3 Bahaya Pijat Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai



3 Bahaya Pijat Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Pijat saat hamil mesti dilakukan dengan cara tepat agar tidak menimbulkan bahaya yang mengkhawatirkan. Hindari risikonya demi kesehatan si Kecil, Bu.

Pijat saat hamil mungkin terdengar seperti cara yang baik untuk menghilangkan stres dan ketegangan pada tubuh yang sedang berada dalam proses kehamilan. Namun, ada beberapa bahaya yang perlu Anda waspadai ketika melakukan pijat selama masa kehamilan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga bahaya utama yang mungkin terjadi saat Anda melakukan pijat saat hamil.

1. Mengubah Posisi Janin

Alasan pertama mengapa sebaiknya Anda tidak melakukan pijatan di area perut selama kehamilan adalah karena hal ini berisiko membuat posisi janin berubah. Meski dilakukan dengan lembut, tekanan di area perut selama memijat berisiko mengubah posisi janin yang tadinya sudah benar. Dengan demikian, posisi si Kecil dalam kandungan malah jadi sungsang dan Anda berisiko tidak bisa melahirkan secara normal.

Saat janin berada dalam posisi yang tidak benar, proses persalinan bisa menjadi lebih sulit dan bahkan berisiko terjadi komplikasi seperti tali pusat melilit leher janin. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memijat perut Anda sendiri atau meminta orang lain memijat perut Anda selama masa kehamilan.

2. Meningkatkan Risiko Kontraksi

Di dalam rahim, janin dilindungi oleh air ketuban yang berfungsi meminimalisir risiko ia terbentur, tergesek, maupun terguncang. Namun, dengan memijat bagian perut berarti Anda memberikan tekanan yang cukup kuat pada janin. Bila kondisi janin kurang kuat atau tidak stabil, hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kontraksi.

Kontraksi yang terjadi sebelum waktunya bisa menyebabkan berbagai masalah, seperti kelahiran prematur atau masalah pernapasan pada bayi yang masih belum siap untuk dilahirkan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memijat perut Anda selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.

Baca Juga:  7 Langkah Mudah Perawatan Bayi saat Mandi

3. Plasenta Bisa Lepas

Di masa kehamilan, si Kecil mendapatkan asupan nutrisi dari tali plasenta yang menghubungkan Anda dengan janin. Saat pemijatan dilakukan di bagian perut, plasenta ini dapat ikut tergeser dan bergerak mengikuti alur pijatan. Apabila dilakukan terlalu keras, plasenta mungkin putus dan menghentikan asupan nutrisi untuk janin. Akibatnya, hal ini bisa menyebabkan kematian di dalam rahim.

Untuk itu, sebaiknya hindari melakukan pijat pada area perut Anda selama masa kehamilan. Jika Anda merasa pegal atau stres, ada beberapa alternatif yang bisa Anda coba untuk meredakan ketegangan tubuh, seperti mandi air hangat, beristirahat dengan posisi yang nyaman, atau melakukan latihan pernapasan dan relaksasi.

Namun, bukan berarti Anda tidak bisa melakukan pijat sama sekali selama masa kehamilan. Tubuh yang sedang hamil membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra. Oleh karena itu, jika Anda ingin merasakan manfaat pijat, sebaiknya lakukan dengan hati-hati dan perhatikan beberapa hal berikut:

1. Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda terlebih dahulu sebelum melakukan pijat. Dokter akan memberikan saran dan petunjuk yang sesuai dengan kondisi kehamilan Anda.

2. Pilih terapis pijat yang berpengalaman dalam melakukan pijat untuk ibu hamil. Pastikan terapis tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam melakukan pijat pada ibu hamil.

3. Jelaskan pada terapis pijat bahwa Anda sedang hamil. Terapis akan mengatur posisi dan teknik pijat yang aman untuk Anda dan janin.

4. Pilih teknik pijat yang lembut dan tidak memberikan tekanan yang terlalu kuat pada perut Anda. Hindari pijatan pada area perut dan punggung bagian bawah yang terhubung dengan tulang panggul.

5. Pijatlah hanya pada area tubuh yang terasa nyeri atau tegang, seperti punggung, bahu, leher, atau kaki. Hindari area perut dan pinggul yang berisiko menyebabkan masalah pada janin.

Baca Juga:  Panduan Pemberian MPASI 6 Bulan Pertama yang Tepat

6. Pijatlah dengan lembut dan perlahan. Jangan pernah memijat dengan gerakan yang keras atau kasar.

7. Dengarkan tubuh Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman atau ada rasa sakit selama pijatan, segera berhenti dan konsultasikan dengan terapis atau dokter Anda.

Selain itu, selama masa kehamilan, penting bagi Anda untuk menjaga pola makan yang sehat dan bergizi. Asupan nutrisi yang mencukupi akan membantu menjaga kesehatan Anda dan perkembangan janin yang optimal. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi susu ibu hamil yang mengandung nutrisi penting seperti DHA, asam folat, zat besi, dan kalsium.

Dalam artikel ini, kita telah membahas tiga bahaya pijat saat hamil yang perlu diwaspadai. Meskipun pijat dapat memberikan manfaat bagi tubuh yang sedang hamil, Anda perlu berhati-hati dan memperhatikan beberapa hal agar tidak menimbulkan risiko pada janin. Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan Anda dan pilih terapis pijat yang berpengalaman untuk mendapatkan pijatan yang aman dan nyaman selama masa kehamilan.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com