3 Tipe Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya
Bunda perlu mengetahui tipe anak hiperaktif dan cara menghadapinya agar dapat bertindak lebih tepat terhadap sikap si kecil yang berlebihan.
Anak adalah anugerah terindah bagi setiap orangtua. Namun, tidak semua anak memiliki tingkah laku yang sama. Ada anak yang lebih aktif dibandingkan dengan yang lainnya. Anak yang aktif tersebut sering kali disebut sebagai anak hiperaktif. Bunda perlu memahami tipe-tipe anak hiperaktif agar dapat mengatasi tingkah laku yang berlebihan tersebut dengan cara yang tepat.
Terdapat tiga tipe anak hiperaktif yang perlu Bunda ketahui, yaitu:
1. Tipe Hiperaktif Impulsif
Anak dengan tipe hiperaktif impulsif biasanya memiliki masalah dalam merespon dan mengendalikan diri. Mereka cenderung memiliki energi yang berlebihan, sulit untuk diam, sering melompat-lompat, dan berbicara dengan volume yang tinggi. Mereka juga cenderung sulit untuk menahan diri, sering kali bertindak tanpa mempertimbangkan akibatnya, dan tidak sabar.
2. Tipe Hiperaktif Inatensi
Anak dengan tipe hiperaktif inatensi memiliki masalah dalam memusatkan perhatian. Mereka sulit untuk fokus pada satu hal dalam waktu yang lama, mudah teralihkan perhatiannya, sering kali melamun, sulit untuk diajak berbicara atau menerima instruksi, pelupa, dan kacau.
3. Tipe Hiperaktif Kombinasi
Anak dengan tipe hiperaktif kombinasi memiliki ciri-ciri dari kedua tipe sebelumnya. Mereka memiliki masalah dalam memperhatikan aktivitas dan mengikuti permainan atau tugasnya karena perhatiannya mudah terpecah. Mereka juga sering kali berubah pikiran dan selalu aktif secara berlebihan dalam melakukan sesuatu.
Setelah mengetahui tipe anak hiperaktif, Bunda perlu mengetahui cara mengatasi tingkah laku berlebihan pada anak tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Bunda lakukan:
1. Menjadi Tegas
Ajarkan anak tentang disiplin dengan cara yang tegas namun tetap lembut. Beritahu anak bahwa Bunda tidak menyukai tingkah lakunya yang berlebihan. Libatkan anggota keluarga lainnya untuk membantu menjaga anak secara ketat dan tegas. Namun, penting untuk diingat bahwa menjadi tegas bukan berarti sering menghukum anak secara fisik. Tetap tunjukkan bahwa Bunda melakukan hal tersebut karena sayang pada anak.
2. Menerapkan Pola Hidup Disiplin
Ajak anak untuk menerapkan pola hidup yang disiplin. Bunda bisa memberi contoh terlebih dahulu dan menjadi role model bagi anak. Aturan-aturan yang dibuat oleh Bunda akan membantu anak untuk lebih fokus dan teratur dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Penting untuk mengulangi hal-hal yang telah diajarkan secara terus-menerus agar anak dapat dengan cepat mempelajarinya.
3. Mengajak Anak Berkegiatan Kreatif
Luangkan waktu bersama anak dan ajak mereka untuk melakukan kegiatan kreatif seperti membaca buku, melukis, atau menyanyi. Kegiatan ini dapat membantu anak yang hiperaktif untuk menjadi lebih tenang. Selain itu, Bunda juga dapat mengajak anak pergi ke taman agar mereka dapat menikmati waktu bermain dengan lebih santai.
4. Mengajak Anak Berolahraga
Olahraga adalah salah satu cara yang efektif untuk mengurangi tingkah laku hiperaktif pada anak. Bunda dapat mengajak anak untuk berolahraga bersama, seperti senam di rumah atau bermain di luar. Olahraga tidak hanya akan membantu anak untuk lebih tenang, tetapi juga akan meningkatkan kesehatan tubuh mereka.
Dalam menghadapi anak hiperaktif, penting bagi Bunda untuk tetap tenang dan sabar. Ingatlah bahwa anak tidak bermaksud untuk membuat Bunda kesulitan, mereka hanya sedang berekspresi dan mencari cara untuk menyenangkan diri mereka sendiri. Dengan memahami tipe anak hiperaktif dan menghadapinya dengan cara yang tepat, Bunda dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Selain itu, Bunda juga dapat mencari bantuan dan konsultasi dengan ahli terkait, seperti psikolog atau ahli pendidikan, untuk mendapatkan saran dan strategi yang lebih spesifik dalam menghadapi anak hiperaktif. Setiap anak memiliki keunikannya masing-masing, oleh karena itu, tidak ada metode yang bisa diterapkan secara universal. Bunda perlu mencari tahu apa yang paling efektif untuk anaknya dan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.
Dalam proses menghadapi anak hiperaktif, Bunda juga perlu memberikan dukungan dan kasih sayang yang tidak terbatas pada mereka. Anak membutuhkan perhatian dan perasaan aman dari orangtua mereka. Dengan memberikan cinta dan kepedulian yang tulus, Bunda dapat membantu anak untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam kesimpulan, anak hiperaktif merupakan tantangan bagi orangtua. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang tipe anak hiperaktif dan cara menghadapinya, Bunda dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Tetaplah sabar dan berikan dukungan yang tak terbatas pada anak-anak kita. Mereka adalah anugerah yang harus kita jaga dan didik dengan penuh kasih sayang.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com