Seberapa Berbahayakah Difteri Bagi Si Kecil?

Seberapa Berbahayakah Difteri Bagi Si Kecil?

Pengantar

Baru-baru ini, Indonesia mengalami wabah penyakit difteri yang mengancam kesehatan anak-anak. Penyakit ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk memahami dengan baik tentang difteri, termasuk gejala, dampak, dan cara penanganannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang difteri dan betapa bahayanya penyakit ini bagi si kecil.

Apa Itu Difteri?

Difteri adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini menyerang saluran pernapasan dan dapat menyebabkan pembentukan selaput berwarna putih keabu-abuan di tenggorokan dan amandel. Selaput ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan dapat menyebar ke organ lain seperti jantung dan saraf jika tidak segera diobati.

Menurut data Kementerian Kesehatan, sejak awal tahun 2017 hingga November 2017, terdapat 591 kasus difteri dengan 32 kematian di 95 kabupaten/kota di 20 provinsi di Indonesia. Angka ini sangat mengkhawatirkan dan menunjukkan betapa seriusnya wabah difteri ini. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk memahami gejala dan cara penanganan difteri.

Gejala Difteri

Difteri umumnya ditandai dengan gejala-gejala seperti radang tenggorokan, perubahan suara, pembengkakan kelenjar di leher, kesulitan bernapas, batuk yang sulit berhenti, dan demam. Selain itu, anak yang terinfeksi difteri juga dapat mengalami hidung mengeluarkan lendir, kulit berubah pucat, dan gangguan penglihatan. Jika Anda mencurigai anak Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang segera.

Dampak Difteri bagi Si Kecil

Difteri dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan si kecil. Selain menyebabkan kesulitan bernapas dan gangguan pada saluran pernapasan, difteri juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti jantung dan saraf. Jika tidak segera ditangani, kerusakan ini dapat bersifat permanen dan berujung pada kematian. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengenali gejala difteri dan segera mencari pengobatan yang tepat.

Baca Juga:  12 Kado yang Paling Dibutuhkan Ibu Baru!

Cara Penanganan Difteri

Untuk menangani difteri, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengisolasi pasien difteri untuk mencegah penyebaran bakteri ke orang lain. Setelah itu, pasien perlu segera mendapatkan antibiotik yang tepat untuk membunuh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Pengobatan difteri juga melibatkan pembersihan dan penghilangan selaput difteri yang terbentuk di tenggorokan melalui prosedur medis yang disebut dengan pembersihan mekanis.

Selain pengobatan medis, vaksinasi juga merupakan langkah yang sangat penting dalam pencegahan difteri. Pemerintah Indonesia telah mewajibkan vaksinasi DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis) untuk semua anak sejak usia dini. Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah infeksi difteri dan dapat memberikan perlindungan jangka panjang bagi si kecil. Oleh karena itu, pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi yang lengkap sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga merupakan langkah penting dalam pencegahan difteri. Anak perlu diajarkan untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum dan setelah makan. Selain itu, pastikan juga bahwa lingkungan tempat tinggal anak Anda bersih dan bebas dari kuman dan bakteri.

Kesimpulan

Difteri merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi anak-anak. Gejala dan dampaknya dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita sebagai orang tua untuk memahami gejala difteri dan segera mencari pengobatan yang tepat jika anak mengalami gejala-gejala tersebut. Selain itu, vaksinasi dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga merupakan langkah penting dalam pencegahan difteri.

Mari kita jaga kesehatan si kecil dengan melakukan vaksinasi yang lengkap dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat mencegah penyebaran difteri dan melindungi anak-anak kita dari bahaya penyakit ini. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang difteri. Keamanan dan kesehatan anak adalah prioritas kita sebagai orang tua.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com