Mastitis merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh ibu menyusui. Mastitis adalah peradangan yang terjadi di payudara, baik di bagian kanan maupun kiri. Jika mengalami mastitis, sebaiknya ibu segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika tidak ditangani dengan baik, mastitis dapat berubah menjadi infeksi yang menjalar ke seluruh tubuh dan menyebabkan demam.
Gejala yang muncul ketika mengalami mastitis antara lain payudara yang bengkak, berwarna kemerahan, nyeri, gangguan fungsi, dan demam. Mastitis juga dapat menyebabkan ASI yang dikeluarkan berupa nanah. Meskipun demikian, ibu masih tetap bisa menyusui meskipun mengalami mastitis. Hal ini disebabkan karena saluran ASI tidak hanya satu, sehingga ibu bisa menyusui bayi di payudara yang tidak terkena mastitis.
Namun, jika mastitis sudah parah dan disertai dengan nanah, maka perlu dilakukan operasi untuk mengeluarkan nanah tersebut. Namun, jika mastitis hanya berupa bengkak biasa, biasanya dokter akan merujuk pasien ke akupuntur untuk menghilangkan rasa nyeri. Penyebab utama mastitis adalah kuman yang masuk ke dalam payudara melalui sumbatan pada saluran ASI. Oleh karena itu, penting untuk menghindari sumbatan dengan tidak menggunakan bra yang berkawat, karena bra ini dapat menekan bagian bawah payudara yang banyak terdapat saluran keluarnya ASI.
Selanjutnya, masalah yang sering dialami oleh ibu menyusui adalah puting lecet. Puting lecet adalah kondisi dimana puting mengalami luka. Penyebab utama puting lecet adalah karena latch on atau pelekatan mulut bayi ke payudara yang tidak sempurna. Untuk mengobati puting lecet, ibu bisa mengoleskan ASI pada puting yang sedang lecet, karena ASI memiliki sifat antiradang. Durasi penyembuhan puting lecet tergantung pada kemampuan bayi dalam melakukan latch on yang baik. Jika bayi sudah bisa melakukan latch on dengan baik, maka puting lecet tidak akan terjadi lagi. Namun, jika bayi mengalami tounge tie atau lip tie, maka puting lecet dapat terjadi berulang kali. Lip tie adalah kondisi dimana selaput di garis gusi bayi tidak bisa berfungsi dengan maksimal saat menyusui. Posisi mulut bayi yang ideal saat menyusui adalah dengan adanya dorongan atas dan bawah pada bibir. Jika lip tie tidak diobati, maka latch on tidak akan bisa dilakukan dengan baik.
Masalah selanjutnya adalah payudara yang tidak simetris. Secara anatomi, tidak ada bentuk atau ukuran payudara yang sama antara yang kanan dan kiri. Namun, hal ini tidak berarti bahwa payudara yang lebih besar akan menghasilkan ASI lebih banyak, atau payudara yang lebih kecil akan menghasilkan ASI lebih sedikit. Jumlah kantong dan saluran ASI pada payudara kanan dan kiri sama, sehingga produksi ASI pada kedua payudara seharusnya juga sama. Namun, gangguan produksi ASI bisa terjadi jika ibu lebih sering menyusui pada satu sisi payudara saja. Untuk menghindari gangguan produksi ASI, disarankan agar durasi menyusui pada payudara kanan dan kiri harus adil. Misalnya, setelah menyusui dengan payudara kiri, dua jam berikutnya menyusui dengan payudara kanan, dan begitu seterusnya.
Itulah tiga masalah yang sering dialami oleh ibu menyusui, yaitu mastitis, puting lecet, dan payudara yang tidak simetris. Masih ada tiga masalah lain yang akan saya bahas pada artikel berikutnya.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com