Fungsi Fidget Spinners dalam Membantu Anak-anak Berkebutuhan Khusus
Fidget Spinners merupakan mainan yang sedang populer di kalangan anak-anak saat ini. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya Fidget Spinners ini dirancang sebagai alat bantu untuk anak-anak berkebutuhan khusus? Apakah benar jika anak non ABK memainkannya malah jadi berbahaya?
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, mari kita pahami terlebih dahulu apa sebenarnya Fidget Spinners ini. Fidget Spinners merupakan mainan berbentuk spiner yang terbuat dari bahan plastik atau logam, dengan bantalan bola yang bisa berputar. Mainan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan sensori anak-anak dengan memberikan stimulasi pada tangan mereka.
Dalam perkembangan motorik anak-anak berkebutuhan khusus, Fidget Spinners memiliki peran penting. Anak-anak dengan kebutuhan sensori berlebih di tangan, atau yang sering disebut dengan “nggratil” hands, dapat merasa terbantu dengan adanya mainan ini. Beberapa ciri-ciri dari anak dengan fidget hands adalah mereka suka memain-mainkan pulpen saat mendengarkan guru di dalam kelas, menggigit kuku ketika merasa cemas, atau bahkan sering menggremet-gremet tangan temannya.
Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa Fidget Spinners dapat membantu anak-anak dengan gangguan ADHD, autisme, dan gangguan sensori untuk lebih fokus dan berkonsentrasi. Namun, penting untuk diingat bahwa Fidget Spinners bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi gangguan tumbuh kembang pada anak-anak tersebut. Stimulasi-stimulasi lain juga diperlukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Fidget Spinners hanya bersifat sementara dan bertujuan untuk mengalihkan perhatian anak ketika mereka mendapatkan stimulasi yang berlebihan.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa anak-anak tanpa gangguan tumbuh kembang tidak boleh memainkan Fidget Spinners. Orangtua perlu berhati-hati dan memberikan batasan dalam memainkan mainan ini. Bagi anak-anak berkebutuhan khusus, Fidget Spinners dapat dimainkan sambil mengerjakan tugas atau kegiatan lainnya agar mereka lebih fokus. Sedangkan bagi anak-anak tanpa gangguan tumbuh kembang, sebaiknya Fidget Spinners dianggap sebagai mainan yang dimainkan ketika mereka tidak sedang melakukan hal lain.
Perlu diingat juga bahwa beberapa sekolah sudah melarang penggunaan Fidget Spinners di lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan banyak anak-anak yang justru lebih fokus pada permainan Fidget Spinners daripada mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Mainan ini dapat menjadi distraksi bagi anak-anak dan tidak baik untuk perkembangan mereka.
Saat ini, ada anggapan bahwa Fidget Spinners dapat membantu mengatasi rasa bosan anak-anak. Beberapa orang berpendapat bahwa lebih baik anak-anak memainkan Fidget Spinners daripada menggunakan gadget. Namun, sebagai orangtua, kita perlu mengajarkan kepada anak-anak bahwa rasa bosan adalah perasaan yang normal dan tidak selalu harus dihibur dengan Fidget Spinners atau gadget lainnya.
Ada banyak cara yang lebih efektif untuk membantu anak-anak non-ABK mengelola rasa bosan mereka tanpa bantuan gadget. Misalnya, mengajak mereka membaca buku, mewarnai, bermain tebak-tebakan, atau mengamati keadaan sekitar. Orangtua juga dapat membantu anak-anak belajar untuk duduk dengan tenang dan menunggu dengan menggunakan imajinasi mereka. Ini sama seperti kita sebelum menggunakan gadget. Ketika kita merasa bosan menunggu seseorang yang terlambat, kita tidak langsung menggunakan Fidget Spinners, bukan?
Dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak-anak, penting bagi orangtua untuk memahami peran Fidget Spinners dan membatasi penggunaannya. Bagi anak-anak berkebutuhan khusus, Fidget Spinners dapat membantu mereka dalam mengatasi kebutuhan sensori yang berlebihan. Namun, bagi anak-anak non ABK, Fidget Spinners sebaiknya dianggap sebagai mainan yang digunakan dalam waktu luang, bukan sebagai alat pengganti kegiatan belajar atau mengatasi rasa bosan.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com