Waspada Bu, Marasmus Adalah Malnutrisi Kronis pada Anak

Marasmus adalah kondisi malnutrisi yang sering dialami oleh anak-anak di negara berkembang. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang yang serius bahkan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami penyebab, gejala, serta cara mengatasi marasmus ini dengan tepat.

Apa itu Marasmus?
Marasmus adalah gangguan tumbuh kembang yang disebabkan oleh kurangnya asupan energi atau kalori dari berbagai makronutrien seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Kondisi ini terjadi ketika tubuh anak tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dalam jangka waktu yang lama. Marasmus sering disebut juga sebagai gizi buruk.

Marasmus adalah jenis malnutrisi energi protein atau kurangnya asupan protein dan energi yang sering dialami oleh anak-anak di negara berkembang. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa mengalami kondisi ini. Marasmus merupakan bentuk yang lebih parah dari malnutrisi kalori di dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani dengan baik, marasmus dapat menyebabkan kematian pada anak-anak.

Ciri-ciri Marasmus pada Anak
Marasmus dapat dikenali dari ciri-ciri fisik anak yang tampak sangat kurus dengan tinggi dan berat badan yang jauh di bawah rata-rata. Untuk menentukan apakah anak menderita marasmus, pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengukur tinggi dan berat badan anak sesuai dengan usianya. Jika hasil pengukuran menunjukkan bahwa tinggi dan berat badan anak jauh di bawah batas normal, maka anak tersebut kemungkinan mengalami marasmus.

Selain itu, anak yang mengalami marasmus juga akan mengalami penyusutan massa otot dan memiliki perut yang cekung ke dalam. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh anak kekurangan berbagai macam gizi dengan tingkat yang parah.

Gejala Marasmus pada Anak
Selain ciri-ciri fisik yang tampak jelas seperti perut cekung dan berat badan yang sangat rendah, ada beberapa gejala lain yang mungkin dialami oleh anak yang mengalami marasmus. Gejala-gejala tersebut antara lain:

Baca Juga:  Memilih Pre-School

1. Kelelahan yang parah
2. Suhu tubuh yang rendah
3. Wajah yang tampak seperti orang tua
4. Tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan yang lemah dan lambat
5. Diare kronis
6. Infeksi saluran pernapasan
7. Gangguan emosional atau tidak menunjukkan ekspresi emosi
8. Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia
9. Kulit kering dan kasar
10. Rambut rontok hingga botak

Penyebab Marasmus pada Anak
Marasmus dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor sosial ekonomi dan penyakit tertentu. Faktor sosial ekonomi yang memicu terjadinya marasmus adalah kekurangan bahan pangan dan pengetahuan yang kurang tentang gizi dan cara mengolah makanan yang baik untuk anak. Selain itu, kondisi fisik dan mental orang tua yang terbatas juga dapat menjadi faktor penyebab marasmus.

Penyakit tertentu juga dapat menjadi penyebab marasmus. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan marasmus antara lain infeksi di sistem pencernaan seperti radang usus dan penyakit celiac, infeksi cacing tambang, penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS dan kanker, serta gangguan mental seperti depresi dan skizofrenia.

Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Marasmus
Marasmus adalah kondisi yang membutuhkan penanganan medis yang tepat. Diagnosis marasmus dapat dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik, pengukuran tinggi dan berat badan anak, serta analisis riwayat makan dan kondisi kesehatan anak. Jika terdiagnosis mengalami marasmus, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya.

Pengobatan marasmus umumnya melibatkan pemberian nutrisi melalui mulut atau infus, serta pemberian obat-obatan sesuai dengan kondisi anak. Penting bagi orang tua untuk bekerja sama dengan dokter dalam mengobati marasmus dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan tepat.

Cara Mencegah Marasmus
Marasmus dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya adalah dengan menerapkan pola makan seimbang dan menjaga kebersihan lingkungan. Orang tua perlu memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup melalui makanan yang seimbang, termasuk protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral lainnya. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan dan anak juga penting untuk mencegah infeksi dan penyakit yang dapat memicu terjadinya marasmus.

Baca Juga:  5 Pilihan Tabir Surya untuk Si Kecil

Kesimpulan
Marasmus adalah kondisi malnutrisi kronis yang sering dialami oleh anak-anak di negara berkembang. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang yang serius bahkan dapat mengancam nyawa anak. Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi marasmus ini dengan baik. Dengan menerapkan pola makan seimbang dan menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat mencegah terjadinya marasmus pada anak-anak.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com