Kenapa UHT Tanpa Pengawet?


Pengolahan Susu UHT dengan Teknologi Aseptik

Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami tentang pengolahan susu UHT dengan teknologi aseptik. Proses pengolahan UHT atau Ultra High Temperature menggunakan panas untuk membuat susu cair menjadi steril. Proses ini juga dapat diterapkan pada buah dan sayuran. Dalam proses ini, mikroorganisme yang merugikan dimusnahkan dengan panas hingga mencapai suhu 137-140oC dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 2-4 detik. Dengan demikian, gizi dan mutu susu tetap terjaga.

Proses pengemasan susu UHT juga sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan produk. Susu UHT yang dikemas menggunakan teknologi aseptik dapat disimpan dalam suhu ruang selama berbulan-bulan, asalkan kemasan tidak rusak dan belum dibuka. Teknologi aseptik adalah kombinasi dari proses pemanasan sterilisasi dan pengemasan dengan kemasan yang steril dalam ruangan yang steril. Proses ini dilakukan tanpa campur tangan manusia dan tanpa kuman, sehingga menghasilkan produk akhir yang steril.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi aseptik dalam pengolahan susu UHT. Pertama, proses pemanasan suhu sangat tinggi dalam waktu yang singkat efektif membunuh kuman, tetapi tetap menjaga mutu dan gizi susu. Dengan demikian, kerusakan nilai gizi minimal dan mutu produk tetap terjaga, termasuk rasa, warna, dan tekstur susu. Selain itu, susu UHT tidak memerlukan bahan pengawet tambahan karena proses pemanasan yang dilakukan sudah cukup untuk menjaga keawetan produk. Umur simpan susu UHT yang dikemas dengan teknologi aseptik bisa mencapai 10-18 bulan, sehingga memudahkan dalam penyimpanan dan distribusi tanpa memerlukan pendinginan.

Selain itu, penggunaan teknologi aseptik dalam pengemasan susu UHT juga memiliki keunggulan dalam hal kebersihan dan kepraktisan. Proses pengemasan yang dilakukan dalam ruangan steril memastikan kebersihan produk. Selain itu, susu UHT yang dikemas dengan teknologi aseptik juga lebih praktis karena sudah siap minum. Kemasan susu UHT juga menjadi faktor penting dalam menjaga mutu dan keamanan produk.

Baca Juga:  Cara Mencari Tahu Bakat Anak Pemalu

Salah satu jenis kemasan susu UHT yang paling populer adalah kemasan Tetra Pak. Kemasan Tetra Pak memiliki sifat kedap yang mampu melindungi produk di dalamnya dari kontaminasi kuman dari luar. Selain itu, kemasan ini juga mampu melindungi produk dari pengaruh negatif seperti cahaya, uap air, dan oksigen dari udara sekitar. Dengan demikian, susu UHT dalam kemasan Tetra Pak tetap steril dan tahan lama.

Komposisi kemasan Tetra Pak terdiri dari 74% kertas, 26% aluminium foil, dan polietilen. Seluruh komposisi kemasan Tetra Pak dapat didaur ulang menjadi produk lain yang bermanfaat. Dengan demikian, kemasan ini dapat dikategorikan sebagai kemasan yang ramah lingkungan. Selain itu, kemasan Tetra Pak juga bisa digunakan untuk membuat kerajinan tangan melalui kegiatan daur ulang, seperti yang dilakukan oleh Kirana dalam artikel “Kirana Menjadi Supplier Sampah”. Hal ini menunjukkan bahwa kemasan Tetra Pak tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam hal kreativitas dan pengolahan sampah.

Terakhir, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menangani susu cair kemasan. Pertama, pastikan kemasan dalam kondisi baik dan tidak penyok. Kemasan yang rusak dapat mengakibatkan kontaminasi mikroorganisme dan merusak kualitas produk. Selanjutnya, selalu perhatikan tanggal kadaluarsa yang tertera dalam kemasan. Konsumsi susu UHT setelah melewati tanggal kadaluarsa dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Sebelum kemasan dibuka, susu UHT dapat disimpan dalam suhu ruang. Namun, setelah kemasan dibuka, sebaiknya susu UHT dalam kemasan sekali minum langsung dihabiskan. Sedangkan untuk kemasan besar, susu UHT yang telah dibuka dapat disimpan dalam kulkas dengan suhu 4°C selama 3-4 hari.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengolahan dan pengemasan susu UHT, kita dapat memahami bahwa susu UHT yang dikemas dengan teknologi aseptik dan kemasan Tetra Pak tidak mengandung pengawet tambahan. Melalui proses pengolahan dan pengemasan yang tepat, susu UHT dapat memiliki umur simpan yang panjang tanpa mengorbankan mutu dan keamanan produk. Oleh karena itu, Bunda tidak perlu khawatir dalam memberikan susu UHT kepada balita. Jika masih memiliki pertanyaan terkait konsumsi susu UHT untuk balita, jangan ragu untuk bertanya kepada Prof. Purwiyatno Hariyadi dalam live chat di forum yang akan diadakan pada tanggal 28 November ini.

Baca Juga:  Resep Kombinasi Daging dan Gandum untuk Keluarga


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com