Saat mengalami kehamilan pertama, saya merasa perlu mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang kehamilan. Sebagai seorang ibu baru, pengetahuan saya tentang kehamilan masih terbatas. Oleh karena itu, saya mulai mencari informasi kesehatan kehamilan dari berbagai sumber. Saya membaca buku-buku, mengikuti forum-forum, dan juga bertanya kepada orang tua dan teman-teman yang sudah memiliki pengalaman lebih banyak.
Namun, dari segala informasi yang saya dapatkan, terasa ada begitu banyak aturan yang seolah-olah membatasi apa yang boleh dan tidak boleh saya lakukan selama hamil. Aturan-aturan ini membuat saya merasa terkekang. Sebenarnya, banyak aturan ini terasa tidak masuk akal dan hanya merupakan mitos belaka. Ketika saya memeriksakan kehamilan saya kepada dokter kandungan, dr. M. Soemanadi SpOG dari RSB. Asih, ia menjelaskan bahwa kehamilan sebenarnya tidak mengharuskan kita untuk menghindari begitu banyak hal.
Salah satu contohnya adalah mitos bahwa ibu hamil tidak boleh minum kopi. Bagi saya, kopi adalah minuman yang saya nikmati setelah air putih. Setiap hari, rasanya tidak lengkap jika saya tidak minum kopi. Ketika ada yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh minum kopi, saya merasa tidak rela. Oleh karena itu, saya bertanya kepada dokter kandungan saya, dr. Soemanadi SpOG. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya ibu hamil tidak dilarang minum kopi, namun takarannya harus dibatasi.
Fakta lain yang dibuktikan oleh Kongres Amerika Obstetricians dan Gynecologists juga menyebutkan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah moderat (sekitar 200 mg per hari) masih dianggap aman dan tidak berbahaya bagi janin. Namun, bagi ibu yang sedang menyusui, konsumsi kopi tidak boleh melebihi tiga cangkir per hari.
Selain itu, ada juga mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh makan nanas. Dari semua buah, nanas adalah salah satu buah favorit saya. Rasanya yang asam manis membuat mata segar kembali. Ketika ada yang mengatakan bahwa ibu hamil tidak boleh makan nanas, saya merasa penasaran. Dokter kandungan saya menjelaskan bahwa sebenarnya makan nanas saat hamil tidak dilarang sama sekali. Bahkan, nanas mengandung gizi yang sangat baik untuk tubuh, terutama untuk ibu hamil. Kandungan vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, zat besi, natrium, kalium, gula dektrosa, sukrosa, dan serat dalam nanas sangat baik untuk membantu perkembangan janin.
Selanjutnya, ada mitos yang mengatakan bahwa makan makanan pedas akan membuat rambut anak menjadi tipis. Ketika Bumi lahir, rambutnya memang tidak lebat. Namun, saya yakin bahwa hal ini bukan disebabkan oleh makanan pedas yang saya konsumsi selama kehamilan. Saya percaya bahwa faktor genetiklah yang mempengaruhi ketebalan rambut anak. Bagaimana mungkin Bumi memiliki rambut lebat jika kedua orangtuanya memiliki rambut yang tipis sejak kecil?
Selama kehamilan, saya memang tidak bisa menghindari makanan pedas. Namun, saya hanya mengurangi kepedasannya agar tidak menyebabkan diare. Saat hamil, nafsu makan saya menurun drastis, dan makanan pedas adalah salah satu cara untuk mengembalikan selera makan saya.
Saya juga pernah membaca artikel di Babycenter yang mengatakan bahwa saat hamil, makan makanan pedas dapat menyebabkan iritasi dan diare, yang pada akhirnya dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan kontraksi pada perut. Oleh karena itu, saya membatasi konsumsi makanan pedas agar tidak terjadi dehidrasi.
Selain itu, ada mitos yang mengatakan bahwa minum air es dapat membuat bayi menjadi besar. Saat hamil, terutama saat hamil besar, saya sering merasa gerah. Oleh karena itu, saya sering minum air es. Namun, saya menghindari minuman yang mengandung sirup atau pemanis lainnya agar tidak terlalu banyak mengonsumsi gula. Dokter kandungan saya juga menjelaskan bahwa minum air es tidak berhubungan dengan pertumbuhan bayi. Yang dapat membuat bayi menjadi besar adalah konsumsi gula yang berlebihan. Gula termasuk dalam karbohidrat sederhana, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Namun, janin masih tidak membutuhkan karbohidrat dalam jumlah besar.
Dalam perjalanan kehamilan saya, ada banyak mitos lain yang saya dengar, namun beberapa di antaranya tidak saya anggap serius. Saya berusaha untuk menyaring informasi yang saya terima dan hanya mengikuti aturan yang telah disarankan oleh dokter kandungan saya. Setiap kehamilan adalah unik, dan setiap ibu memiliki pengalaman yang berbeda. Yang terpenting adalah mendengarkan tubuh kita sendiri dan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
Dalam menghadapi kehamilan, tentu saja ada banyak aspek yang harus diperhatikan selain mitos-mitos yang berkembang di masyarakat. Pada akhirnya, yang paling penting adalah menjaga kesehatan ibu dan janin. Mengkonsumsi makanan yang sehat, menjaga pola tidur yang baik, dan melakukan olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh adalah hal-hal yang harus diperhatikan selama kehamilan.
Selain itu, dukungan emosional dan mental juga sangat penting selama kehamilan. Menjalani peran sebagai seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Saya merasa bahwa saya harus terus belajar dan menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul. Saya berjanji untuk selalu memberikan cinta kepada anak dan suami saya, karena mereka adalah rumah bagi saya.
Dalam menghadapi mitos-mitos seputar kehamilan, kita sebagai ibu harus bijak dalam memilih informasi yang kita terima. Kita harus mengikuti saran dari dokter yang kompeten dan mempercayai insting kita sendiri. Setiap kehamilan adalah unik dan setiap ibu memiliki pengalaman yang berbeda. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan kita dan janin kita serta mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk menjadi seorang ibu yang baik.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com