Bayi Berkeringat Saat Tidur? Inilah 4 Penyebabnya
Bayi berkeringat saat tidur adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi. Namun, terkadang ada penyebab tertentu yang perlu diperhatikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab bayi berkeringat saat tidur dan cara mengatasinya.
1. Memasuki Fase Tidur Lelap
Bayi memiliki pola tidur yang berbeda dengan orang dewasa. Ketika bayi tidur, mereka cenderung memasuki fase tidur lelap atau deep sleep. Pada fase ini, bayi akan tidur lebih nyenyak dan jarang bergerak. Hal ini menyebabkan bayi mengeluarkan lebih banyak keringat saat tidur.
2. Kelenjar Keringat di Kepala
Kelenjar keringat pada bayi terutama terdapat di area kepala. Hal ini menyebabkan bayi sering kali hanya berkeringat di bagian kepala saat tidur.
3. Sistem Saraf Belum Sempurna
Sistem saraf pada bayi masih dalam tahap perkembangan dan belum sepenuhnya matang. Sistem saraf ini berperan dalam mengendalikan suhu tubuh. Bayi belum mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri, sehingga mengeluarkan lebih banyak keringat saat tidur.
4. Merasa Gerah Akibat Banyak Selimut
Beberapa orang tua cenderung membungkus bayi dengan selimut yang tebal dan berlapis-lapis agar bayi tidak kedinginan saat tidur. Namun, hal ini dapat membuat bayi merasa gerah dan berkeringat lebih banyak. Sebaiknya, berikan satu lembar selimut yang cukup atau pakaian berlengan panjang yang nyaman untuk bayi.
Meskipun berkeringat saat tidur adalah hal yang normal, ada beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa keringat bayi tidak normal. Beberapa tanda tersebut antara lain:
– Percepatan pernapasan
– Berat badan selalu turun
– Sulit makan
– Berkeringat meski ruangan sudah sejuk
– Berkeringat deras di kepala
– Kulit lebih kering dari biasanya
Jika bayi mengalami tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan bayi berkeringat secara berlebihan saat tidur. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
1. Masalah Jantung Kongenital
Jika bayi mengeluarkan keringat berlebihan saat tidur dan bahkan saat melakukan aktivitas ringan, hal ini dapat menjadi tanda adanya masalah jantung kongenital. Masalah ini disebabkan oleh kelainan pada jantung yang terjadi sejak bayi masih dalam kandungan. Jantung bayi harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga menghasilkan keringat yang deras.
2. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi di mana seseorang mengeluarkan keringat secara berlebihan meskipun berada di ruangan ber-AC dengan suhu yang dingin. Keringat yang berlebihan ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Hiperhidrosis tidak berbahaya, namun perlu dikelola dengan baik untuk menghindari keluhan yang berlebihan.
3. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur di mana seseorang sering mengalami henti napas selama tidur. Gangguan ini bisa terjadi pada bayi prematur. Bayi yang mengalami sleep apnea akan berkeringat secara berlebihan dan napasnya akan berhenti tiba-tiba selama beberapa detik. Gejala lainnya adalah kulit bayi berubah menjadi kebiruan.
4. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
SIDS atau kematian mendadak pada bayi merupakan kondisi di mana bayi yang berusia di bawah 1 tahun meninggal secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini dapat terkait dengan overheating atau panas berlebihan pada bayi saat tidur. Bayi yang mengalami SIDS akan tertidur dalam tidurnya yang dalam dan sulit untuk dibangunkan.
Untuk mengurangi keringat saat bayi tidur, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Pilihlah pakaian yang nyaman dan menyerap keringat untuk bayi.
2. Jangan memberikan selimut secara berlebihan, cukup satu lembar selimut yang cukup.
3. Berikan cukup ruang di sekitar bayi dengan tidak meletakkan terlalu banyak mainan di sekitarnya.
4. Atur suhu ruangan agar tetap sejuk dan nyaman.
5. Pastikan bayi mendapatkan cairan yang cukup sebelum tidur agar tidak dehidrasi.
Dalam hal gizi, jika ibu memberikan ASI, ibu perlu mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya. Selain itu, ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung DHA dan nutrisi penting lainnya untuk mendukung perkembangan otak bayi. Jika pemberian ASI tidak memungkinkan, ibu dapat memberikan susu formula yang mengandung nutrisi penting untuk bayi.
Demikianlah artikel mengenai penyebab bayi berkeringat saat tidur dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk ibu dan bayi yang sedang mengalami masalah ini. Tetap perhatikan kesehatan bayi dan konsultasikan dengan dokter jika diperlukan.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com