Bu, Begini Posisi dan Cara Menyusui Bayi yang Benar
Cara menyusui bayi yang benar perlu Bunda pahami agar memberikan rasa nyaman bagi Bunda dan si Kecil. Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Meski terlihat mudah, biasanya beberapa Bunda harus adaptasi terlebih dahulu untuk menemukan posisi dan cara menyusui bayi yang benar. Sebab, posisi menyusui yang salah dapat membuat puting payudara Bunda jadi lecet sehingga membuat Bunda tak nyaman. Oleh karena itu, cara menyusui bayi yang benar perlu Bunda cepat pahami.
Bila kondisi tersebut terus dibiarkan, lambat laun produksi ASI akan berkurang dan membuat si Kecil akan kekurangan asupan ASI. Pada kondisi yang lebih serius, berat badan si Kecil akan sulit bertambah. Itulah sebabnya Bunda perlu mengetahui cara menyusui bayi yang benar demi kelancaran proses “mengASIhi” dengan nyaman.
Pentingnya Susu untuk Bunda Menyusui Agar Bayi Cepat Gemuk
Persiapan Sebelum Mulai Menyusui Bayi
Sebenarnya cara menyusui bayi yang benar sudah bisa Bunda pelajari sejak masa kehamilan. Meski si Kecil masih dalam kandungan, Bunda sudah bisa bertanya kepada dokter, teman, membaca artikel atau buku yang berkaitan dengan proses menyusui.
Dengan begitu, saat si Kecil terlahir ke dunia Bunda sudah bisa menerapkan ilmu yang sebelumnya dipelajari. Nah, berikut ini beberapa anjuran untuk mempersiapkan Bunda sebelum mulai menyusui bayi:
Dekatkan bayi pada tubuh Bunda dengan cara menerapkan interaksi langsung antara kulit (skin to skin contact) tepat setelah bayi lahir.
Usahakan untuk tidak memberikan botol dot maupun puting buatan sampai bayi bisa menemukan dan menempel dengan mudah pada puting payudara Bunda.
Bila Bunda sedang di luar rumah, carilah ruangan khusus menyusu atau ruang yang tenang. Sebab, badan yang rileks bisa memengaruhi cara menyusui bayi yang benar.
Gunakan bra khusus untuk memudahkan Bunda saat menyusui.
Gunakan pakaian yang mudah digunakan Bunda menyusui (busui friendly).
Bunda bisa gunakan bantal khusus menyusui (nursing pillow) untuk memudahkan cara menyusui bayi yang benar.
Posisi dan Cara Menyusui Bayi yang Benar
Setelah Bunda mempersiapkan beberapa hal sebelum mulai menyusui, kini saatnya Bunda mengetahui posisi dan cara menyusui bayi yang benar. Berikut adalah hal-hal yang perlu Bunda perhatikan:
Pastikan kondisi rileks dan nyaman
Cara menyusui bayi yang benar sebaiknya berada dalam kondisi yang rileks dan nyaman. Kondisi ini tak hanya berlaku bagi Bunda saja ya, tetapi juga bagi si Kecil. Posisi yang tepat yaitu ketika kepala si Kecil harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya, hal ini bertujuan agar ia lebih mudah menelan ASI.
Selain itu, cara menyusui bayi yang benar ini pun dapat dilakukan dengan menyangga menggunakan tangan Bunda atau mengganjalnya dengan bantal. Kemudian, tempatkan hidung si Kecil sejajar dengan puting Bunda. Dengan begitu, si Kecil akan terdorong untuk membuka mulutnya.
Dalam memaksimalkan kenyamanan, Bunda juga perlu memahami cara menyusui bayi yang benar saat tidur. Umumnya, cara menyusui bayi yang benar saat tidur ini bisa Bunda lakukan ketika si Kecil mulai mengantuk. Sehingga baik Bunda dan si Kecil merasa nyaman saat melakukan aktivitas ini.
Mendekatkan bayi ke payudara
Cara menyusui bayi yang benar selanjutnya yaitu dengan mendekatkan ke payudara Bunda saat ia mulai membuka mulutnya dan ingin menyusu. Setelah itu, Bunda perlu menunggu hingga mulutnya terbuka lebar dengan posisi lidah ke arah bawah. Jika ia belum melakukannya, Bunda dapat membimbing dengan menyentuh lembut bagian bawah bawah bibirnya dengan puting susu Bunda.
Perlekatan yang tepat
Posisi perlekatan yang tepat (latch on) termasuk cara menyusui bayi yang benar agar tidak muncul rasa sakit atau tidak nyaman, sehingga si Kecil bisa menyusu dengan lancar.
Posisi perlekatan terbaik yaitu ketika mulut si Kecil tidak hanya menempel pada puting, tetapi juga pada area bawah puting payudara dan selebar mungkin. Tanda bahwa perlekatan sudah benar yaitu saat Bunda tidak merasakan nyeri ketika si Kecil menyusu dan ia memperoleh ASI yang cukup. Di momen ini, Bunda bisa mendengarkan ketika si Kecil menelan ASI.
Sesuaikan kembali posisi bayi
Bila Bunda merasa nyeri di tengah-tengah proses menyusui, sebaiknya lepas perlekatan dengan memasukkan jari kelingking ke dalam mulut si Kecil dan letakkan di antara gusinya.
Gerakan tersebut akan membuat si Kecil berhenti menyusu dan Bunda bisa menyesuaikan atau membetulkan kembali posisi bayi. Langkah tersebut termasuk ke dalam cara menyusui bayi yang benar agar Bunda dan si Kecil jadi lebih nyaman.
Setelah melepas perlekatan, Bunda bisa coba lagi untuk melakukan perlekatan yang lebih baik. Setelah posisinya sudah benar dan nyaman, biasanya si Kecil akan dapat menyusu kembali dengan baik.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut adalah tanda perlekatan Bunda sudah benar:
Dagu si Kecil menyentuh payudara Bunda.
Bibir bagian bawah si Kecil menempel pada bagian bawah puting payudara dan mulutnya terbuka lebar.
Areola (bagian berwarna gelap yang mengelilingi puting susu) bagian bawah lebih banyak masuk ke mulut si Kecil dibandingkan bagian atas.
Cara menyusui bayi yang benar terlihat ketika menghisap puting dengan pelan, berirama, tidak tergesa-gesa, dan tidak terdengar bunyi berdecak.
Pipi si Kecil akan tampak menggembung.
Bunda tidak merasa kesakitan.
Waktu menyusui yang benar
Untuk bayi baru lahir, biasanya dibutuhkan beberapa waktu untuk adaptasi antara Bunda dan bayi agar proses menyusui berjalan lancar. Nah, cara menyusui bayi yang benar selanjutnya yaitu dengan memerhatikan waktu menyusui yang tepat.
Memahami waktu bisa membantu Bunda dalam memahami cara menyusui bayi yang benar agar tidak muntah. Biasanya bayi menyusu sekitar 5 hingga 40 menit, tergantung kebutuhannya. Bagi bayi baru lahir, biasanya disusui setiap 2-3 jam dengan waktu menyusu sekitar 15-20 menit setiap kalinya.
Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Menyusui
Meski cara menyusui bayi yang benar sudah Bunda lakukan dan si Kecil sudah selesai menyusu, tetapi tugas Bunda belum selesai lho. Sebab, cara menyusui bayi yang benar juga mencakup kebiasaan Bunda setelah proses ini berlangsung. Artinya, Bunda tetap harus melakukan beberapa hal setelah si Kecil selesai menyusu.
Setelah si Kecil merasa kenyang, sebaiknya Bunda menyendawakannya dengan cara menepuk-nepuk punggung si Kecil secara lembut dan perlahan. Hal ini bertujuan agar si Kecil dapat mengeluarkan udara yang berlebih setelah proses menyusui. Hal ini juga penting Bunda ketahui sebagai cara menyusui bayi yang benar agar tidak muntah.
Pasalnya, jika udara tersebut ada di dalam perut si Kecil terlalu lama, maka dapat menyebabkan rasa tidak nyaman hingga memicu kolik. Bahkan, si Kecil bisa merasa sangat kekenyangan atau begah sehingga cenderung malas untuk menyusu lagi di waktu selanjutnya.
Oleh karena itu, menepuk punggu si Kecil termasuk cara menyusui bayi yang benar agar memberikan ruang di dalam perutnya untuk bisa minum lebih banyak ASI. Namun, bila punggung si Kecil sudah ditepuk-tepuk, tetapi tak kunjung bersendawa, maka Bunda tidak perlu menunggunya dalam waktu yang lama hingga ia bersendawa.
Sebab, ada pula bayi yang tidak dapat bersendawa karena tidak terlalu banyak menelan udara saat menyusu. Akan tetapi, jika jumlah ASI yang diminum cukup banyak, kemungkinan si Kecil sudah menelan sejumlah udara.
Bila kondisi tersebut dialami si Kecil, usahakan untuk membuatnya bersendawa setelah menyusu ya, Bu. Sebab, ini termasuk ke dalam cara menyusui bayi yang benar dan nyaman.
Selain hal-hal yang sudah disebutkan di atas, merawat kebersihan puting Bunda juga termasuk ke dalam cara menyusui bayi yang benar lho. Lakukan perawatan dengan tepat agar proses menyusu berlangsung nyaman. Hindari pemakaian sabun yang mengandung terlalu banyak bahan kimia di daerah puting karena bisa menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.
Nutrisi Penting untuk Bunda Menyusui
Menurut Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing, di masa menyusui Bunda perlu memasukan kadar nutrisi dan gizi harian. Hal tersebut penting bagi Bunda, karena menyusui merupakan proses pemberian nutrisi kepada si Kecil. Tidak jarang Bunda merasa lelah atau mengantuk setelah proses menyusui selesai.
Agar Bunda tetap memiliki energi dalam melakukan aktivitas lain dan memberikan ASI secara eksklusif, penting untuk mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang dibutuhkan seperti berikut ini:
Karbohidrat
Dalam mendapatkan energi cukup untuk memastikan cara menyusui bayi yang benar, Bunda memerlukan asupan karbohidrat dalam menu sehari-hari. Sebagaimana yang Bunda ketahui bahwa karbohidrat merupakan salah satu zat pembentuk energi bagi tubuh. Mengonsumsi kadar karbohidrat yang cukup membantu ibu untuk memiliki energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Salah satu sumber karbohidrat yang bisa Bunda konsumsi di antaranya adalah olahan gandum utuh dan beras merah. Selain karbohidrat, keduanya punya kandungan serat yang baik, sehingga membantu memperlancar sistem pencernaan dan mengurangi risiko sembelit.
Protein
Nutrisi selanjutnya yang perlu Bunda penuhi agar Bunda dapat menjalani cara menyusui bayi yang benar adalah protein. Selain baik bagi kesehatan Bunda, protein juga dapat meresap ke dalam nutrisi yang disalurkan ASI untuk si Kecil.
Protein merupakan salah satu nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang si Kecil. Mencukupi kebutuhan protein dapat membantu si Kecil memiliki perkembangan jaringan saraf dan otak secara optimal. Dengan kata lain, protein membantu memastikan si Kecil tumbuh menjadi anak yang pintar.
Adapun jenis protein yang dibutuhkan oleh Bunda selama masa menyusui adalah 9AAE (9 asam amino esensial). Ini adalah protein penting dalam bentuk siap diserap oleh tubuh untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan tulang anak serta menjaga kesehatan Bunda.
Vitamin dan Mineral
Selama Bunda masih belajar cara menyusui bayi yang benar, Bunda juga perlu memenuhi asupan vitamin dan mineral dengan cukup. Bahkan kadar vitamin dan mineral di masa menyusui meningkat jika dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari pada umumnya.
Oleh karena itu, pastikan Bunda mempersiapkan menu makanan yang lengkap sehari-hari dengan menambahkan sayur dan buah-buahan. Agar proses pencernaan vitamin dan mineral berjalan dengan optimal, Bunda bisa memilih jenis sayur dan buah organik dan bebas pestisida.
Tak hanya itu, asupan gizi Bunda juga sangat memengaruhi kualitas ASI yang dikeluarkan. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk mengonsumsi makanan bergizi dan mencukupi kebutuhan cairan harian.
Setidaknya dalam sehari Bunda harus mendapatkan 500 kalori tambahan setiap harinya (AKG 2019) begitu juga tambahan nutrisi penting lainnya. Bunda juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Bunda selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Namun jika Bunda atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Bunda bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Bunda memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Dengan memahami posisi dan cara menyusui bayi yang benar serta memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, Bunda dapat memberikan ASI dengan nyaman dan memberikan nutrisi yang optimal untuk tumbuh kembang si Kecil. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Bunda dan si Kecil.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com