan untuk mendapatkan nutrisi yang lebih lengkap. Misalnya, menggabungkan sayuran dengan sumber protein nabati, seperti tempe atau tahu, untuk mendapatkan asupan protein yang seimbang.
Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan proporsi makanan yang dikonsumsi. Pastikan porsi karbohidrat, protein, lemak, dan serat dalam makanan seimbang agar tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi makanan dalam variasi yang cukup, agar tubuh mendapatkan nutrisi yang beragam.
Terakhir, selalu ingat untuk menjaga kebersihan saat mengolah makanan. Cuci tangan dengan sabun sebelum memulai pengolahan makanan dan pastikan semua peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih. Hindari kontaminasi silang antara bahan makanan mentah dan matang untuk mencegah infeksi makanan.
Dengan mengikuti tips pengolahan makanan yang sehat ini, Bunda dapat memastikan bahwa masakan yang disajikan kepada anak-anak adalah bergizi dan sehat. Dengan demikian, tumbuh kembang mereka akan optimal dan mereka akan terhindar dari berbagai penyakit akibat kekurangan gizi. Selamat mencoba!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com