Menjelang akhir tahun seperti sekarang, biasanya para orangtua sudah pada sibuk memilih sekolah untuk anaknya. Saya jadi penasaran, sebenarnya hal apa saja, sih, yang jadi pertimbangan orangtua memilih sekolah untuk anaknya?
“Terus terang saja, kalau di SD Negeri saya lebih takut ke pergaulan kebetulan di SD Negeri dekat rumah itu satu kelas muridnya juga banyak banget. Takutnya kurang fokus aja, sih….” ujar Fia, saat saya bertanya latar belakang mengapa dirinya memutuskan kedua anaknya untuk sekolah di SD Swasta.
Sementara Mbak Santi Rahayu, Account Director Female Daily Network memutuskan menyekolahkan anaknya di SD Swasta karena alasan yang berbeda. “Jadi, keponakan gue itu sekolahnya di SD Negeri, tapi menurut ibunya, keponakan aku itu sering sekali ditinggal sama gurunya. Misalnya gurunya ada rapat ini dan itu, sehingga anak-anak dibiarkan belajar sendiri. Karena merasa belajarnya kurang maksimal, keponakan ku itu akhirnya jadi ikut les dari kelas 1 sampai kelas 6.”
Kalau saya dan suami? Salah satu pertimbangan mengapa kami berdua memilih SD Swasta nggak terlepas dari keinginan agar sekolah, tempat anak kami belajar bisa mengakomodir kebutuhan anak saya. Kebutuhan yang saya maksud di sini lebih individual, lho, ya. Artinya harapannya sekolah sebagai rumah kedua anak saya bisa melihat dan mengembangkan potensi dan keunikan yang dimiliki anak. Bukankah setiap anak itu unik dan berbeda? Hal ini otomatis akan memengaruhi cara pedekatan guru. Iya nggak, sih?
Oh ya, sepertinya saya perlu disclaimer dulu, ya, pendapat di atas bukan berarti kami bertiga menganggap bahwa sekolah negeri itu tidak lebih baik dari SD Swasta, lho. Sama sekali bukan. Biar bagaimana pun memilih sekolah anak memang harus lebih dulu melalui proses yang panjang, nggak bisa asal cap cip cup. Kalau perlu semedi tiga hari tiga malam, hahahaa. Nggak, kok, yang diperlukan itu lebih ke arah survey saja untuk mengetahui apakah sekolah yang akan dipilih memiliki value yang sama dengan kita. Jangan lupa melibatkan anak dalam memilih sekolah, lah wong yang mau sekolah itu anaknya kan?
Hal ini pun diamini oleh teman saya semasa kuliah dulu, Pony Aria. Meskipun ia mengaku kalau dilihat dari segi fasilitas, SD Negeri memang tidak komplet seperti SD Swasta, tapi dirinya tetap memilih menyekolahkan putera semata wayangnya di SD Negeri.
“Memang, sih, dari fasilitas cukup jauh bedanya. Tapi kan ini bisa disiasati dengan memberikan les tambahan untuk anak. Baik dari pendidikan akademis ataupun kegiatan yang menunjang hobinya, seperti tambahan ikutan club bola, renang dan silat. Selain dengan sekolah di SD Negeri harapannya anak gue juga punya pengalaman yang banyak untuk belajar berempati dan punya jiwa social. Biar anaknya nggak melihat ‘ke atas’ terus, lho,” ungkap Pony lagi.
Beberapa waktu lalu, saya pun sempat ‘melempar’ pertanyaan serupa ke salah satu WAG. Menanyakan pertimbangan apa saja yang paling mendasari ketika memilih sekolah baik SD dan Negeri. Dari jawaban yang saya dapat, ada beberapa kesimpulan yang bisa saya ambil.
Biaya sekolah
Yes, ini yang jadi pertimbangan utama semua teman-teman saya saat memilih sekolah anaknya. Mau sebagus apapun sekolahnya, sekomplet apapun fasilitasnya, tapi kalau kita nggak mampu membayar sekolah, ya percuma jugakan? Jadi memilih sekolah memang harus realistis. Nggak usah, deh, sok memilih sekolah mentereng tapi ketika membayar ngos-ngosan. Apalagi kalau memilih sekolah anak sekadar gengsi. Karena sadar biaya sekolah memang mahal, ya mau nggak mau harus investasi, sih.
Komunikasi dua arah antara sekolah dan orangtua
Kebayakan teman-teman saya ternyata memikirkan faktor ini. Bagaimana komunikasi orangtua dengan guru itu bisa sejalan. Apalagi buat para ibu yang memang bekerja kantoran seperti saya. Kalau akses komunikasi dua arah mudah, kita sebagai orangtua tentu mudah memantau perkembangan anak.
Komunikasi yang baik antara sekolah dan orangtua juga penting untuk mengetahui apakah anak kita mendapatkan perlakuan yang baik di sekolah. Misalnya, jika ada masalah atau konflik di sekolah, orangtua harus dapat dengan mudah berkomunikasi dengan guru atau pihak sekolah untuk mencari solusi terbaik bagi anak.
Memberikan kenyamanan dan keamanan untuk anak
Ah, ini sih penting sekali ya…. sebagai rumah kedua anak, sekolah tentu perlu nyaman dan aman buat mereka. Dengan begitu anak pun bisa betah dan nggak stress ketika belajar di sekolah. Selain lingkungan sekolahnya perlu bersih, saya pun berpikir cara guru berinteraksi dengan muridnya harus diperhatikan. Ya, kalau menurut saya, sih, seorang guru idealnya jangan hanya mendikte muridnya saja, tapi juga bisa membangun hubungan yang hangat.
Bunda lain ada yang mau menambahkan pertimbangan apa saja yang paling mendasar ketika memilih sekolah anak, baik SD Negeri ataupun SD Swasta?
Share ArticleadiestyBiasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. “Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah ‘rumah’ saya. So, i promise to keep it,” komentarnya mengenai dunia parenting.
Biaya sekolah menjadi pertimbangan utama dalam memilih sekolah anak
Ketika memilih sekolah untuk anak, biaya sekolah menjadi pertimbangan utama bagi banyak orangtua. Mau sebaik apapun sekolahnya, jika biayanya tidak terjangkau, maka itu menjadi hal yang mustahil untuk dipilih. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk realistis dalam memilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Tidak perlu memilih sekolah yang mahal dan mewah jika itu tidak sesuai dengan kemampuan kita. Yang terpenting adalah memilih sekolah yang memberikan pendidikan berkualitas dan sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut.
Komunikasi dua arah antara sekolah dan orangtua sangat penting
Selain biaya sekolah, faktor komunikasi antara sekolah dan orangtua juga menjadi pertimbangan penting dalam memilih sekolah. Komunikasi yang baik antara sekolah dan orangtua sangatlah penting untuk memastikan perkembangan anak di sekolah. Orangtua perlu mengetahui apa yang sedang dipelajari oleh anak di sekolah dan bagaimana perkembangan akademik dan sosial anak tersebut. Dengan adanya komunikasi yang baik, orangtua dapat dengan mudah memantau perkembangan anak dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Memberikan kenyamanan dan keamanan untuk anak
Selain biaya sekolah dan komunikasi antara sekolah dan orangtua, kenyamanan dan keamanan anak juga menjadi pertimbangan penting dalam memilih sekolah. Sebagai rumah kedua bagi anak, sekolah harus dapat memberikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak. Lingkungan sekolah yang bersih dan terawat serta guru yang hangat dan peduli akan membantu anak merasa nyaman dan betah di sekolah. Selain itu, keamanan juga menjadi hal yang sangat penting. Orangtua perlu memastikan bahwa sekolah memiliki perlindungan yang memadai untuk anak, baik itu dalam hal keamanan fisik maupun keamanan digital.
Dalam memilih sekolah, tidak ada satu jawaban yang benar atau salah. Setiap orangtua memiliki pertimbangan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang mereka anut. Yang terpenting adalah memilih sekolah yang dapat memberikan pendidikan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan anak. Sebagai orangtua, kita harus selalu terlibat dalam proses pemilihan sekolah dan memastikan bahwa anak mendapatkan pendidikan terbaik yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com