Selama school from home, banyak ibu-ibu yang mengeluhkan sulitnya anak-anak mereka fokus saat belajar di rumah. Namun, apakah masalah ini disebabkan oleh anak yang memang sulit fokus atau karena kemampuan konsentrasinya masih terbatas? Sebagai orangtua, kita seringkali terjebak dalam pemikiran yang salah bahwa anak-anak kita seharusnya bisa berperilaku seperti orang dewasa. Padahal, dalam segala hal, termasuk kemampuan konsentrasi, anak-anak masih dalam tahap tumbuh kembang mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita sebagai orangtua untuk tidak memaksa anak-anak kita dan langsung menganggap mereka malas belajar.
Menurut data yang dilansir oleh brainbalancecenters.com, rentang konsentrasi anak-anak berbeda-beda tergantung pada usia mereka. Pada usia 2 tahun, anak-anak memiliki rentang konsentrasi sekitar 4-6 menit, sedangkan pada usia 4 tahun, rentang konsentrasi mereka sudah meningkat menjadi 8-12 menit. Pada usia 6 tahun, rentang konsentrasi anak-anak mencapai 12-18 menit, dan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia 8 tahun, rentang konsentrasi meningkat menjadi 16-24 menit, dan pada usia 10 tahun, anak-anak dapat berkonsentrasi selama 20-30 menit. Rentang konsentrasi terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada usia 16 tahun, di mana anak-anak dapat berkonsentrasi selama 32-48 menit.
Selain itu, ada juga cara lain yang lebih mudah untuk mengingat rentang konsentrasi anak-anak, yaitu dengan mengalikan 3-5 menit dengan usia anak. Misalnya, anak usia 2 tahun diharapkan mampu berkonsentrasi selama 6-10 menit saja. Dengan memahami hal ini, maka menjadi wajar jika anak usia 4 tahun yang sedang menjalani masa preschool di rumah tidak mampu untuk berkonsentrasi penuh selama 30 menit. Hal ini disebabkan oleh kemampuan konsentrasinya yang masih terbatas pada rentang waktu yang lebih pendek. Oleh karena itu, tidak perlu langsung menganggap anak-anak tersebut malas belajar.
Lalu, bagaimana cara agar anak-anak bisa memiliki rentang konsentrasi yang lebih lama? Pertama-tama, kita perlu mengenali gaya belajar anak-anak kita. Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, sehingga penting bagi kita sebagai orangtua untuk menyesuaikan metode belajar dengan gaya belajarnya. Ada anak-anak yang lebih suka belajar dengan melihat gambar, ada juga yang lebih suka belajar dengan mendengarkan, dan ada juga yang lebih suka belajar dengan melakukan atau bergerak. Dengan mengenali gaya belajar anak-anak kita, kita dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi mereka.
Selanjutnya, kita juga perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Anak-anak akan lebih mudah fokus jika mereka merasa senang dan tertarik dengan apa yang sedang mereka pelajari. Oleh karena itu, kita bisa mencoba membuat suasana belajar yang kreatif dan interaktif. Misalnya, kita bisa menggunakan permainan atau alat peraga yang menarik untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit. Selain itu, memberi kesempatan kepada anak-anak untuk bergerak juga penting. Anak-anak cenderung sulit fokus jika mereka harus duduk diam dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, kita bisa memberi mereka kesempatan untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik ringan selama sesi belajar.
Selain itu, daripada memberikan satu tugas panjang yang mungkin membuat anak-anak merasa overwhelmed, kita bisa membagi-baginya menjadi beberapa tugas pendek. Dengan cara ini, anak-anak akan lebih mudah untuk fokus karena mereka bisa melihat progres yang mereka capai setiap kali menyelesaikan satu tugas. Hal ini juga bisa menjadi stimulus positif bagi mereka untuk terus melanjutkan tugas-tugas berikutnya.
Selain itu, kita juga perlu menghindari distraksi dan memastikan bahwa anak-anak dalam kondisi yang baik saat belajar. Hindari memberikan tugas saat anak-anak sedang lapar atau mengantuk, karena hal ini bisa mengganggu konsentrasi mereka. Pastikan bahwa mereka telah makan dengan baik sebelum sesi belajar dan berikan waktu istirahat yang cukup agar mereka dapat kembali segar dan siap untuk belajar.
Dalam menghadapi tantangan konsentrasi anak-anak, kita juga perlu memiliki kesabaran dan pemahaman. Sebagai orangtua, kita harus ingat bahwa kemampuan konsentrasi anak-anak masih terbatas dan sedang dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, kita tidak boleh terlalu mengharapkan mereka untuk bisa fokus dalam waktu yang lama. Yang terpenting adalah memberikan mereka dukungan dan bimbingan yang tepat, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi mereka. Dengan cara ini, kita dapat membantu anak-anak kita untuk mengembangkan kemampuan konsentrasi mereka secara bertahap.
Selamat mencoba, moms!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com